Usai Bangun Pabrik Baru, Laba Semen Baturaja (SMBR) Tergerus

Jumat, 17 Mei 2019 | 07:00 WIB
Usai Bangun Pabrik Baru, Laba Semen Baturaja (SMBR) Tergerus
[]
Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski membukukan pertumbuhan penjualan, laba bersih PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) tergerus karena adanya biaya bunga kredit investasi pabrik Baturaja II. Pada kuartal pertama tahun ini, laba bersih Semen Baturaja sebesar Rp 4,13 miliar, merosot 67,40% dibandingkan laba bersih di periode yang sama tahun lalu Rp 12,67 miliar.

Sejatinya, penurunan bottom line di awal tahun ini merupakan kelanjutan dari pencapaian kinerja di akhir tahun lalu. Sepanjang 2018, emiten ini meraih laba bersih sebesar Rp 76,07 miliar. Jumlah itu menyusut 48,12% dibandingkan laba bersih 2017 sebesar Rp 146,64 miliar. Laba bersih 2017 juga turun 43,40% dibandingkan laba bersih 2016 sebesar Rp 259,09 miliar.

Meski laba menyusut, Direktur Utama PT Semen Batraja Tbk, Jobi Triananda Hasjim, menyebutkan volume penjualan SMBR selama tahun lalu justru tumbuh 24%, di tengah kondisi oversupply dan permintaan nasional yang rendah, yakni sebesar 5,2%.

Memang, dengan meningkatnya volume penjualan, maka pendapatan SMBR tumbuh 29% menjadi Rp 1,99 triliun dari pendapatan tahun 2017 senilai Rp 1,55 triliun. Begitu pula dengan laba kotor yang naik 49,4% year on year (yoy) menjadi Rp 706,644 miliar. "Laba sebelum pajak dan laba berjalan tahun 2018 tergerus karena adanya biaya bunga kredit investasi pabrik Baturaja II dan bunga pinjaman MTN," ungkap dia, Kamis (16/5).

Meski demikian, Semen Baturaja bisa meningkatkan market share sebesar 4% di sepanjang tahun lalu, terutama di wilayah yang didominasi, yakni Lampung dan Sumatra Selatan.

Menurut Jobi, total pertumbuhan permintaan semen di wilayah Sumatra Selatan naik 9,4% pada 2018. "Pertumbuhan didominasi semen curah dengan peningkatan 10,7% yang didukung pembangunan infrastruktur terutama proyek jalan tol," tutur dia.

SMBR juga mengklaim, penjualan di Jambi meningkat 47%, sehingga mereka memutuskan melanjutkan ekspansi ke Bangka Belitung. "Di Bangka, kami sudah bergerak sejak November 2017. Nah tahun 2018, market share kami sudah mencapai 5%. Tentu ini kabar baik," kata Jobi.

SMBR berusaha menjaga pertumbuhan volume penjualan di atas 20%. Pada tahun ini, mereka membidik 2,75 juta ton, atau tumbuh 26% yoy.

Bagikan

Berita Terbaru

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 12:24 WIB

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun

Kabar mengenai Patriot Bond Danantara pertama kali terungkap lewat akun instagram pribadi Tantowi Yahya (@tantowiyahyaofficial) tanggal 23 Agustus

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:47 WIB

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)

Penjualan nikel saprolit akan memberikan tambahan pendapatan potensial sekitar US$ 56 juta di paruh kedua 2025.

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:41 WIB

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025

Industri bank kustodian di Indonesia dapat belajar dari negara yang lebih maju seperti India dan Vietnam. 

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:43 WIB

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole

Berdasar rata-rata target harga berdasarkan konsensus analis, potensi kenaikan harga saham TLKM sudah terbatas.

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:12 WIB

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?

Masuknya Grup Djarum membuka peluang bagi RS Hermina (HEAL) untuk menggarap ratusan ribu karyawan yang berada di bawah konglomerasi tersebut.

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:54 WIB

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap

Anggaran tahun depan dipatok Rp 525 triliun, naik signifikan 46,65% dibanding 2025 yang sebesar Rp 358 triliun.

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:42 WIB

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan

Sepanjang Agustus 2025 berjalan, investor asing institusi lebih banyak menjual saham EMTK ketimbang akumulasi.

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:30 WIB

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan

Meski belanja perpajakan digelontorkan, kinerja industri pengolahan justru semakin menunjukkan tanda-tanda kelesuan. 

Upaya Jaring Pemasukan dari Kadar Gula Minuman
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:23 WIB

Upaya Jaring Pemasukan dari Kadar Gula Minuman

Pemerintah dan DPR sepakat menerapkan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) pada tahun 2026 

Kereta Khusus Petani-Pedagang Bakal Berefek Positif
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:10 WIB

Kereta Khusus Petani-Pedagang Bakal Berefek Positif

Kereta Petani-Pedagang dengan tujuan mengangkut hasil pertanian dan barang dagangan dari daerah pedesaan ke wilayah perkotaan.

INDEKS BERITA

Terpopuler