UK Regulator Extends Licence for North Sea Cambo Oil Prospect

Rabu, 30 Maret 2022 | 19:34 WIB
UK Regulator Extends Licence for North Sea Cambo Oil Prospect
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Bayangan logo Shell terlihat melalui kaca spion mobil di London barat, Inggris, 29 Januari 2015. REUTERS/Toby Melville/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - LONDON, March 30 (Reuters) - The British oil and gas regulator has extended by two years the licence for the Cambo oilfield prospect in the North Sea which is owned by Shell  and Siccar Point, Shell said on Wednesday.

"The North Sea Transition Authority has awarded Siccar Point Energy and Shell UK an extension to the underlying licences containing the Cambo field which were due to expire tomorrow," Shell said in a statement.

Shell last December announced it had scrapped plans to develop the field, which had become a lightning rod for climate activists seeking to halt the development of new oil and gas resources.

Baca Juga: RIV Capital to Buy Etain Health as It Bets on New York Becoming Pot Hub

But following Russia's invasion of Ukraine and the greater focus on European energy security, there have been growing calls to develop new oil and gas fields in the North Sea.

Shell said its position hasn't changed, but that "the extension to the licenses will allow time to evaluate all potential future options for the project."

Siccar Point confirmed the two-year extension, adding that the private equity-backed company "continues to work with its co-venturer Shell and the UK government to map out the next steps on Cambo."

Shell owns 30% in the project, while Siccar Point, which operates it, holds the remaining 70%. The field could produce up to 170 million barrels of oil equivalent and 53.5 billion cubic feet of gas over 25 years, according to Siccar Point.

Bagikan

Berita Terbaru

Utang Kaum Muda
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:33 WIB

Utang Kaum Muda

Perlu upaya ekstra untuk mengedukasi para generasi muda kita agar bisa lebih bijak dalam berbelanja kebutuhan.

Kinerja SUN Keok Terseret Situasi Global, Masih Bisa Cuan di 2025?
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:32 WIB

Kinerja SUN Keok Terseret Situasi Global, Masih Bisa Cuan di 2025?

Kinerja obligasi pemerintah tergencet oleh tingginya yield obligasi di AS. Ada risiko yield SUN acuan mendaki ke 7,5%.

Perbankan Digital Targetkan Kredit Tumbuh Dua Digit
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:32 WIB

Perbankan Digital Targetkan Kredit Tumbuh Dua Digit

Bank Jago Tbk, misalnya, akan memacu penyaluran kredit digital secara langsung melalui produk Jago Dana Cepat dan Jago Dana Steady.​

Asa Kentanix Supra Internasional Tbk (KSIX) Cuil Cuan di Properti
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:32 WIB

Asa Kentanix Supra Internasional Tbk (KSIX) Cuil Cuan di Properti

Mengupas profil dan rencana bisnis emiten properti PT Kentanix Supra Internasional Tbk (KSIX) pasca IPO

Cuti Bersama ASN Tahun Ini Sebanyak 10 Hari
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:32 WIB

Cuti Bersama ASN Tahun Ini Sebanyak 10 Hari

Pemerintah sudah menetapkan cuti bersama sepanjang tahun 2025 ini dan terbanyak untuk cuti bersama Idul Fitri.

Minat Bank Terhadap SRBI Tetap Kuat
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:32 WIB

Minat Bank Terhadap SRBI Tetap Kuat

Dalam lelang yang digelar pada 17 Januari 2025, imbal hasil SRBI tenor 12 bulan ditetapkan 6,98%, turun dari 7,23% pada lelang pekan sebelumnya.​

Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Kejar Pertumbuhan Pendapatan 5%
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:32 WIB

Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Kejar Pertumbuhan Pendapatan 5%

HAIS melihat prospek tahun ini tergolong stabil. Untuk itu, manajemen menetapkan target pertumbuhan yang lebih tinggi ketimbang tahun 2024.

Pemerintah Mengerek Volume DMO Batubara
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:31 WIB

Pemerintah Mengerek Volume DMO Batubara

Dalam hitungan Kementerian ESDM, target DMO pada tahun ini 239,7 juta ton atau naik 24,36% dibandingkan tahun lalu.

Bisi International (BISI) Masuk ke Bisnis Mesin Pertanian
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:31 WIB

Bisi International (BISI) Masuk ke Bisnis Mesin Pertanian

BISI akan memasarkan hasil teknologi pertanian, seperti mesin pemanen, traktor, hingga drone pertanian.

Menangkap Merdunya Cuan Investasi Royalti dari Musik dan Lagu
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:05 WIB

Menangkap Merdunya Cuan Investasi Royalti dari Musik dan Lagu

Sejatinya, investor besar berinvestasi di royalti musik cukup banyak. Ada Blackstone, KKR dan Dundee Venture Capital juga investasi di royalti. 

INDEKS BERITA

Terpopuler