WHO Menyerukan Prioritas Vaksin Covid-19 Orang Dewasa & Berbagi Dengan Negara Miskin

Rabu, 24 November 2021 | 21:36 WIB
WHO Menyerukan Prioritas Vaksin Covid-19 Orang Dewasa & Berbagi Dengan Negara Miskin
[ILUSTRASI. Menurut WHO, vaksinasi kepada anak-anak dan remaja tidak bersifat prioritas karena mereka berisiko lebih rendah terkena Covid-19 parah. REUTERS/Denis Balibouse]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Vaksinasi kepada anak-anak dan remaja tidak bersifat prioritas karena mereka berisiko lebih rendah terkena Covid-19 yang parah. Alih-alih memvaksin kelompok itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pedoman terbaru meminta agar negara-negara mengutamakan vaksinasi bagi orang dewasa dan membagi dosis vaksin di bawah program COVAX untuk memasok negara-negara miskin.

WHO mengeluarkan pedoman karena belakangan semakin banyak badan pengatur mengizinkan vaksin Covid-19 tertentu untuk digunakan pada anak-anak. Negara-negara yang mengizinkan termasuk Amerika Serikat (AS), China, Uni Eropa, India, Israel dan terbaru Kanada pada minggu lalu.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Di Balik Tarif Cukai Rokok yang Ketinggian
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 05:02 WIB

Di Balik Tarif Cukai Rokok yang Ketinggian

Kebijakan yang mengubah struktur permintaan tanpa program transisi berisiko memicu PHK dan gejolak sosial, terutama di daerah basis produksi.

Saham Bank Besar Kompak Menguat Saat Asing Getol Jualan
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 04:55 WIB

Saham Bank Besar Kompak Menguat Saat Asing Getol Jualan

Saham bank besar menjadi penopang penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (20/10), yang naik 2,19% dan ditutup di 8.088,98. 

Biaya Dana Multifinance Mulai Melandai
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 04:55 WIB

Biaya Dana Multifinance Mulai Melandai

Pefindo mencatat hingga kuartal III-2025, bunga surat utang dari seluruh tenor dan kelompok rating sama-sama menurun.

Realisasi Laba Bank Central Asia (BBCA) Sejalan dengan Proyeksi Analis
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 04:45 WIB

Realisasi Laba Bank Central Asia (BBCA) Sejalan dengan Proyeksi Analis

Laba tersebut sedikit di atas proyeksi analis konsensus Bloomberg, yakni Rp 43,2 triliun. Meski begitu, BCA berjibaku dengan biaya pencadangan. 

Prediksi IHSG Hari Ini (21/10) Setelah Melonjak 2,19% Akibat Kenaikan Saham Bank
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 04:45 WIB

Prediksi IHSG Hari Ini (21/10) Setelah Melonjak 2,19% Akibat Kenaikan Saham Bank

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 173,32 poin atau 2,19% menjadi 8.088,98 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/10).

Kinerja PTBA Berpeluang Pulih, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 04:20 WIB

Kinerja PTBA Berpeluang Pulih, Simak Rekomendasi Sahamnya

Kinerja operasional PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mulai pulih. Meskipun menghadapi sejumlah tantangan, prospeknya ditengarai masih positif.

Elnusa (ELSA) Pacu Inovasi dan Teknologi
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 04:20 WIB

Elnusa (ELSA) Pacu Inovasi dan Teknologi

Dalam implementasi pada Sumur PPS-X19 terbukti meningkatkan produksi minyak secara signifikan dari 442 bopd menjadi 1.418 bopd.

Daya Beli Belum Pulih, Pinjaman Fintech Lending Terus Melambat
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 04:15 WIB

Daya Beli Belum Pulih, Pinjaman Fintech Lending Terus Melambat

Tren pelemahan kembali berlanjut di bulan Agustus usai hanya mencetak kenaikan setinggi 21,62% menjadi Rp 87,61 triliun.

Saham Bank Hingga Ritel Berpeluang Menguat Jika Bi Rate Turun
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 04:10 WIB

Saham Bank Hingga Ritel Berpeluang Menguat Jika Bi Rate Turun

Jika Bi rate turun, sektor perbankan akan diuntungkan, terutama dengan tambahan likuiditas Rp 200 triliun yang membuat cost of fund lebih rendah.

Babak Baru Konsolidasi BUMN Karya
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 04:00 WIB

Babak Baru Konsolidasi BUMN Karya

Danantara bermaksud mengelompokkan semua anak perusahaan yang tidak bergerak di bidang konstruksi dan hanya beokus pada bisnis inti mereka

INDEKS BERITA