Yuan Tertekan, Otoritas China Nilai Arus Keluar Dana Asing Masih Terkendali

Rabu, 25 Mei 2022 | 17:45 WIB
Yuan Tertekan, Otoritas China Nilai Arus Keluar Dana Asing Masih Terkendali
[ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas di depan gedung Shanghai Stock Exchange di Pudong, Shanghai, China, 3 Februari 2020. REUTERS/Aly Song/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Otoritas valuta asing China pada Rabu mengatakan arus keluar dana jangka pendek asing baru-baru ini "terkendali dengan baik." Kendati yuan melemah, Beijing menyatakan akan tetap membuka saluran bagi keluar masuknya dana jangka pendek.

Dana asing yang berputar di pasar modal China bernilai lebih dari 8 triliun yuan, atau setara Rp 17.503 triliun lebih per akhir tahun lalu.

Namun perlambatan ekonomi domestik akibat pembatasan terkait Covid-19 yang ketat, serta kenaikan sukubunga di Amerika Serikat (AS) memicu lonjakan arus keluar dalam beberapa bulan terakhir. Peningkatan outflow itu membebani nilai tukar yuan.

Baca Juga: Harga Gas Bergejolak, Kontrak Pembelian Jangka Panjang Kembali Populer

Data arus uang bulanan terbaru, pada Maret, menunjukkan investor asing melakukan penjualan bersih saham dan obligasi di China senilai US$ 17,5 miliar, atau setara Rp 255,6 triliun lebih. 

Volatilitas di pasar keuangan China dan dana asing di negara itu adalah "respons alami" dalam "konteks yang rumit", tutur Wang Lei, Wakil Direktur Jenderal, Departemen Manajemen Akun Modal, Administrasi Negara Valuta Asing (SAFE) dalam konferensi pasar modal China yang berlangsung secara virtual.

"Kami melihat bahwa arus masuk dan arus keluar cukup alami dalam investasi sekuritas. Semuanya telah terkendali dengan baik dan saya melihat penyesuaian parsial ini tidak mengubah keseimbangan keseluruhan aliran modal lintas batas di China."

China telah menunda pemberian kuota baru sejak awal 2022 di bawah skema investasi keluar utamanya, program investor institusi domestik yang memenuhi syarat (QDII). 

Nilai total kuota yang diberikan sejak 2006 adalah US$ 157,5 miliar. China terakhir kali menerbitkan kuota pada tahun 2021, senilai US$ 40 miliar, atau meningkat 35% dari tahun sebelumnya.

Arus keluar dari utang berdenominasi yuan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Investor luar negeri menjual obligasi bersih senilai US$ 2,3 miliar pada pekan yang berakhir 18 Mei. Itu bertepatan dengan anjloknya yuan lebih dari 6% sejak akhir April.

Baca Juga: Perbesar Bisnis Terbarukan, TotalEnergies Akuisisi 50% Saham Clearway

"Kami ingin secara hati-hati mempromosikan liberalisasi seimbang dua arah dari pasar keuangan. Tren umum ini cukup pasti, saya yakin," kata Wang dari SAFE, tanpa menyebut QDII.

Namun, regulator menyoroti langkah pembukaan di pasar swasta.

Wang mengatakan SAFE berencana untuk "memanfaatkan percontohan reformasi pasar ekuitas swasta", menyoroti dua skema percontohan untuk perusahaan keuangan asing dan domestik untuk berinvestasi dan meningkatkan aset ekuitas swasta di seberang perbatasan.

KKR dan BlackRock, di antara perusahaan asing lainnya, mengantongi lisensi dari otoritas China, beberapa minggu terakhir. Unit lokal dari dua perusahaan itu diperbolehkan menggalang dana untuk berinvestasi di luar negeri di bawah skema percontohan yang bernama Kemitraan Terbatas Domestik Berkualifikasi.

Bagikan

Berita Terbaru

Reli Usai Pengendali Jual Habis Kepemilikan, KETR Dibayangi Aksi Backdoor Listing
| Kamis, 11 Desember 2025 | 19:52 WIB

Reli Usai Pengendali Jual Habis Kepemilikan, KETR Dibayangi Aksi Backdoor Listing

PT Bahtera Bintang Nusantara menjual seluruh 64.425.000 saham KETR yang dimilikinya pada periode 3–8 Desember 2025.

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP
| Kamis, 11 Desember 2025 | 11:00 WIB

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP

Kebijakan pemberian diskon tarif tol di momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) diproyeksi menyumbang kenaikan volume atau trafik.

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)
| Kamis, 11 Desember 2025 | 10:00 WIB

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)

Kinerja industri semen yang lesu, dipengaruhi oleh lemahnya permintaan pasar domestik, terutama penyelesaian proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:34 WIB

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak

Rasio kepatuhan wajib pajak orang pribadi nonkaryawan merosot ke 27,96%, terendah dalam lima tahun terakhir

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:10 WIB

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN

Investasi ini bukan hanya nilai ekonomi, tapi membangun kedaulatan digital Indonesia yang menghasilkan inovasi dan nilai tambah ekonomi nasional.

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:09 WIB

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI

AS tuding Indonesia mengingkari komitmen yang telah disepakati dalam perjanjian tarif Juli          

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:29 WIB

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis memperkirakan, pasar mulai priced in terhadap pemangkasan suku bunga The Fed. Dari domestik, pasar berharap pada momentum akhir tahun.

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:07 WIB

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026

AGII memproyeksikan bakal menyediakan capital expenditure (capex) atau belanja modal sekitar Rp 350 miliar pada 2026. 

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:45 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 656,96 triliun per November 2025. 

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:40 WIB

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik

Trafik jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) bakal lebih ramai, sehingga bisa memoles kinerja JSMR

INDEKS BERITA

Terpopuler