Badan Air Singapura Memperingatkan Grup Salim dan Medco Karena Mengancam Mundur

Jumat, 22 Maret 2019 | 06:00 WIB
Badan Air Singapura Memperingatkan Grup Salim dan Medco Karena Mengancam Mundur
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Public Utilities Board (PUB) mengingatkan kepada konsorsium Grup Salim dan Grup Medco untuk tidak menjadikan tindakan badan pengairan nasional Singapura itu sebagai alasan untuk membatalkan rencana akuisisi Hyflud Ltd.

Dalam siaran pers Kamis (21/3) kemarin, lembaga yang berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Singapura itu menegaskan perannya sebagai untuk melindungi keamanan air Singapura. "Pabrik desalinasi Singapura merupakan bagian dari integral dari keamanan air kami," ujar PUB dalam pernyataan resmi.

Pernyataan itu PUB sampaikan menanggapi permintaan klarifikasi yang disampaikan oleh anak usaha Hyflux, Tuaspring Pte Ltd.

Pada 20 Maret lalu, Tuaspring telah meminta klarifikasi kepada PUB. Permintaan klarifikasi itu Tuaspring layangkan pasca PUB mengirimkan pemberitahuan kepada Hyflux pada 5 Maret 2018 lalu.

Dalam pemberitahuannya, PUB menegaskan bahwa Tuaspring telah melakukan wanprestasi atas perjanjian pembelian air yang diteken pada 6 April 2011 silam. Karena itu, PUB meminta Tuaspring mengambil langkah perbaikan dalam 30 hari.

 Jika hingga batas waktu yang ditetapkan Tuaspring gagal memperbaiki wanprestasi, PUB akan menggunakan haknya untuk mengakhiri perjanjian pembelian air dengan Tuaspring. PUB juga akan mengambil alih kendali atas fasilitas Tuaspring.

Nah, dalam permintaan klarifikasinya, Tuaspring mengajukan beberapa pertanyaan kepada PUB. Jika perjanjian pembelian air berhenti, Tuaspring menanyakan apakah PUB akan memilih untuk membeli seluruh Tuaspring Integrated Water and Power Project atau hanya Tuaspring Desalination Plant (TSDP) alias pabrik desalinasi dan infrastrukturnya.

Kepada PUB, Tuaspring juga menyatakan bahwa TSDP telah dan akan terus kehilangan uang untuk beberapa tahun ke depan. Sementara fasilitas pembangkit listrik juga mengalami kerugian. Kondisi itu diperkirakan tidak akan membaik secara signifikan dalam waktu dekat.

Tuaspring juga menyatakan, adan kemungkinan bahwa Tuaspring harus membayar kepada PUB sejumlah kompensasi di bawah perjanjian pembelian air jika PUB hanya membeli TDSP. Mengingat kondisi keuangannya saat ini, Tuaspring tidak mungkin bisa membayar PUB.

Karena itu,  jika PUB memilih membeli fasilitas desalinasi saja, Tuaspring menanyakan apakah PUB akan mengklaim kompensasi atau tidak.

Dalam pernyataannya, PUB mengaku prihatin dengan ketidakmampuan Tuaspring untuk menjaga operasional dan posisi keuangan TDSP.

Karena itu, PUB menyatakan, jika Tuaspring tidak bisa menyelesaikan semua wanprestasi hingga 6 Maret 2019, PUB akan menghentikan perjanjian pembelian air dan hanya akan membeli pabrik desalinasi. PUB menyatakan memiliki kemampuan operasional, pengalaman, dan tenaga untuk menjalanjan TSDP.

Harga pembelian TSDP, menurut PUB, akan ditentukan oleh penilai independen sesuai dengan perjanjian pembelian air. Karena harga pembelian TSDP negatif, Tuaspring justru harus membayar sejumlah kompensasi berdasarkan perjanjian pembelian air.

Meski begitu, PUB menyatakan bersedia membeli TSDP senilai nol dollar dan menghapuskan kompensasi yang harus Tuaspring. PUB beralasan, tidak mungkin mendapatkan kompensasi dari Tuaspring mengingat kondisi keuangannya saat ini.

PUB juga mengomentari pemberitahuan SM Investments Pte Ltd pada 18 Maret lalu kepada Hyflux. Seperti diberitakan sebelumnya, SM Investment telah menyatakan bahwa berdasarkan perjanjian restrukturisasi antara Hyflux dan SM Investments pada 18 Oktober 2018, penghentian perjanjian pembelian air bisa memberikan hak kepada SM Investment untuk mengakhiri perjanjian restrukturisasi.

Konsorsium yang beranggotakan Grup Salim dan Grup Medco itu juga menyatakan akan mengakhiri perjanjian restrukturisasi jika Hyflux tidak mengatasi wanprestasi Tuaspring dalam dua minggu hingga 1 April 2019. Jika perjanjian berakhir, itu artinya berakhir pula rencana Grup Salim dan Medco mengakuisisi Hyflux.

Menanggapi hal itu, PUB menyatakan bahwa sesuai pernyataan Hyflux, penghentian perjanjian pembelian air justru akan menguntungkan Tuaspring. Hal ini juga akan mengurangi tekanan pada Grup Hyflux dan akan berdampak positif pada nilai Hyflux.

Menurut PUB, langkah PUB juga akan meningkatkan kemungkinan keberhasilan Hyflux dalam menjalankan restrukturisasi. Karena itu, PUB menegaskan bahwa tindakannya tidak boleh digunakan sebagai dasar keputusan bagi SM Investments untuk menarik diri dari perjanjian restrukturisasi.

Seperti diketahui, berdasarkan perjanjian restrukturisasi, SM Investments akan membeli sejumlah saham yang mewakili 60% kepemilikan saham di Hyflux senilai S$ 400 juta.

SM Investments, sebagai pemegang saham, juga akan memberikan pinjaman sejumlah S$ 130 juta kepada Hyflux di bawah perjanjian pinjaman pemegang saham.

Selain itu, SM Investments juga akan memberikan pinjaman sebesar S$ 30 juta sebagai modal kerja sementara yang dibutuhkan Hyflux hingga transaksi akuisisi selesai.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil

Pemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan

Pemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

INDEKS BERITA

Terpopuler