Wah, Fintech Lending Bisa Mengakses IMEI, Kamera, Hingga Lokasi Pengguna Ponsel

Selasa, 23 Juli 2019 | 07:30 WIB
Wah, Fintech Lending Bisa Mengakses IMEI, Kamera, Hingga Lokasi Pengguna Ponsel
[]
Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Financial technology (fintech) lending punya modal baru untuk menjaga kualitas pinjamannya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengizinkan perusahaan teknologi finansial (tekfin) lending untuk mengakses nomor identitas asli ponsel atau International Mobile Equipment Identity (IMEI).

Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech OJK, Hendrikus Passagi menyatakan tujuan pemberian akses IMEI ke fintech agar bisa mengetahui dan melakukan mitigasi kebenaran pengguna platform fintech lending. Hal ini demi memperkuat electronic know your custumer (E-KYC).

Ketua Harian Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah menyebutkan, surat OJK tentang pembukaan akses IMEI bagi fintech lending itu terbit bulan Juni lalu.

Akses lokasi

OJK memang melarang fintech untuk mengakses data pribadi digital pengguna. Namun dalam petunjuk teknis, OJK memberi restu bagi tekfin untuk mengakses kamera, mikrofon, serta informasi lokasi pengguna. Nah, dengan surat yang diterima AFPI maka IMEI juga dimasukan dalam aturan petunjuk teknis penggunaan data pribadi.

Bagi fintech, izin untuk mengakses IMEI memungkinkannya untuk menyehatkan bisnis pinjam meminjam. Yang paling terlihat adalah fintech bisa mengetahui lokasi calon peminjam yang mengajukan plafon kredit.

Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas AFPI Tumbur Pardede menyebut akses IMEI akan berguna sekali bagi fintech yang menyasar segmen konsumtif. Lantaran dapat menghindari peminjam yang suka melakukan aksi gali lubang tutup lubang pinjaman dengan berbagai modus. "Menggunakan nomor kartu SIM yang berbeda, untuk meminjam di platform yang sama atau berbeda," ujar Tumbur.

Kepala Eksekutif Fintech Pendanaan Multiguna AFPI Dino Martin menyatakan akses IMEI dinantikan para pelaku karena jika hanya diperbolehkan mengakses data kamera, mikrofon, dan lokasi maka sulit bagi fintech untuk memitigasi risiko. Terutama bagi fintech yang menyasar segmen konsumtif lewat pinjaman multiguna.

Identifikasi debitur

Nantinya, asosiasi akan membuat daftar nomor IMEI yang digunakan debitur yang terbukti bandel dan memiliki itikad tidak baik. Jadi, AFPI bisa mengidentifikasi nasabah, baik sebagai borrower maupun lender.

Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya menyebut lewat akses IMEI ini Modalku bisa melacak lokasi pengguna. "IMEI ini memperjelas akses lokasi. Jadi lokasi diakses bisa lewat GPS dan kini bisa lewat IMEI. Hal ini memperkuat KYC dan memitigasi risiko bagi sektor produktif seperti Modalku," ujar Reynold.

Pembukaan akses IMEI ini bukannya bisa bebas begitu saja. OJK tetap memantau fintech yang melakukan pelanggaran karena menggunakan akses IMEI ini untuk hal di luar mitigasi risiko maka akan dikenakan sanksi. Hendrikus menyebut tak akan segan-segan mencabut tanda terdaftar maupun izin dari fintech yang melanggar.

Bagikan

Berita Terbaru

Tren Masih Bullish, Saham Petrosea (PTRO) Kenaikannya Mulai Terbatas
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:43 WIB

Tren Masih Bullish, Saham Petrosea (PTRO) Kenaikannya Mulai Terbatas

Kontrak kerja sama yang baru dikantonginya menjadi katalis terdekat bagi emiten terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu ini.

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:18 WIB

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto

Likuiditas yang flat ini membuat pasar juga berada dalam mode bearish, terutama bagi koin selain bitcoin.

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat
| Sabtu, 22 November 2025 | 11:00 WIB

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat

Kenaikan harga CPO yang terjadi menjadi katalis positif jangka pendek, sementara area support AALI berada di kisaran Rp 7.600 hingga Rp 7.700.

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga
| Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga

PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) tengah menghadapi masa sulit sepanjang sembilan bulan tahun 2025 ini.

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi

Untuk mengejar target pajak penghambat sitem coretax harus segera dibenahi supaya optimalisasi penerimaan pajak terpenuhi..​

Cetak Pekerja Miskin
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Cetak Pekerja Miskin

Negara dan dunia kerja harus mulai merombak strategi dunia tenaga kerja yang bisa menumbuhkan produktivitas serta gaji yang mumpuni.

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat

Dana yang ia miliki sebagian besar kembali ia putar untuk memperkuat modal usaha, ekspansi di berbagai unit bisnis yang ia kelola. 

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:30 WIB

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa

Volatilitas tinggi di pasar valuta asing memerlukan kehati-hatian dan sesuaikan dengan profil risiko

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:20 WIB

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis

DRMA sedang merampungkan akuisisi PT Mah Sing Indonesia. Akuisisi 82% saham perusahaan komponen plastik tersebut mencatat nilai Rp 41 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler