Arah Pasar Bergantung Pada Stabilitas Keamanan Pasca Pengumuman Hasil Pemilu

Senin, 20 Mei 2019 | 06:18 WIB
Arah Pasar Bergantung Pada Stabilitas Keamanan Pasca Pengumuman Hasil Pemilu
[]
Reporter: Sinar Putri S.Utami, Yoliawan H | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan ini bakal menjadi pekan yang ditunggu-tunggu oleh penduduk Indonesia. Bila tidak ada aral melintang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menuntaskan proses penghitungan suara pemilihan umum (Pemilu) Rabu (22/5). Selanjutnya, KPU akan menetapkan hasil pemilu pada Sabtu (25/5).

Pengumuman KPU ini tak urung menjadi perhatian pelaku pasar. Proses ini akan memengaruhi arah bursa saham dan rupiah. Sebab, kata Analis Panin Sekuritas William Hartanto, para pelaku pasar menunggu kepastian atas pelaksanaan dan hasil pemilu di tengah maraknya tuduhan kecurangan pemilu.

Para analis sepakat, arah pasar ke depan akan bergantung pada stabilitas keamanan selepas pengumuman hasil pemilu. Bila kondisi tetap aman dan kondusif, pasar berpotensi kembali positif.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, penuntasan proses tak berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). "IHSG sudah banyak diskon, ekspektasi pasar atas kepastian politik pasca pemilu sudah tercermin pada IHSG," ujar dia kepada KONTAN, kemarin.

Managing Director Head of Equity Capital Markets Samuel International Harry Su mengatakan,sentimen yang perlu diperhatikan adalah keamanan. "Kalau tidak aman akan memengaruhi pergerakan IHSG. Jika tetap aman, sentimen yang akan mempengaruhi adalah perang dagang dan data perekonomian Indonesia," ujar dia.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama juga percaya, isu politik berdampak minim pada bursa. Apalagi, dia percaya, stabilitas politik dan keamanan benar-benar dijaga secara efektif oleh elite politik dan aparat keamanan.

Hans melihat, berkaca dari demo yang terjadi sebelum ini, situasi pasca pengumuman hasil pemilu akan tetap damai. "Sudah banyak demo yang terjadi dan cenderung berakhir damai," kata dia.

Oleh karena itu, sentimen perang dagang masih akan jadi sorotan pelaku pasar. "Usai Amerika Serikat memberikan sanksi kepada Huawei, saya rasa pasti akan ada aksi balasan dari China," kata Hans.

Selain pemilu, pasar masih merespons data ekonomi dalam negeri yang akan diumumkan ke depan. Pasar juga mencermati pergerakan rupiah yang tertekan efek perang dagang, maupun tekanan dari sisi kenaikan permintaan dollar AS akibat kebutuhan dana untuk pembayaran dividen.

Sepekan ini, Hans memperkirakan, IHSG berpeluang menguat dengan support di 5.800–5.750. Sedangkan level resistance berada di kisaran 5.936–6.009.

Rupiah, kata dia, cenderung menguat. Level support di posisi Rp 14.425–Rp 14.330 dan resistance di kisaran Rp 14.485–Rp 14.660.

Prediksi Harry dan Nafan, IHSG masih dalam tren turun. Proyeksi Nafan, pekan ini IHSG melemah di 5.730–6.010.

Sementara prediksi William, indeks koreksi di 5.800–5.900. Sampai dengan akhir tahun ini, William optimistis IHSG masih mampu naik ke level 6.800–7.000.

 

Bagikan

Berita Terbaru

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 14:05 WIB

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun

Kesepakatan merger dan akuisisi di sektor keuangan melesat 56,3% secara tahunan, di saat total aktivitas merger dan akuisisi turun

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:50 WIB

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 22,13% sepanjang tahun 2025. IHSG ditutup pada level 8.646,94 pada perdagangan terakhir.

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:01 WIB

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025

Nilai kesepakatan merger dan akuisisi yang terjadi sepanjang 2025 mencapai US$ 5,3 miliar, atau setara sekitar Rp 88,46 triliun

Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:00 WIB

Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)

Kombinasi pola pergerakan harga, indikator teknikal, serta strategi manajemen risiko menjadi faktor kunci yang kini diperhatikan pelaku pasar.

Pendapatan Ritel Diproyeksi Tumbuh 8,7% di Tahun 2026
| Rabu, 31 Desember 2025 | 11:00 WIB

Pendapatan Ritel Diproyeksi Tumbuh 8,7% di Tahun 2026

Fokus pemerintah pada belanja sosial, program gizi, serta stabilisasi harga kebutuhan pokok diyakini dapat memperbaiki likuiditas masyarakat.

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol
| Rabu, 31 Desember 2025 | 09:01 WIB

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol

Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 Tahun 2025                   

Target Gerai 2025 Tercapai, Aspirasi Hidup (ACES) Siap Geber Ekspansi di 2026
| Rabu, 31 Desember 2025 | 08:56 WIB

Target Gerai 2025 Tercapai, Aspirasi Hidup (ACES) Siap Geber Ekspansi di 2026

PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) telah merealisasikan pembukaan 27 toko baru di sepanjang tahun 2025.

Akses Mineral Kritis untuk AS Belum Imbang
| Rabu, 31 Desember 2025 | 08:45 WIB

Akses Mineral Kritis untuk AS Belum Imbang

AS bakal mendapatkan keuntungan strategis sementara RI hanya mendapat pembebasan tarif              

Bangun Kosambi (CBDK) Suntik Modal Dua Anak Usaha Rp 2,79 Triliun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:48 WIB

Bangun Kosambi (CBDK) Suntik Modal Dua Anak Usaha Rp 2,79 Triliun

PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) mengumumkan dua transaksi afiliasi dengan nilai total Rp 2,79 triliun.

Hari Terakhir Tahun 2025, Mayoritas Bursa Asia Diprediksi Bergerak Mendatar
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:45 WIB

Hari Terakhir Tahun 2025, Mayoritas Bursa Asia Diprediksi Bergerak Mendatar

Pergerakan pasar dipengaruhi kombinasi profit taking akhir tahun.Kewaspadaan jelang rilis PMI China, serta risiko geopolitik.

INDEKS BERITA

Terpopuler