Adaro Energy (ADRO) Menjajaki Peluang Produksi Bahan Bakar Gas dari Batubara

Jumat, 18 Januari 2019 | 06:58 WIB
Adaro Energy (ADRO) Menjajaki Peluang Produksi Bahan Bakar Gas dari Batubara
[]
Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tengah menjajaki portofolio produk anyar. Salah satunya, gasifikasi batubara yang menghasilkan dimethyl ether (DME), sumber energi pengganti LPG.

Hal ini mengingat hilirisasi batubara terus berkembang. "Kami sedang mempelajari teknologi dari sisi efektivitas dan keunggulannya," ujar Corporate Communication ADRO Febriati Nadira kepada KONTAN, Kamis (17/1).

DME merupakan produk turunan batubara yang bisa menggantikan liquified processed gas (LPG) sebagai bahan bakar. Hanya batubara kadar kalori rendah yang bisa dikonversi menjadi gas.

Kebetulan, batubara produksi ADRO kebanyakan merupakan batubara kalori rendah hingga menengah. Dalam angka, kalorinya berkisar 4.000 kcal–5.000 kcal.

Tapi, sepertinya masih butuh waktu guna memonetesisasi kajian gasifikasi yang sudah dimulai sejak empat tahun lalu itu. Sebab, pasarnya belum terbentuk, sehingga secara skala ekonomis masih belum menguntungkan.

Itu mengapa ADRO sejauh ini masih bakal fokus pada hilirisasi batubara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang. ADRO, melalui anak usahanya Adaro Power, tengah menyelesaikan proyek PLTU Tanjung Power berkapasitas 2x100 megawatt (MW) di Tabalong, Kalimantan Selatan. Targetnya, proyek bisa beroperasi pada tahun ini.

Selain itu, ada pula PLTU Batang dengan kapasitas 2x1000 MW. Rencananya, PLTU ini akan mulai beroperasi pada 2020.

ADRO tahun ini menargetkan produksi antara 54 juta–56 juta ton batubara, tak jauh beda dengan tahun lalu. Ini supaya ADRO bisa konsisten memasok batubara ke PLTU miliknya.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:54 WIB

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II

Kinerja saham-saham likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tergabung di Indeks LQ45 cenderung tertekan sepanjang semester pertama 2025 ini. 

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:25 WIB

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (1 Juli 2025) Rp 1.896.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,66% jika menjual hari ini.

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:20 WIB

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,27% ke Rp 16.238 per dolar AS pada Senin (30/6). 

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:15 WIB

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi

 Memasuki semester II 2025, pelaku pasar perlu mencermati perkembangan geopolitik, kebijakan tarif impor, dan arah suku bunga bank sentral. 

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split

Stock split saham pada dasarnya hanya mengubah nominal saham . Jadi, tidak semerta-merta mengubah tren pergerakan harga saham emiten.

Paradoks Indonesia
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Paradoks Indonesia

Indonesia kaya akan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), tapi gagal menjadi negara maju dan makmur.

Danantara Bakal Meraih Pendanaan US$ 10 Miliar
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:05 WIB

Danantara Bakal Meraih Pendanaan US$ 10 Miliar

Sejak didirikan pada Februari tahun ini, Danantara yang sudah resmi mempunyai kantor baru berhasil meraih pendapaan hingga US$ 7 miliar. 

Mengawali Semester II 2025 di Tengah Tren Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:01 WIB

Mengawali Semester II 2025 di Tengah Tren Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Meski IHSG menguat, asing tercatat melakukan aksi jual bersih alias net sell sebesar Rp 358,96 miliar. 

Diskon Tarif Mengerek Trafik Jalan Tol Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:00 WIB

Diskon Tarif Mengerek Trafik Jalan Tol Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam

Sejumlah pengelola jalan tol seperti Jasa Marga, Hutama Karya dan Astra Infra menerapkan diskon tarif tol.

Upaya Mitigasi Penurunan Margin PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:00 WIB

Upaya Mitigasi Penurunan Margin PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menjalankan sejumlah inisiatif strategis seperti pengalihan gas ekspor ke domestik

INDEKS BERITA

Terpopuler