Antam Membidik Tambang Emas Gosowong

Kamis, 16 Mei 2019 | 09:59 WIB
Antam Membidik Tambang Emas Gosowong
[]
Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk ingin memperkuat bisnis pertambangannya. Emiten berkode saham ANTM di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut akan mengakuisisi saham PT Nusa Halmahera Mining (NHM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Direktur Keuangan PT Aneka Tambang Tbk Dimas Wikan Pramudhito menyatakan, untuk meningkatkan jumlah cadangan mineral, perusahaan pelat merah ini menjajaki pertumbuhan organik maupun anorganik. Untuk strategi organik, Aneka Tambang terus melakukan eksplorasi di wilayah Indonesia maupun luar negeri.

Adapun strategi anorganik, menurut Dimas, ANTM telah melakukan penjajakan bersama dengan Newcrest Mining Limited, yang merupakan pemilik 75% saham Nusa Halmahera Mining di tambang Gosowong, Maluku Utara. "Ada beberapa calon atau kandidat dalam rangka meningkatkan cadangan emas kami," ungkap dia, Selasa (14/5).

Nusa Halmahera Mining merupakan salah satu perusahaan tambang yang menggunakan skema Kontrak Karya (KK). Artinya, perusahaan ini wajib melaksanakan divestasi sebanyak 51% saham.

Kendati 25% sahamnya sudah dikuasai ANTM, Nusa Halmahera tinggal menyerahkan 26% saham lagi. Menurut catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kewajiban divestasi tersebut harus diselesaikan pada tahun 2020.

Dimas mengemukakan, jika ANTM berminat mengambil alih saham divestasi tersebut, maka mereka memiliki hak memperoleh penawaran terlebih dahulu (rights of first refusal). Sebab, saat ini ANTM memiliki 25% saham NHM.

Saat ini Aneka Tambang sedang melakukan appraisal dengan melibatkan kantor jasa penilai publik (KJPP). Bahkan ANTM sudah melakukan penilaian akuisisi melalui pendekatan finansial dengan menggunakan discounted cash flow (DCF). "Geolog kami juga sudah turun ke lapangan untuk melihat data dan melihat langsung pasarnya," ujar Dimas.

Direktur Operasi dan Produksi ANTM, Hartono menginginkan harga divestasi 26% saham NHM sekitar US$ 120 juta-US$ 130 juta. "Paling tidak sama seperti yang dulu kita beli nilainya (25% saham NHM)," ungkap dia.

Hartono pun mengungkapkan, tambang Gosowong milik NHM terus mengalami penurunan produksi. Saat ini volume produksi tambang tersebut hanya mencapai 200.000 ounce per tahun, lebih rendah dari target 2018 yang mencapai 240.000 ounce hingga 260.000 ounce per tahun.

Namun, tambang itu masih lebih baik dibandingkan tambang emas milik ANTM, khususnya tambang Pongkor. "Meski tambang NHM turun, masih lebih baik dibandingkan penurunan produksi tambang Pongkor," kata Hartono.

Pada kuartal I-2019, volume produksi emas ANTM dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 470 kilogram (kg). Adapun volume penjualannya mencapai 6.517 kg.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Yunus Saifulhak, menilai NHM boleh saja menggelar aksi korporasi seperti biasa. "Mereka sudah menawarkan saham, termasuk ke BUMN, itu wajar dilakukan," kata dia.

Selain Nusa Halmahera, ada peluang akuisisi lain yang bisa ditangkap ANTM. Peluang itu adalah rencana divestasi 20% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang dijadwalkan pada Oktober 2019. Namun manajemen ANTM belum mau membeberkan. Sebelumnya, Direktur Utama ANTM, Arie Prabowo Ariotedjo, mengatakan masih mengevaluasi kemungkinan untuk mengakuisisi 20% saham INCO.

Baterai mobil listrik

Selain itu, ANTM ingin mendukung pengembangan kendaraan listrik. Emiten ini akan mengembangkan bahan baku baterai motor dan mobil listrik. Dimas mengatakan, untuk merealisasikan hal ini, Direktur Utama ANTM Arie Prabowo Ariotedjo mengadakan kunjungan ke China dalam rangka menjajaki opsi kerjasama. "Minimal riset baterainya," kata Dimas, Rabu (15/5).

Harapannya, jika kendaraan listrik sudah beroperasi di Indonesia, ANTM siap menyuplai baterai tersebut. "Memang harus dipersiapkan segala sesuatunya, bagaimana membuat baterai dan tentunya modal harus ada," ungkap dia.

Adapun Hartono menyatakan, nikel kadar rendah di bawah 1,8% milik ANTM mengandung kobalt. Jenis mineral ini merupakan komponen penting dalam pembuatan baterai.

Dia belum bersedia membeberkan calon mitra bisnis yang akan ditunjuk ANTM untuk membangun pabrik baterai itu. "Tunggu dirut pulang dari China," ujar Hartono.

Bagikan

Berita Terbaru

Semakin Besar Berkat Perkembangan E-Commerce
| Minggu, 29 Juni 2025 | 11:00 WIB

Semakin Besar Berkat Perkembangan E-Commerce

Tren grocery delivery meningkatkan kebutuhan cold chain logistics. Lalu, seperti apa potensi pasar industri ini?   

Profit 26,59% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Bergerak (29 Juni 2025)
| Minggu, 29 Juni 2025 | 10:17 WIB

Profit 26,59% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Bergerak (29 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (29 Juni 2025) Rp 1.907.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 29,70% jika menjual hari ini.

Penjualan Lewat Agen Mulai Redup, Asuransi Cari Celah Lain
| Minggu, 29 Juni 2025 | 10:00 WIB

Penjualan Lewat Agen Mulai Redup, Asuransi Cari Celah Lain

Pendapatan premi dari tangan-tangan agen asuransi terus susut seiring dengan perkembangan teknologi digital.        

Bukan Penghasilan Besar, tapi Pengeluaran Cerdas
| Minggu, 29 Juni 2025 | 09:00 WIB

Bukan Penghasilan Besar, tapi Pengeluaran Cerdas

Membedakan kelas miskin, menengah dan kaya, bukan dari penghasilannya saja, tapi juga dari pengeluarannya.

Pinjam Modal dari Sekuritas, Alternatif bagi Investor Bermodal Cekak
| Minggu, 29 Juni 2025 | 08:05 WIB

Pinjam Modal dari Sekuritas, Alternatif bagi Investor Bermodal Cekak

Agar cuan, alih-alih boncos. Cermati syarat serta ketentuan fee, sebelum menggunakan "pinjaman modal" dari sekuritas.

Atasi Darurat Sampah dengan Penghasil Setrum
| Minggu, 29 Juni 2025 | 07:10 WIB

Atasi Darurat Sampah dengan Penghasil Setrum

Pemerintah kembali mengupayakan percepatan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah atau PLTSa yang sempat mandek. 

Transformasi Bisnis Kopi, Bukan Sekadar Teman Begadang
| Minggu, 29 Juni 2025 | 05:15 WIB

Transformasi Bisnis Kopi, Bukan Sekadar Teman Begadang

Kedai kopi kini bukan sekadar tempat minum. Ia menjelma jadi ruang sosial, kantor sementara, tempat pelarian, hingga lad

 
Meracik Bisnis Minuman biar Tetap Manis
| Minggu, 29 Juni 2025 | 05:10 WIB

Meracik Bisnis Minuman biar Tetap Manis

Minuman boba dan es teh masih jadi favorit konsumen di Indonesia. Munculnya pemain baru di sektor ini mendorong pelaku u

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 16:30 WIB

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga

Surono menjadi satu-satunya pemegang saham individu di luar afiliasi dan manajemen yang punya saham OBAT lebih dari 5%.

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)

Grup Djarum pada 25 Juni 2025 mencaplok 3,63% PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten yang mengelola jaringan Rumah Sakit Hermina.

INDEKS BERITA

Terpopuler