ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi China dan India dalam Level Signifikan
KONTAN.CO.ID - MANILA. Asian Development Bank (ADB) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dua raksasa asia, yakni China dan India.
Dalam pernyataan yang disampaikan Rabu (11/12), ADB memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi kedua negara itu untuk 2019 dan 2020 dalam tingkat yang signifikan.
Proyeksi ekonomi China 2019 dipangkas menjadi 6,1% dari estimasi sebelumnya di 6,2%.
Sementara pada 2020, pertumbuhan ekonomi negeri tirai bambu itu diperkirakan hanya 5,8%.
Jauh lebih rendah ketimbang proyeksi sebelumnya di 6% yang dirilis pada September lalu.
Tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang tak kunjung mendingin menjadi alasan ADB memangkas proyeksi pertumbuhan negara tersebut.
Baca Juga: Bursa Asia naik tipis mendekati batas waktu tarif AS-China
"Meskipun tingkat pertumbuhan masih solid di negara berkembang Asia, ketegangan perdagangan yang terus-menerus telah berdampak pada kawasan dan masih merupakan risiko terbesar terhadap prospek ekonomi jangka panjang," kata Yasuyuki Sawada, Kepala Ekonom ADB.
Selain itu, tingginya harga daging babi akibat wabah demam babi Afrika (African swine fever) juga telah mengerek inflasi dan memangkas daya beli masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi China pada kuartal III-2019 yang 6% merupakan yang terlemah dalam hampir tiga dekade terakhir.
Tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut juga berada di batas terbawah target yang dipasang pemerintah, yang ada di kisaran 6% hingga 6,5%.
India lebih parah
Khusus untuk India, pemangkasan proyeksi pertumbuhan yang dilakukan Bank Pembangunan Asia sangat signifikan.
Pada proyeksi yang dirilis September 2019, ADB masih mematok estimasi pertumbuhan ekonomi 2019 di 6,5%.
Namun, pada proyeksi terbarunya, proyeksi ekonomi India 2019 telah dipangkas menjadi tinggal 5,1%.
Untuk tahun fiskal 2020, ADB memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi India dari 7,2% menjadi hanya 6,5%.
Baca Juga: Indonesia Siap Lepas Pasar CPO Uni Eropa premium
Estimasi tersebut muncul akibat ketatnya likuiditas di perusahaan-perusahaan keuangan non-bank.
Serta rendahnya pertumbuhan lapangan kerja di India.
Secara keseluruhan, ADB memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi negara berkembang di asia pada 2019 dan 2020 menjadi 5,2%.
Lebih rendah ketimbang proyeksi sebelumnya yang 5,4% untuk 2019 dan 5,5% untuk 2020.