KONTAN.CO.ID. Amazon.com Inc pada Rabu (9/3) mengumumkan dewan perusahaan telah menyetujui agenda stock split dengan rasio 20-untuk-1, sekaligus mengesahkan rencana pembelian kembali saham senilai US$ 10 miliar, atau setara Rp 142,9 triliun lebih. Pengesahan itu mendorong naik harga saham raksasa e-commerce dunia itu hingga 7% dalam sesi perdagangan yang diperpanjang.
Sejak melakukan pencatatan di bursa pada 1999, Amazon baru kali ini melakukan pemecahan saham. Rencana itu akan memberi investor 19 saham tambahan untuk setiap saham yang mereka pegang. Perdagangan berdasarkan harga saham baru akan dimulai pada 6 Juni.
Emiten kelas kakap di Wall Street yang melakukan pemecahan saham belakangan ini tidak cuma Amazon. Alphabet Inc, holding pemilik Google, juga menggelar stock split dengan skema serupa Amazon. Perusahaan mega cap lain yang menggelar agenda pemecahan saham adalah Apple Inc, Tesla dan Nvidia.
Baca Juga: Biden Teken Instruksi untuk Mempelajari Dolar Digital dan Risiko Uang Kripto
Saham Amazon pada penutupan perdagangan Rabu seharga US$ 2.785,58, naik hampir dua kali lipat selama dua tahun terakhir, ketika permintaan untuk bisnis e-commerce dan komputasi awan melonjak setelah pandemi Covid-19.
"Pemisahan ini akan memberi karyawan kami lebih banyak fleksibilitas dalam cara mereka mengelola ekuitas mereka di Amazon dan membuat harga saham lebih mudah diakses oleh orang yang ingin berinvestasi di perusahaan," kata juru bicara Amazon.
Pembelian kembali saham tersebut menggantikan pembelian kembali saham sebelumnya senilai US$ 5 miliar yang disahkan oleh dewan Amazon pada tahun 2016, di mana perusahaan telah membeli kembali US$ 2,12 miliar sahamnya.
Setelah saham turun sekitar 16% di tengah kekalahan teknologi tahun ini, kapitalisasi pasar perusahaan mencapai sekitar US$ 1,4 triliun pada penutupan terakhir.