Wall Street Tertekan Kekhawatiran Baru Kesepakatan Dagang AS-China

Jumat, 08 Februari 2019 | 06:00 WIB
Wall Street Tertekan Kekhawatiran Baru Kesepakatan Dagang AS-China
[]
Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun lagi pada perdagangan Kamis (7/2). Penurunan bursa dipicu oleh kekhawatiran bahwa Amerika Serikat (AS) dan China bisa gagal mencapai kesepakatan sebelum tenggat waktu.

Dow Jones Industrial Average kemarin turun 0,87% ke 25.169. Indeks S&P 500 pun kemarin turun 0,94% ke 2.706. Sedangkan indeks Nasdaq melorot hingga 1,18%.

Presiden AS Donald Trump mengatakan, dia tidak berniat untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping sebelum tenggat waktu 1 Maret untuk mencapai kesepakatan. Hal ini menambah kekhawatiran perlambatan ekonomi global setelah Komisi Eropa memangkas proyeksi pertumbuhan tahun 2019 dan 2020 akibat tensi perdagangan.

"Ada kekhawatiran pertumbuhan global yang kembali mencuat. Inilah yang menekan pasar saham," kata Veronica Willis, investment strategy analyst Wells Fargo Investment Institute kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa ada kekhawatiran soal perdagangan yang akan bertahan beberapa waktu mendatang.

Sejumlah kinerja yang lebih buruk daripada prediksi turut menekan bursa, salah satunya adalah Twitter Inc.

Lebih dari separuh emiten S&P 500 telah merilis laporan keuangan kuartal keempat. Menurut data Refinitiv, sekitar 71% dari emiten tersebut mencetak laba lebih dari prediksi.

Tapi, estimasi pertumbuhan laba kuartalan di kuartal pertama 2019 turun menjadi 0,1% dari sebelumnya 5,3%. "Ada kecemasan pasar bahwa pertumbuhan pendapatan dan laba tahun 2019 tidak akan setinggi harapan investor," kata Chad Morganlander, senior portfolio manager Washington Crossing Advisors.

 

Bagikan

Berita Terbaru

CEO Generali Indonesia Rebecca Tan: Misi Menjadi Teman Bagi Nasabah
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 11:29 WIB

CEO Generali Indonesia Rebecca Tan: Misi Menjadi Teman Bagi Nasabah

Melihat perjalanan karier Rebecca Tan di industri keuangan hingga menjadi Presiden Direktur Generali Indonesia

Terdorong Sentimen Kesepakatan AS-China, IHSG Menguat Dalam Sepekan
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:38 WIB

Terdorong Sentimen Kesepakatan AS-China, IHSG Menguat Dalam Sepekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,94% pada Jumat (16/5). Dalam sepekan, IHSG mengakumulasi kenaikan 2,60%.​

Pembukaan Hutan untuk Ketahanan Pangan Bertahap
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:28 WIB

Pembukaan Hutan untuk Ketahanan Pangan Bertahap

Kementerian Kehutanan menegaskan rencana pembukaan 20,6 juta hektare (ha) lahan untuk proyek ketahanan pangan tidak akan dilakukan sekaligus

Kartu Prakerja Tunggu Peralihan ke Kemnaker
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:23 WIB

Kartu Prakerja Tunggu Peralihan ke Kemnaker

Pemerintah akan mengalihkan Program Kartu Prakerja ke Kementerian Ketenagkerjaan dari sebelumnya di bawah Kemko Perekonomian

Setoran PNBP SDA Juga Masih Rentan
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:03 WIB

Setoran PNBP SDA Juga Masih Rentan

PNBP SDA akan dipengaruhi oleh beberapa faktur, termasuk realisasi lifting migas dan pergerakan nilai tukar

Profit 27,7% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (17 Mei 2025)
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:00 WIB

Profit 27,7% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (17 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (17 Mei 2025) 1 gram Rp 1.871.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,7% jika menjual hari ini.

Belum Ada Insentif Baru untuk Dorong Konsumsi
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:50 WIB

Belum Ada Insentif Baru untuk Dorong Konsumsi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kondisi perekonomian domestik masih kuat

Bikin Resah, Daya Pungut Pajak Semakin Merosot
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:28 WIB

Bikin Resah, Daya Pungut Pajak Semakin Merosot

Angka tax buoyancy Indonesia pada tahun 2024 turun ke bawah 1 dan menjadi negatif pada kuartal I-2025

Mitra Angksa sejahtera (BAUT) Mengencangkan Pendapatan di Tahun Ini
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:00 WIB

Mitra Angksa sejahtera (BAUT) Mengencangkan Pendapatan di Tahun Ini

BAUT membidik pendapatan sebesar Rp 160,60 miliar di sepanjang tahun ini. Adapun tahun lalu BAUT membukukan pendapatan sebesar Rp 153,95 miliar.

Imbal Hasil Tinggi, Duit Asing Masuk Pasar Obligasi Indonesia
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 06:30 WIB

Imbal Hasil Tinggi, Duit Asing Masuk Pasar Obligasi Indonesia

Sejak awal tahun ini, asing melakukan aksi beli bersih atau net buy di pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 29,1 triliun di pasar SBN.

INDEKS BERITA

Terpopuler