Asing Obral Saham Bukalapak, Hari Ini (12/8) Net Foreign Sell Tembus Rp 870 Miliar

Kamis, 12 Agustus 2021 | 15:17 WIB
Asing Obral Saham Bukalapak, Hari Ini (12/8) Net Foreign Sell Tembus Rp 870 Miliar
[ILUSTRASI. Dirut Bukalapak Rachmat Kaimuddin. Saham Bukalapak menjadi sasaran aksi jual investor asing dalam dua hari terakhir. DOK/Bukalapak]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi buang barang yang dilakukan investor asing atas saham Bukalapak (BUKA) kian menjadi-jadi. Hal itu membuat saham Bukalapak tak kuasa bangkit dari batas bawah auto rejection (ARB).

Di sesi pertama perdagangan hari ini (12/8), merujuk data RTI net foreign sell di saham Bukalapak mencapai Rp 122,9 miliar. 

Nah, hingga penutupan perdagangan sore ini, nilai jual bersih investor asing membengkak menjadi Rp 870 miliar.

Tekanan jual yang masih besar membuat sepanjang perdagangan hari ini, saham Bukalapak berada di zona ARB. Saham Bukalapak (BUKA) anjlok 70 poin, atau 6,76% ke Rp 965 per saham.

Nama-nama sekuritas yang banyak digunakan investor asing untuk bertransaksi saham di BEI, mendominasi daftar broker penjual saat saham Bukalapak (BUKA) mengalami ARB dua hari berturut-turut.

 

 

Citigroup Sekuritas Indonesia, Macquarie Sekuritas, Credit Suisse, J.P. Morgan dan Sinarmas Sekuritas adalah lima broker yang mencatatkan volume jual bersih saham Bukalapak paling banyak.

Misalnya, volume jual bersih yang diperantarai Citigroup mencapai 510.007.700 lembar senilai Rp 494,1 miliar. Harga jual rata-ratanya ada di Rp 971 per saham.

Baca Juga: Ketidakpastian Meningkat, Investor Berburu Sukuk Tenor Pendek

Berikutnya, Credit Suisse memfasilitasi penjualan saham Bukalapak dengan volume jual bersih sebanyak 178.759.900 lembar. Nilai transaksinya sebesar Rp 178,7 miliar, atau rata-rata di Rp 989 per saham.

Volume jual bersih lewat Macquarie mencapai 133.833.800 lembar. Dengan harga jual rata-rata di Rp 970 per saham, total nilai transaksinya sebesar Rp 125,7 miliar.

Di sisi berseberangan, Indo Premier Sekuritas, UBS Sekuritas Indonesia, CGS-CIMB, Mandiri Sekuritas Sucor Sekuritas menjadi broker perantara yang menampung saham Bukalapak paling banyak dua hari ini.

Indo Premier mencatatkan volume beli bersih sebanyak 285.379.500 lembar senilai Rp 275 miliar. Harga beli rata-ratanya di Rp 976 miliar.

Lalu UBS dengan volume beli bersih 151.803.200 lembar. Harga beli rata-ratanya di Rp 990 per saham, sehingga total nilai transaksinya sebesar Rp 152,9 miliar.

Sementara volume beli bersih lewat CGS-CIMB Sekuritas Indonesia sebanyak 140.321.700 lembar. Total nilai transaksinya sebesar Rp 135,9 miliar atau Rp 973 per saham.

Selanjutnya: Anak Usaha Grup Sinarmas di Lini Bisnis Minyak Nabati Akan Menggelar IPO di India

 

Bagikan

Berita Terbaru

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:25 WIB

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes

KLBF jaga dividen 50‑60% sambil menyiapkan produksi X‑Ray, dialyzer, dan kolaborasi CT Scan dengan GE.

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental

Tekanan yang dialami saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) berpotensi berlanjut namun dinilai belum membalikkan tren.

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor

Segmentasi penggunaan kedelai lokal dan impor menjadi strategi kunci untuk menjaga keberlanjutan industri sekaligus menekan risiko inflasi pangan.

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:46 WIB

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue

PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) akan menerbitkan saham baru maksimal 522.800.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:40 WIB

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah

Pemulihan permintaan ekspor serta stabilnya pasar domestik menjadi penopang utama outlook kinerja emiten kertas pada 2026.

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:34 WIB

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo

Di tengah tren penurunan harga CPO global, sejumlah emiten sawit tetap memasang target pertumbuhan kinerja pada 2026.

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%

Hingga saat ini sudah ada 741.985 tenaga kerja yang terlibat dalam melayani program makan bergizi gratis.

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar

Emiten yang berafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro ini mengambil alih PT Bukit Permai Properti, anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:29 WIB

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah

Tekanan kehati-hatian datang dari pergerakan rupiah yang melemah ke Rp16.685 per dolar AS di pasar spot pada saat indeks dolar AS melemah. 

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:25 WIB

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed

Penawaran umum perdana saham (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) kelebihan permintaan atau oversubscribed 318,69 kali.

INDEKS BERITA