AS-China Gencatan Senjata, Harga Emas Hari Ini Ikut Kibarkan Bendera Putih

Senin, 16 Desember 2019 | 12:07 WIB
AS-China Gencatan Senjata, Harga Emas Hari Ini Ikut Kibarkan Bendera Putih
[ILUSTRASI. Pramuniaga menunjukkan emas batangan untuk investasi di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Selasa (16/4/2019).]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini beringsut lebih rendah, setelah Amerika Serikat (AS) dan China menyetujui kesepakatan perdagangan fase satu yang mendorong investor menuju aset berisiko, meskipun dolar yang lebih lemah membatasi beberapa kerugian emas. 

Mengacu Bloomberg pukul 12.00 WIB, harga emas hari ini di pasar spot turun 0,09% menjadi US$ 1.475,06 per ons troi. Sedang harga emas berjangka AS turun 0,14% ke level US$ 1.479,20 per ons troi. 

Bursa saham Asia naik terangkat dua ekonomi utama dunia yang mengumumkan perjanjian perdagangan fase satu dan menangguhkan beberapa tarif pada barang masing-masing yang akan mulai berlaku 15 Desember lalu. 

"Investor semakin berisiko setelah perjanjian fase satu, sehingga kemungkinan akan membebani harga emas," kata Analis Phillip Futures Benjamin Lu kepada Reuters yang menambahkan, pelemahan dolar AS, bagaimanapun, memberikan beberapa dukungan kepada emas.

Indeks dolar AS melemah terhadap sekeranjang rival, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. 

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, Ahad (15/12), mengatakan, ekspor AS ke China bakal naik hampir dua kali lipat selama dua tahun ke depan, meskipun para pejabat belum memutuskan tanggal untuk menandatangani perjanjian fase satu. 

"Kesepakatan fase satu jauh dari harapan pasar dan mungkin tidak cukup untuk sepenuhnya memulihkan kepercayaan bisnis atau menghasilkan pemulihan yang berarti dalam ekspor atau investasi," kata Market Strategist AxiTrader Stephen Innes dalam sebuah catatan. 

"Pedagang sekarang telah mengalihkan fokus ke jalan yang panjang dan sulit menuju kesepakatan perdagangan fase dua. Jadi, emas bisa berhasil kalau ketegangan perdagangan meningkat," imbuh dia.

Harga emas sudah naik hampir 15% sepanjang tahun ini di tengah perang tarif AS-China berbulan-bulan dan dampaknya terhadap ekonomi global. 

"Harga emas tidak akan turun karena pertumbuhan global tidak super positif, masih ada beberapa risiko," kata Lu. "Harga emas akan berkisar antara US$ 1.400-US$ 1.450 per ons troi". 

Data dari AS menunjukkan, penjualan ritel pada November lalu meningkat tapi di bawah ekspektasi. Sebab, orang negeri uak Sam mengurangi pengeluaran diskresioner, meskipun pasar tenaga kerja yang kuat. 

Bagikan

Berita Terbaru

Adrian Maulana, Terus Belajar dalam Dunia Investasi
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 10:22 WIB

Adrian Maulana, Terus Belajar dalam Dunia Investasi

Adrian juga rajin membaca buku tentang investasi. Ia termasuk orang yang tidak pelit untuk membeli hingga puluhan buku terkait dunia investasi.

Sepekan, Kurs Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS, Ini Penyebabnya
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 10:06 WIB

Sepekan, Kurs Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS, Ini Penyebabnya

Dolar AS berbalik melemah  merespons pidato dovish pejabat  The Fed yang menyerukan pemangkasan suku bunga segera dilakukan FOMC akhir bulan ini.

Profit 24,95% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (19 Juli 2025)
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 08:34 WIB

Profit 24,95% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (19 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 19 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.927.000 per gram, harga buyback Rp 1.773.000 per gram.

Petrosea (PTRO) Meraih Pinjaman BBNI Rp 2,19 Triliun
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 07:56 WIB

Petrosea (PTRO) Meraih Pinjaman BBNI Rp 2,19 Triliun

PT Petrosea Tbk (PTRO) menandatangani perjanjian pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai US$ 135 juta, setara Rp 2,19 triliun.

Semester I-2025, Laba PAM Mineral (NICL) Melejit 386%
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 07:51 WIB

Semester I-2025, Laba PAM Mineral (NICL) Melejit 386%

Di sepanjang enam bulan pertama tahun ini, kinerja top line dan bottom line PT PAM Mineral Tbk (NICL) melesat signifikan.​

Prospek Emiten Terdongkrak Harga Mineral
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 07:46 WIB

Prospek Emiten Terdongkrak Harga Mineral

Harga sejumlah komoditas logam mineral di pasar global terus mencatatkan kenaikan di sepanjang tahun 2025 berjalan.

Sentimen Lokal dan Global Mendorong IHSG Menguat 3,75% Dalam Sepekan
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 07:37 WIB

Sentimen Lokal dan Global Mendorong IHSG Menguat 3,75% Dalam Sepekan

Penguatan IHSG di pekan ini, antara lain, ditopang rilis data ekonomi China, data inflasi Amerika Serikat (AS) dan saham-saham konglomerasi.

Pancaran Samudera Transport Membentangkan Layar di Bursa Saham
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 07:30 WIB

Pancaran Samudera Transport Membentangkan Layar di Bursa Saham

Mengupas profil dan rencana bisnis PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT) pasca menggelar penawaran saham perdana

Laba Bersih Sinergi Inti Andalan (INET) Melonjak Tiga Digit di Semester I-2025
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 07:29 WIB

Laba Bersih Sinergi Inti Andalan (INET) Melonjak Tiga Digit di Semester I-2025

Per 30 Juni 2025, laba bersih PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) mencapai Rp 7,77 miliar di semester I-2025, melesat 666,66% secara tahunan.

Penurunan Tarif Impor AS, Membuka Peluang Ekspor CPO
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 07:22 WIB

Penurunan Tarif Impor AS, Membuka Peluang Ekspor CPO

Penurunan tarif impor produk Indonesia ke AS jadi 19% bisa jadi katalis positif emiten produsen minyak sawit (CPO​).

INDEKS BERITA

Terpopuler