Vaksin AstraZeneca Macet di India, Indonesia Siap Memesan 100 Juta Dosis Sinovac Baru

Jumat, 09 April 2021 | 05:37 WIB
Vaksin AstraZeneca Macet di India, Indonesia Siap Memesan 100 Juta Dosis Sinovac Baru
[ILUSTRASI. India menahan distribusi vaksin AstraZeneca sehingga jadwal pengiriman ke Indonesia kemungkinan molor. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/rwa.]
Reporter: Abdul Basith Bardan, Ratih Waseso | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih mengupayakan solusi untuk menjamin ketersediaan vaksin Virus Corona (Covid-19) pasca India menahan distribusi Vaksin AstraZeneca. Peluang pengadaan 90 juta-100 juta dosis Vaksin Sinovac pun terbuka.

Paling tidak ada dua pendekatan pemerintah. Pertama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta bantuan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk berkomunikasi dengan Covax-Gavi mengenai kepastian alokasi Vaksin Covid-19 Indonesia. "Saya juga sudah menuliskan surat ke Presiden Gavi concern mengenai penundaan pengiriman ini," jelas Budi, Kamis (8/4).

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Asuransi Syariah Atur Strategi Mengerek Kontribusi
| Selasa, 07 Januari 2025 | 05:15 WIB

Asuransi Syariah Atur Strategi Mengerek Kontribusi

Sejumlah perusahaan asuransi syariah optimistis lanjutkan kinerja usai mencatatkan pertumbuhan positif pada tahun lalu.

Menggagas Keberlanjutan dengan Bioekonomi
| Selasa, 07 Januari 2025 | 05:13 WIB

Menggagas Keberlanjutan dengan Bioekonomi

Konsep bioekonomi harus menghindari sikap latah serta cenderung sebatas penekanan pada label "asal beda" tanpa mengindahkan substansi inti.

Sulit Kerek Harga Jual, Pebisnis Kelimpungan Hadapi Lonjakan Harga Gas
| Selasa, 07 Januari 2025 | 05:10 WIB

Sulit Kerek Harga Jual, Pebisnis Kelimpungan Hadapi Lonjakan Harga Gas

AKLP khawatir tingginya harga gas komersial membuat banyak investor menolak berinvestasi di Indonesia dan beralih ke negara tetangga.

Lifting Minyak 2025 Ditarget 605.000 Barel
| Selasa, 07 Januari 2025 | 05:10 WIB

Lifting Minyak 2025 Ditarget 605.000 Barel

Peningkatan lifting migas ini merupakan hasil dari serangkaian reformasi yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir.

Pelni Mengoperasikan Delapan Trayek Tol Laut di 2025
| Selasa, 07 Januari 2025 | 05:05 WIB

Pelni Mengoperasikan Delapan Trayek Tol Laut di 2025

Peluncuran KM Logistik Nusantara 4 menjadi simbol kelanjutan penugasan program tol laut yang dimandatkan kepada Pelni.

Industri Hilir Tekstil Tumbuh, Tapi Sektor Hulu Alami Kontraksi
| Selasa, 07 Januari 2025 | 05:00 WIB

Industri Hilir Tekstil Tumbuh, Tapi Sektor Hulu Alami Kontraksi

, kontraksi yang dialami industri tekstil disebabkan banyaknya pabrik pakaian jadi yang berlokasi di Kawasan Berikat.

Pasar LCGC Terpapar Kenaikan PPN
| Selasa, 07 Januari 2025 | 05:00 WIB

Pasar LCGC Terpapar Kenaikan PPN

Sebelum ada kenaikan PPN menjadi 12%, LCGC juga dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) senilai 3%.

Insentif Tak Serta Merta Mendorong Kredit Padat Karya
| Selasa, 07 Januari 2025 | 04:15 WIB

Insentif Tak Serta Merta Mendorong Kredit Padat Karya

Bank Jatim menilai skema subsidi kredit investasi padat karya bisa mendorong pertumbuhan kredit UMKM. 

Pendapatan Non Bunga Jadi Pendorong Kinerja
| Selasa, 07 Januari 2025 | 04:10 WIB

Pendapatan Non Bunga Jadi Pendorong Kinerja

Menilik strategi perbankan mendorong kinerja keuangan di tengah ketidakpastian arah bunga dengan cara mengerek pendapatan non bunga. 

Harga Komoditas Lesu, Saham Emiten CPO Layu
| Selasa, 07 Januari 2025 | 04:05 WIB

Harga Komoditas Lesu, Saham Emiten CPO Layu

Di awal 2025 mayoritas harga saham emiten sawit atau crude palm oil (CPO) masih berada di zona merah 

INDEKS BERITA

Terpopuler