Transparansi Impor Daging Sapi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sistem impor pangan Indonesia cenderung proteksionis dan tersebut bisa dilihat dari penerapan berbagai hambatan non-tarif atau non-tariff measures (NTM) di dalam kebijakannya. Tidak terkecuali pada komoditas daging sapi, yang sebagian besar ketersediaannya dipenuhi melalui impor. Padahal sistem impor yang lebih transparan dapat menjadi solusi bagi industri dan konsumen. Keduanya akan diuntungkan dengan daging sapi berkualitas dan harga yang lebih terjangkau.
Presiden Prabowo Subianto telah memberikan sinyal penghapusan kuota impor komoditas daging sapi mengingat kaitannya dengan hajat hidup banyak orang. Hal ini juga sejalan dengan konsep ketersediaan dan keterjangkauan dalam ketahanan pangan. Daging sapi yang harganya relatif mahal, turut menjadi penyebab masih kurangnya konsumsi protein hewani. Tidak hanya itu, kebijakan kuota impor sekarang juga dinilai terlalu rumit dan membebani industri. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan perdagangan yang lebih terbuka demi menunjang ketersediaan dan keterjangkauan daging sapi serta ketahanan pangan di Indonesia.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan