Wow, Direktur BCA Ini Membeli Saham BCA (BBCA) di Harga Rp 31.250 per Saham

Selasa, 30 Juli 2019 | 16:24 WIB
Wow, Direktur BCA Ini Membeli Saham BCA (BBCA) di Harga Rp 31.250 per Saham
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak sedikit pelaku pasar yang menganggap saham Bank Central Asia alias BCA (BBCA) sudah kelewat mahal.

Maklum, harga saham BCA sudah melaju di atas Rp 30.000 per saham sehingga valuasinya sudah terbilang tinggi.

Hari ini, Selasa (30/7), harga saham BCA ditutup di posisi Rp 31.100 per saham.

Baca Juga: Saham BBCA (Bank BCA) naik 0,48%, ini PER dan PBV terbaru (30/7)

Harga saham BCA tersebut mencerminkan rasio harga saham terhadap laba bersih per saham alias price to earning ratio (PER) sebesar 29,82 kali.

Sementara rasio harga saham terhadap nilai buku per saham alias price to book value (PBV) saham BCA sudah sebesar 4,8 kali.

Baca Juga: Empat bank besar merajai kapitalisasi Bursa Efek Indonesia

Toh, valuasi saham BCA yang dianggap mahal oleh sebagian pelaku pasar tak menghalangi Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim untuk menambah kepemilikan saham BCA (BBCA).

Pada 25 Juli lalu, Vera Eve Lim telah membeli saham BCA sebanyak 9.600 saham.

Vera Eve Lim membeli saham BCA tersebut di harga rata-rata Rp 31.250 per saham, lebih tinggi dibandingkan harga penutupan saham BCA hari ini.

Itu artinya, nilai transaksi pembelian saham oleh Vera Eve Lim tersebut sebesar Rp 300 juta.

Pasca transaksi, kepemilikan saham Vera Eve Lim atas saham BCA bertambah menjadi 57.348 saham.

Baca Juga: Tiga Bank Besar Mencetak Untung Gede, Laba Bersih BCA Naik Paling Kencang

Dalam surat kepada Otoritas Jasa Keuangan yang diteken oleh Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra, tidak disebutkan apa tujuan Vera Eve Lim melakukan transaksi pembelian saham BCA tersebut.

Sebelumnya, pada 13 Mei lalu, Vera Eve Lim juga membeli saham BCA sebanyak 30.748 saham.

Waktu itu, Vera Eve Lim membeli saham BCA di harga rata-rata Rp 28.115,46 per saham.

Artinya, nilai  transaksi pembelian saham BCA tersebut mencapai Rp 864,5 juta.

Baca Juga: Saham BCA, ASII, dan GGRM masih diburu investor asing di tengah aksi net sell IHSG

Vera Eve Lim diangkat sebagai direksi BCA  berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BCA pada April 2018.

Sebelum menjabat direktur BCA, Vera Eve Lim merupakan Direktur dan Chief Financial Officer Bank Danamon (BDMN) pada periode Mei 2006 hingga Desember 2017.

Kamis (25/7) lalu, harga saham BCA ditutup di posisi 31.250 per saham. 

Tiga hari sebelumnya, Senin (22/7), harga saham BCA mencetak rekor baru sepanjang masa di harga Rp 31.450 per saham.

 

Baca Juga: Investor asing lebih banyak membeli saham BCA (BBCA) di pasar negosiasi

Bagikan

Berita Terbaru

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya
| Senin, 23 Desember 2024 | 15:51 WIB

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya

CBDK meminta harga IPO 19x-26x P/E sepanjang tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis di sektornya yang hanya 6x-9x P/E.

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir
| Senin, 23 Desember 2024 | 14:21 WIB

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir

Mirae Asset minta waktu hingga 16 Januari 2025 untuk memberikan tanggapan karena proposal penggugat harus dirapatkan melibatkan seluruh direksi.

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang
| Senin, 23 Desember 2024 | 13:58 WIB

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang

Saham-saham dengan kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) besar tak melulu jadi pilihan tepat untuk investasi jangka panjang.

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga
| Senin, 23 Desember 2024 | 09:00 WIB

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga

PALM mencetak laba bersih Rp 464,63 miliar di Januari-September 2024, dibandingkan periode sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,94 triliun.

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:52 WIB

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik

Sejumlah sektor usaha dinilai masih prospektif dan berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia ke depan, setidaknya dalam jangka menengah

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tantangan pemerintah Indonesia untuk memacu perekonomian semakin berat pada tahun depan, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:36 WIB

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan

Bila mendapatkan insentif pajak, maka PPnBM untuk kendaraan hybrid akan dibanderol sebesar 3% hingga 4%.

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:35 WIB

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli

Miten yang bergerak di bisnis barang konsumsi dibayangi sentimen kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:25 WIB

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun

Sudah tidak banyak lagi ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat di sisa tahun ini. 

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:15 WIB

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun

Insentif yang dimaksud, antara lain berupa insentif kawasan berikat, penanaman modal, serta kebutuhan pertahanan dan keamanan.

INDEKS BERITA

Terpopuler