ILUSTRASI. Temasek Holdings mengantisipasi perlambatan investasinya ke depan karena ekonomi global yang memburuk. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Temasek Holdings mengantisipasi perlambatan investasinya ke depan karena ekonomi global yang memburuk. Padahal selama setahun hingga Maret 2022, perusahaan Singapura tersebut membukukan kenaikan nilai portofolio hampir 6% menjadi rekor S$ 403 miliar atau US$ 286,5 miliar.
Sikap hati-hati Temasek muncul karena pasar saham dunia telah merosot lebih dari US$ 20 triliun sejak mencapai rekor tertinggi pada Bulan Januari. Penyebabnya, bank-bank sentral utama berjuang untuk membendung lonjakan inflasi dengan tanpa menggagalkan pertumbuhan yang masih muda.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.