XL Axiata Berencana Menerbitkan Surat Utang Senilai Rp 2 Triliun

Kamis, 24 Januari 2019 | 08:01 WIB
XL Axiata Berencana Menerbitkan Surat Utang Senilai Rp 2 Triliun
[]
Reporter: Danielisa Putriadita, Rezha Hadyan | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk bakal merilis surat utang anyar dengan target maksimal Rp 2 triliun. Rencananya, perusahaan halo-halo ini akan menerbitkan surat utang dalam dua skema, yakni obligasi biasa dan obligasi syariah.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/1), untuk skema pertama bertajuk Obligasi Berkelanjutan I XL Axiata Tahap II Tahun 2019, dengan target dana sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun. Dana tersebut terdiri dari obligasi yang dijamin secara kesanggupan penuh sebesar Rp 594 miliar dalam empat seri dan Rp 406 miliar obligasi dijamin dengan kesanggupan terbaik.

Kemudian, Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL Axiata Tahap II Tahun 2019. Target yang diincar perusahaan pun sebesar Rp 1 triliun. Di mana lima seri yang dijamin secara kesanggupan penuh sebesar Rp 621 miliar. Sukuk yang diterbitkan secara kesanggupan terbaik (best effort) sebesar Rp 379 miliar.

Masa penawaran untuk obligasi dan sukuk ijarah ini berlangsung pada 4-6 Februari 2019. Pencatatan di BEI akan dilakukan pada 11 Februari mendatang. Tenor yang diberikan beragam. Mulai dari 1 tahun hingga yang terpanjang 10 tahun, untuk obligasi seri D dan sukuk ijarah seri E.

Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management Eric Sutedja menilai, obligasi dan sukuk ijarah EXCL ini menarik untuk investor. Mengingat, suku bunga acuan pada satu hingga tiga tahun mendatang hanya mengalami kenaikan secara moderat.

Selain itu, seiring membaiknya iklim investasi serta makro ekonomi domestik yang juga membaik, Eric memperkirakan, seri obligasi dan sukuk ijarah yang memiliki tenor panjang atau di atas lima tahun bakal diserbu.

Mengingat, jika dibandingkan dengan seri yield surat utang negara (SUN) seri benchmark saat ini, rentang antara kupon yang ditawarkan sudah cukup menarik. Apalagi saat ini tren yield SUN sedang bergerak turun.

"Industri telekomunikasi adalah sektor defensif dengan rating AAA dan dengan tawaran kupon 7,9% ke atas, maka obligasi ini menarik," tegas Eric, kemarin.​

Bagikan

Berita Terbaru

Xerox Holdings Bakal Akuisisi Lexmark Senilai US$ 1,5 Miliar
| Senin, 23 Desember 2024 | 19:48 WIB

Xerox Holdings Bakal Akuisisi Lexmark Senilai US$ 1,5 Miliar

Lexmark perusahaan yang berbasis di Lexington, Kentucky dibentuk sebagai bentuk spin off dari IBM pada bulan Maret 1991.

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya
| Senin, 23 Desember 2024 | 15:51 WIB

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya

CBDK meminta harga IPO 19x-26x P/E sepanjang tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis di sektornya yang hanya 6x-9x P/E.

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir
| Senin, 23 Desember 2024 | 14:21 WIB

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir

Mirae Asset minta waktu hingga 16 Januari 2025 untuk memberikan tanggapan karena proposal penggugat harus dirapatkan melibatkan seluruh direksi.

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang
| Senin, 23 Desember 2024 | 13:58 WIB

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang

Saham-saham dengan kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) besar tak melulu jadi pilihan tepat untuk investasi jangka panjang.

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga
| Senin, 23 Desember 2024 | 09:00 WIB

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga

PALM mencetak laba bersih Rp 464,63 miliar di Januari-September 2024, dibandingkan periode sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,94 triliun.

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:52 WIB

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik

Sejumlah sektor usaha dinilai masih prospektif dan berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia ke depan, setidaknya dalam jangka menengah

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tantangan pemerintah Indonesia untuk memacu perekonomian semakin berat pada tahun depan, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:36 WIB

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan

Bila mendapatkan insentif pajak, maka PPnBM untuk kendaraan hybrid akan dibanderol sebesar 3% hingga 4%.

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:35 WIB

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli

Miten yang bergerak di bisnis barang konsumsi dibayangi sentimen kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:25 WIB

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun

Sudah tidak banyak lagi ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat di sisa tahun ini. 

INDEKS BERITA

Terpopuler