Tujuh saham biru, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (6/9)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) naik pada Jumat (6/9). Saat bursa saham tutup warung, IHSG bertambah 2,15 poin (0,03%) dari penutupan sebelumnya, lalu hinggap di angka indeks 6.308,95.
10 Saham LQ45 dengan PER Terendah | ||||
---|---|---|---|---|
Kode | Harga (5/9) | Harga (6/9) | PBV | PER |
LPPF | 3.000 | 3.020 | 4,97 | 3,64 |
SRIL | 332 | 332 | 0,83 | 3,82 |
ADRO | 1.260 | 1.335 | 0,68 | 5,1 |
BSDE | 1.340 | 1.325 | 0,78 | 6,11 |
PTBA | 2.470 | 2.600 | 1,71 | 6,58 |
UNTR | 21.025 | 21.575 | 1,38 | 7,11 |
MNCN | 1.290 | 1.295 | 1,62 | 7,99 |
ITMG | 14.025 | 14.425 | 1,3 | 8,14 |
BBTN | 2.100 | 2.100 | 0,9 | 8,5 |
BBNI | 7.525 | 7.600 | 1,21 | 9,28 |
Sumber: RTI
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, naik 2,57 poin (0,26%) ke 988,78.
Baca Juga: Aksi jual asing dinilai jangka pendek, saatnya investor domestik masuk
Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar, hijau. Indeks rancangan Kompas ini naik 3,40 poin (0,27%), lalu hinggap di 1.274,54.
Halaman Selanjutnya: Saham LQ45 dengan PER Terkecil yang naik-turun
Matahari Department Store (LPPF), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Adaro Energy Tbk (ADRO) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 3,64 kali, 3,82 kali, dan 5,1 kali.
Posisi selanjutnya diisi oleh BSDE, PTBA, UNTR, MNCN, ITMG, BBTN, dan BBNI.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Menanti Kepastian The Fed
Sejalan dengan IHSG yang hijau samar-samar, tujuh dari 10 saham LQ45 dengan PER terendah naik harga dibanding penutupan sebelumnya.
Saham-saham itu adalah LPPF, ADRO, Bukit Asam Tbk (PTBA). United Tractor Tbk, (UNTR), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Sebaliknya, satu saham turun: Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Adapun dua saham yang tidak berubah harga penutupan dari sebelumnya adalah SRIL dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Price earning ratio (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Baca Juga: Bisa Mulai Beli untuk Jangka Panjang, Ini Pilihan Saham Anggota IDX Value30 premium