Vale Indonesia Siap Divestasi Saham 20% Tahun Ini

Kamis, 07 Februari 2019 | 05:02 WIB
Vale Indonesia Siap Divestasi Saham 20% Tahun Ini
[]
Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diam-diam, PT Vale Indonesia Tbk siap menggelar divestasi 20% sahamnya ke pasar. Manajemen Vale sudah melayangkan surat ke pemerintah terkait rencana divestasi saham tersebut.

Sesuai amendemen kontrak karya 2014, emiten berkode saham INCO di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini wajib mendivestasikan 40% sahamnya. Sebesar 20% saham sudah dilepas beberapa waktu lalu. Sisa divestasi 20% bakal dilakukan paling lambat Oktober tahun 2019.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono menyatakan sudah menerima surat dari Vale Indonesia terkait rencana divestasi saham perusahaan tersebut.

Menurut Bambang, surat tersebut baru berisi kesediaan Vale Indonesia untuk melaksanakan kewajiban divestasi. Dalam surat tersebut, belum disebutkan skema penawaran divestasi 20% saham Vale Indonesia. "Belum (menawarkan), baru kirim surat mau divestasi. Mereka siap menawarkan," kata Bambang, Rabu (6/2).

Dalam surat tersebut juga belum ada skema penawaran divestasi saham sebesar 20% kepada pemerintah maupun BUMN. Menurut Bambang, penawaran ini baru akan dilakukan pada saat jatuh tempo yaitu Oktober tahun ini.

Oleh karena itu, Kementerian ESDM memastikan Vale Indonesia akan kembali mengirimkan surat terkait kepastian rencana divestasi kepada pemerintah. Dalam surat tersebut, kata Bamban, harus sudah ada skema penawaran dan valuasi nilai 20% saham divestasi Vale Indonesia.

 

Tunggu skema

Pemerintah baru akan membalas surat Vale Indonesia terkait divestasi saham menjelang jatuh tempo nanti, pada Oktober 2019. "Kalau belum jatuh tempo, saya belum bisa jawab," ujar Bambang.

Keinginan pemerintah atau BUMN juga belum terlihat untuk menguasai 20% saham Vale Indonesia yang akan ditawarkan pada Oktober nanti. Pemerintah baru akan memutuskan divestasi Vale pada saat jatuh tempo. "Suratnya sudah diberikan. Tapi pemerintah tidak jawab karena skemanya belum ada," ujar Bambang.

Manajemen Vale Indonesia belum bisa dimintai konfirmasinya mengenai skema yang akan digunakan dalam penawaran divestasi saham tersebut.

Direktur Utama INCO Nico Kanter dan Head of Communications Vale Indonesia Bayu Aji Suparam tidak menjawab pesan singkat yang dikirimkan KONTAN terkait skema divestasi 20% saham Vale Indonesia.

Sesuai amendemen Kontrak Karya dan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2014, Vale Indoensia wajib mendivestasikan 20% sahamnya paling lambat lima tahun setelah amendemen KK pada 17 Oktober 2014. Ini berarti Vale Indonesia harus melakukan divestasi saham pada Oktober 2019. Divestasi saham kali ini menjadi divestasi saham kedua yang dilakukan Vale Indonesia untuk menggenapi divestasi menjadi 40% saham.

Sebelumnya pada 1990, Vale Indonesia sudah melepas 20% saham kepada publik di Bursa Efek Indonesia yang diakui sebagai bagian dari divestasi.

Vale Indonesia tercatat berhasil meningkatkan penjualan sebesar 23% atau senilai US$ 776,9 juta. Sepanjang tahun lalu, INCO memproduksi 74.806 metrik ton nikel dalam matte, turun hampir 3% dari produksi tahun 2017 yang mencapai 76.807 metrik ton.

Vale Indonesia membukukan laba US$ 60,51 juta sepanjang 2018. Tahun 2017, INCO masih menderita kerugian senilai US$ 15,27 juta.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 08:26 WIB

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (7 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,96% jika menjual hari ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler