Bangun Penyedia Navigasi untuk Mobil Otonom, Geely Luncurkan Sembilan Satelit

Kamis, 02 Juni 2022 | 16:03 WIB
Bangun Penyedia Navigasi untuk Mobil Otonom, Geely Luncurkan Sembilan Satelit
[ILUSTRASI. Dealer Geely di Shanghai, China, 17 Agustus 2021. REUTERS/Aly Song ]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Zhejiang Geely Holding Group pada Rabu melakukan peluncuran satelit ke orbit rendah bumi. Sembilan satelit yang berhasil diluncurkan itu merupakan bagian dari upaya Geely membangun jaringan satelit yang mampu menyediakan navigasi yang lebih akurat bagi kendaraan otonom.

Satelit GeeSAT-1 yang dirancang dan diproduksi sendiri, diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di provinsi barat daya Sichuan. Geely mengatakan pihaknya berharap 63 satelit lain akan berada di orbit pada tahun 2025, dan pada akhirnya berencana untuk memiliki konstelasi hingga 240.

Dengan peluncuran tersebut, Geely merupakan pembuat mobil besar kedua yang juga memiliki bisnis luar angkasa. SpaceX, dimiliki Chief Executive Tesla Inc, Elon Musk, memiliki lebih dari 2.000 satelit di orbit untuk jaringan Starlink yang menawarkan layanan internet komersial. Starlink berencana memiliki jaringan generasi pertama sebanyak 4.408 satelit.

Baca Juga: Dapat 10 Proposal Strategis, Delapan Menyarankan Toshiba Go Private

Sementara SpaceX menggunakan roketnya sendiri untuk meluncurkan satelitnya, Geely menggunakan roket Long March 2C yang dikembangkan dan dioperasikan oleh entitas milik negara China untuk meluncurkan sembilan.

Selain memberikan dukungan penentuan posisi presisi tinggi untuk mobil self-driving, Geely mengatakan jaringannya juga akan melayani fungsi komersial lainnya seperti menyediakan layanan komunikasi di Asian Games pada bulan September.

Satelit memiliki umur operasi lima tahun dan akan hancur di atmosfer bumi tanpa meninggalkan puing di ruang angkasa, perusahaan menambahkan.

Baca Juga: CDDC Hari Ini Memutuskan Apakah Instrumen Rusia Masuk Kategori Default

Jaringan satelit China masih didominasi institusi militer. Namun Beijing mulai mengizinkan investasi swasta di industri luar angkasa negara itu pada tahun 2014. 

Sejak itu, perusahaan komersial, beberapa di antaranya didukung pemerintah daerah, telah memasuki sektor tersebut. Mayoritas berfokus pada pembuatan satelit dan sisanya mencoba membangun kendaraan peluncuran kecil termasuk roket yang dapat digunakan kembali.

Dalam rencana lima tahun terbarunya untuk 2021-2025, Beijing telah menyerukan jaringan satelit terintegrasi untuk komunikasi, penginderaan jauh, dan navigasi. China saat ini memiliki lebih dari 400 satelit yang ditempatkan di luar angkasa, termasuk satelit yang dimiliki secara komersial, menurut media pemerintah.

Bagikan

Berita Terbaru

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil

Pemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan

Pemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

INDEKS BERITA

Terpopuler