Waskita dan Wijaya Karya menjaring investasi di pertemuan IMF-Bank Dunia

Rabu, 10 Oktober 2018 | 20:29 WIB
Waskita dan Wijaya Karya menjaring investasi di pertemuan IMF-Bank Dunia
[ILUSTRASI. PAVILIUN INDONESIA ]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua perusahaan konstruksi pelat merah, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), memanfaatkan pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018 di Bali pada 8-12 Oktober 2018 untuk menjaring investor.

Waskita membuka peluang investasi untuk 12 proyek jalan tol. Sementara kebutuhan pembiayaan untuk menggarap proyek jalan bebas hambatan itu mencapai Rp 110 triliun.

Sekretaris Perusahaan WSKT, Shastia Hadiarti, mengatakan perusahaan akan menawarkan beberapa proyek jalan tol. Selain proyek tol yang sebelumnya akan didivestasi, ada pula ruas jalan tol baru yang ditawarkan. Ruas-ruas tol baru itu masih di seputar Jawa.

Pada April lalu, WSKT berhasil menjual tiga ruas jalan tol di bawah kendali PT Waskita Tol Trans Jawa (WTTR) melalui instrumen reksadana penyertaan terbatas (RDPT). Nilai dana yang dikantongi mencapai Rp 5 triliun. Melalui anak usaha Waskita Toll Road (WTR), WSKT masih terus berencana mendivestasi ruas tol lainnya.

Pada tahun ini, WTR menargetkan divestasi dua ruas jalan tol lagi melalui mekanisme penawaran one-on-one. Keduanya adalah ruas jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dan jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung).

Hingga kini, Waskita Toll Road telah berinvestasi di 18 proyek jalan tol dalam negeri dengan nilai total Rp 130 triliun. Sebagian besar proyek jalan tol tersebut belum beroperasi. Meski ingin mendivestasi, WTR juga masih membidik konsesi baru. Perusahaan ini mengincar dua ruas jalan tol yang segera diproses lelang oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Wijaya Karya juga tak mau kalah dan turut menjaring investor di pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia. Direktur Keuangan WIKA Antonius N. Steve Kosasih mengatakan, WIKA tengah mengerjakan banyak proyek strategis nasional. "Proyek-proyek tersebut akan diperkenalkan dalam forum IMF-World Bank untuk mencari para calon investor," ungkap Steve kepada KONTAN.

Menurut dia, total investasi dari berbagai proyek yang ditawarkan WIKA lebih dari Rp 5 triliun. Salah satu proyek investasi yang WIKA tawarkan adalah pengembangan properti di Bali Utara. Kelak, proyek ini  akan dikerjasamakan dengan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

Sebelumnya, kedua perusahaan BUMN ini sudah meneken nota kesepahaman untuk mengembangkan resor dan kawasan wisata seluas 100 hektare (ha) di Bali Utara.

Kawasan itu bakal dikembangkan layaknya Nusa Dua. Steve bilang, nota kesepahaman itu akan diteken pada hari ini (10/10). Manajemen WIKA juga akan menawarkan investasi lain di sektor properti, proyek energi, logistik dan infrastruktur.   

Bagikan

Berita Terbaru

Rumor Haji Isam Bentuk International Crypto Exchange, Ini Secuil Kisahnya
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 17:31 WIB

Rumor Haji Isam Bentuk International Crypto Exchange, Ini Secuil Kisahnya

Beberapa pengusaha besar termasuk Haji Isam bersama 9 atau 10 PAKD kabarnya akan menjadi pemegang saham bursa kripto baru yang akan berdiri.

Tingginya Minat Kendaraan Bekas, Saham Emien TP Rachmat (ASLC) Bersiap Tancap Gas
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 13:15 WIB

Tingginya Minat Kendaraan Bekas, Saham Emien TP Rachmat (ASLC) Bersiap Tancap Gas

ASLC diperkirakan akan menikmati performa penjualan mobil bekas Caroline dengan proyeksi CAGR pendapatan 2024–2027 sebesar 18,2%.

Intiland Development (DILD) Fokus Jual Produk Properti Siap Huni
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 09:50 WIB

Intiland Development (DILD) Fokus Jual Produk Properti Siap Huni

Di tengah lesunya sektor properti, DILD bakal fokus melanjutkan sejumlah program promosi yang sudah berjalan pada paruh kedua tahun ini

Sektor Konsumer Dihimpit Daya Beli, Sahamnya Cocok Buat Investor Menengah-Panjang
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 08:48 WIB

Sektor Konsumer Dihimpit Daya Beli, Sahamnya Cocok Buat Investor Menengah-Panjang

Ada peluang perbaikan kinerja sektor konsumer di kuartal IV-2025 seiring momen musiman Natal dan Tahun Baru.

Ini Aset Kripto yang Paling Cepat Rebound Usai Sempat Crash Gara-Gara Ulah Trump
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 08:10 WIB

Ini Aset Kripto yang Paling Cepat Rebound Usai Sempat Crash Gara-Gara Ulah Trump

WLFI, Aster, dan Sonic Labs mendapatkan perhatian karena tindakan konkret mereka dalam menstabilkan pasar lewat buyback.

P2P Lending Dana Syariah Indonesia Urung Buka Kembali Kantornya, Investor Gigit Jari
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 07:45 WIB

P2P Lending Dana Syariah Indonesia Urung Buka Kembali Kantornya, Investor Gigit Jari

Aktivitas karyawan dan layanan operasional Danasyariah saat ini masih dilakukan secara daring hingga waktu yang akan diinformasikan lebih lanjut.

Trump dan AS Jadi Pusat Ketidakpastian, Harga Emas Dunia Berpotensi Cetak Rekor Baru
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 07:40 WIB

Trump dan AS Jadi Pusat Ketidakpastian, Harga Emas Dunia Berpotensi Cetak Rekor Baru

Dalam skenario optimis. harga emas bahkan bisa mencapai US$ 5.000 jika faktor pendorong seperti permintaan bank sentral terus menguat. 

Rumor Masuknya Happy Hapsoro Menyulut Saham GZCO, Fundamental dan Prospek Memang Oke
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:59 WIB

Rumor Masuknya Happy Hapsoro Menyulut Saham GZCO, Fundamental dan Prospek Memang Oke

Dalam jangka pendek saham GZCO berpotensi menguji area psikologis 300 namun investor disarankan tetap waspada.

Pelemahan Rupiah Tertahan Data Ekonomi Tiongkok
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:45 WIB

Pelemahan Rupiah Tertahan Data Ekonomi Tiongkok

Rupiah melemah tipis terhadap dolar AS di tengah sentimen risk off oleh kekhawatiran eskalasi perang dagang.

Menyeimbangkan Portofolio Investasi di Tengah Ketidakpastian Tinggi di Kuartal IV
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Menyeimbangkan Portofolio Investasi di Tengah Ketidakpastian Tinggi di Kuartal IV

Pada akhir kuartal  tahun ini, pelaku pasar kembali dihadapkan pada volatilitas tinggi akibat dinamika global dan arah kebijakan moneter.

INDEKS BERITA

Terpopuler