Reporter:
Dina Mirayanti Hutauruk |
Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi mendorong penurunan penempatan dana haji di perbankan syariah pada tahun 2020. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mencatatkan total dana haji yang ditempatkan pada Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji (BPS-BPIH) hanya mencapai Rp 45,2 triliun.
Pada akhir 2019, penempatan dana haji di bank mencapai Rp 54,29 triliun. Artinya ada penurunan sebesar 16,7% year on year (yoy). Penempatan pada investasi jangka pendek juga turun 10,5% dari Rp 9,9 triliun jadi Rp 8,86 triliun.
BPKH memilih memperbanyak penempatan dana pada investasi jangka panjang sehingga melesat 51,2% dari hanya Rp 60,01 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp 90,71 triliun. Berdasarkan laporan keuangan BPKH tahun 2020, nilai manfaat BKPH dari penempatan dana pada tahun 2020 mencapai Rp 7,20 triliun.
Tidak dirinci ke bank mana saja dana haji ditempatkan BPKH per akhir 2020. Tapi dalam menempatkan dana di bank, ada dua pertimbangan. Pertama, seberapa agresif bank itu memasarkan produk haji. Kedua, seberapa kompetitif tawaran imbal hasil.
Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Permata atau Permata Syariah menjadi salah satu BPS-BPIH yang menjadi bank penempatan dana haji.
Herwin Bustaman, Direktur Permata Syariah mengakui penempatan dana haji per Mei 2021 menurun secara yoy. "Tetapi tidak signifikan karena tidak ada pemberangkatan haji tahun lalu," katanya pada KONTAN, Jumat (11/6).
Pada 2019, penyebaran penempatan dana haji bank syariah terdiri dari Rp 12,8 triliun di Bank Syariah Mandiri, Rp 10,7 triliun di BRI Syariah, Rp 5,45 triliun di BNI Syariah. Ketiganya tergabung di Bank Syariah Indonesia (BSI).
Penempatan pada Bank Muamalat Rp 7,45 triliun, Rp 4,58 triliun pada BTN Syariah, Rp 3,98 triliun pada CIMB Niaga Syariah, dan Rp 9.33 triliun pada bank syariah lainnya.
CIMB Niaga Syariah mengalami penurunan performa bisnis haji di 2020 sebesar 38%. Namun, masih di bawah rata rata penurunan nasional pendaftar haji dari seluruh BPS BPIH sebesar 44%. Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara bilang, per Mei 2021, dana haji di CIMB Niaga Rp 4,9 triliun, naik 131% dari akhir 2020.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah bilang, di tengah pandemi penyelenggaran haji dibatasi sehingga kebutuhan likuiditas berkurang. Wajar jika penempatan di perbankan dikurangi agar bisa mendapatkan manfaat lebih besar.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.