Yield Spread Masih Lebar, Lelang SUN diyakini Bakal Laris Manis

Sabtu, 29 Juni 2019 | 08:10 WIB
Yield Spread Masih Lebar, Lelang SUN diyakini Bakal Laris Manis
[]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali melelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (2/7) mendatang. Dalam lelang SUN perdana di kuartal III-2019 ini, analis memprediksi penawaran yang masuk lebih dari Rp 50 triliun. Angka ini lebih tinggi dibanding target indikatif yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 15 triliun.

Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, mengatakan, kondisi pasar obligasi dalam negeri yang kian ciamik menjadi faktor utama besarnya penawaran. Maklum, yield spread antara SUN dengan US Treasury masih lebar. Ini membuat investor asing melihat pasar obligasi Indonesia layak menjadi tempat berinvestasi.

Kemarin, yield SUN tenor 10 tahun ada di level 7,342%. Ini menjadi rekor terendah bagi SUN seri FR0078. Sementara, yield US Treasury berada di 2,018%. Artinya, yield spread  SUN dan obligasi Amerika Serikat tersebut masih 532 basis poin (bps).

Ramdhan optimistis penawaran yang masuk bisa menyamai hasil penawaran lelang SUN dua pekan lalu, yaitu Rp 54,79 triliun. "Kondisi pasar obligasi dalam negeri masih positif, begitu pun dengan pergerakan harga obligasi di pasar," kata Ramdhan, Jumat (28/6).

Tambah lagi, pasokan SUN di pasar sekunder terbatas. Kondisi ini juga membuat minat investor mengikuti lelang SUN dalam negeri meningkat. Ramdhan mengamati, saat ini investor cenderung menahan kepemilikannya. Dengan demikian, investor yang baru mau masuk, memilih masuk melalui lelang SUN.

Selain itu, proses pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dinilai bisa membawa sentimen positif bagi kestabilan pasar global. Efeknya, pasar obligasi dalam negeri juga mendapat angin segar, karena Indonesia menjadi target investasi global.

"Dengan kondisi global yang stabil, akhirnya aliran dana asing akan masuk ke pasar domestik," kata Ramdhan. Selain itu, membaiknya likuiditas di pasar global juga akan mendorong permintaan obligasi. Dus, obligasi negara bakal laris-manis.

Di sisi lain, munculnya seri obligasi baru pada lelang SUN pekan depan juga menambah daya tarik tersendiri bagi investor. Secara total, pemerintah akan melelang tujuh seri SUN. Seri yang terbaru adalah FR0080 yang memiliki tenor 15 tahun dan akan jatuh tempo pada 15 Juni 2035.

Adapun SUN seri lain yang akan dilelang pekan depan adalah SPN03191003, SPN12200703, FR0077, FR0078, FR0079, dan FR0076.

Bagikan

Berita Terbaru

Selektif Pilih Startup, Laba Modal Ventura Makin Tebal
| Jumat, 05 Desember 2025 | 04:15 WIB

Selektif Pilih Startup, Laba Modal Ventura Makin Tebal

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sektor industri ini mengumpulkan laba sebanyak Rp 474,4 miliar, atau tumbuh 38,9% secara tahunan

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 12:57 WIB

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan

Jika harga ANTM ditarik hingga tiga bulan terakhir maka sudah ada penurunan sebesar 16,38%. Selain itu, ada juga ekspektasi penurunan suku bunga.

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 10:27 WIB

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun

Di periode ini, ARCI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk US$ 70,47 juta.

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:46 WIB

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%

Inflasi yang masih rendah membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia ke depan      

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:43 WIB

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal

BEI memastikan, pesanan IPO RLCO masih sesuai jadwal prospektus, yaitu 4 Desember 2025 pukul 12:00 WIB.

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:39 WIB

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas

Kinerja sejumlah emiten Grup Sinar Mas jeblok di sembilan bulan 2025. Tapi, pergerakan saham emiten lebih kinclong ketimbang kinerja keuangannya.​

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:38 WIB

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi

PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) memproyeksikan pendapatan pada 2026 bakal lebih baik dari tahun ini.

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:27 WIB

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi

Langkah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) merevisi jadwal dan harga pelaksanaan rights issue menuai respons positif dari pelaku pasar saham.

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:19 WIB

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api

JP Morgan Sekuritas memproyeksi level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tembus 10.000 pada 2026

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:06 WIB

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi

Realisasi investasi melambat, bahkan realisasi FDI terkontraksi dan terendah sejak pandemi          

INDEKS BERITA