Aktivitas Sektor Jasa Jepang di Mei Cetak Pertumbuhan Tertinggi dalam 1 Semester

Jumat, 03 Juni 2022 | 15:25 WIB
Aktivitas Sektor Jasa Jepang di Mei Cetak Pertumbuhan Tertinggi dalam 1 Semester
[ILUSTRASI. Hoshi Rokan, yang merupakan hotel tertua di dunia. Sumber Foto : ho-shi.co.jp]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Aktivitas sektor jasa Jepang pada Mei tumbuh dengan laju tercepat selama enam bulan terakhir. Pemulihan sentimen konsumen berlanjut membuntuti pelonggaran pembatasan virus corona. Kendati kenaikan biaya energi dan material mendorong harga bahan baku naik ke rekor tertinggi.

Angka final Indeks Manajer Pembelian (PMI) au Jibun Bank Japan Services yang telah disesuaikan dengan faktor musiman naik ke 52,6 dari angka final di bulan sebelumnya, yaitu 50,7. Angka itu jauh di atas 50 yang merupakan pemisah antara kontraksi dari ekspansi.

Angka tersebut menandai tingkat ekspansi tercepat sejak November 2021 dan lebih baik daripada indeks awal yang disesuaikan secara musiman, yaitu 51,7. 

Baca Juga: Gubernur BOJ: Penting Ciptakan Lingkungan Ekonomi Dengan Upah Dapat Naik Lebih Banyak

"Aktivitas selama beberapa bulan mendatang tampaknya akan kuat, karena tingkat bisnis yang luar biasa naik pada tingkat paling tajam sejak September 2019," kata Usamah Bhatti, ekonom di S&P Global Market Intelligence, yang menyusun survei tersebut.

"Namun demikian, kenaikan harga tetap menjadi sedikit hambatan pada permintaan, karena beban biaya naik pada tingkat rekor."

Bisnis di sektor ini mengalami kenaikan harga input secara keseluruhan selama 18 bulan berturut-turut, dengan alasan berbagai faktor seperti kenaikan biaya bahan bakar dan bahan baku.

Baca Juga: Elon Musk Punya Super Bad Feeling, Makanya Tesla Perlu Memangkas Staf Sekitar 10%

Tekanan harga input membuat mereka membebankan biaya lebih untuk layanan, sebagian membebankan biaya yang lebih tinggi kepada konsumen, survei menunjukkan.

PMI komposit, yang dihitung menggunakan manufaktur dan jasa, naik menjadi 52,3 dari final April di 51,1 untuk menandai laju ekspansi tercepat dalam lima bulan.

Setelah melihat kontraksi pada Januari-Maret, ekonomi terbesar ketiga di dunia itu diperkirakan akan pulih pada kuartal ini, kemungkinan tumbuh 4,5% secara tahunan karena hambatan pandemi pada sentimen konsumen mereda.

Perekonomian masih menghadapi risiko dari kenaikan harga makanan dan berbagai produk konsumen yang dapat menghambat pengeluaran rumah tangga dan suku cadang dan gangguan pasokan chip berteknologi tinggi yang merugikan produsen.

Bagikan

Berita Terbaru

Dari Peagang Sukses Menjadi Bos Menara Telekomunikasi
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 09:15 WIB

Dari Peagang Sukses Menjadi Bos Menara Telekomunikasi

Rudolf Parningotan Nainggolan melihat peluang bisnis penyewaan menara telekomunikasi dari bahan tesis yng disusunnya.

Profit 30,27% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (21 Juni 2025)
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 09:14 WIB

Profit 30,27% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (21 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (21 Juni 2025) Rp 1.942.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 30,27% jika menjual hari ini.

Penjualan Paperocks Indonesia (PPRI) Diprediksi Melemah di Kuartal II
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 08:45 WIB

Penjualan Paperocks Indonesia (PPRI) Diprediksi Melemah di Kuartal II

PPRI memperkirakan adanya risiko kenaikan kertas yang digunakan perusahaan dengan potensi kenaikan harga sebesar 5%-7%.

Blue Bird (BIRD) Geber Belanja Modal Rp 1,8 Triliun
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 08:30 WIB

Blue Bird (BIRD) Geber Belanja Modal Rp 1,8 Triliun

Hingga kuartal pertama 2025, perseroan sudah merealisasikan penggunaan capex sebesar 30% atau setara dengan Rp 540 miliar.

Lotte Chemical Titan (FPNI) Incar Pertumbuhan Kinerja 5%
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 08:10 WIB

Lotte Chemical Titan (FPNI) Incar Pertumbuhan Kinerja 5%

FPNI menili tahun ini masih penuh tantangan. Ini karena persaingan yang ketat dan tekanan margin akibat tingginya biaya produksi.

Blue Bird (BIRD) Geber Belanja Modal Rp 1,8 Triliun
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:58 WIB

Blue Bird (BIRD) Geber Belanja Modal Rp 1,8 Triliun

Hingga kuartal pertama 2025, perseroan sudah merealisasikan penggunaan capex sebesar 30% atau setara dengan Rp 540 miliar.

Inovasi Layanan Keuangan dan Kepercayaan
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:05 WIB

Inovasi Layanan Keuangan dan Kepercayaan

Inovasi layanan keuangan yang dikembangkan instansi terkait perlu diimbangi dengan pengawasan ketat dan edukasi.​

Kunci Semua Jawaban
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:00 WIB

Kunci Semua Jawaban

Seolah-olah semua permasalah yang ada di negeri mulai dari perusahaan bangkrut hingga pembiayaan perumahan bisa diselesaikan Danantara.

Tensi Geopolitik Memanas, Fluktuasi Komoditas Energi Tinggi
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:00 WIB

Tensi Geopolitik Memanas, Fluktuasi Komoditas Energi Tinggi

Terbuka peluang harga minyak akan lebih bullish dibandingkan ketika kenaikan harga minyak akibat invasi Rusia ke Ukrania.  

Pergerakan Rupiah dalam Sepekan Masih Tertekan Sentimen Global
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:00 WIB

Pergerakan Rupiah dalam Sepekan Masih Tertekan Sentimen Global

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah spot menguat tipis 0,06% dari perdagangan sehari sebelumnya ke level Rp 16.397 per dolar AS. 

INDEKS BERITA

Terpopuler