Beban Keuangan PLN Tersengat BPP Pembangkit

Selasa, 16 April 2019 | 08:30 WIB
Beban Keuangan PLN Tersengat BPP Pembangkit
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bakal menggotong beban baru. Mulai April 2019 hingga Maret 2020, biaya pokok penyediaan (BPP) pembangkit listrik nasional meningkat 9% dibandingkan BPP pembangkit listrik di periode April 2018 hingga Maret 2019.

Kenaikan BPP pembangkit listrik ada dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 55 K/20/MEM/2019 tentang Besaran Baiaya Pokok Penyediaan Pembangkitan PLN .Secara rinci disebutkan, selama periode (1 April 2018 hingga 31 Maret 2019), BPP pembangkitan nasional Rp 1.025 per kilo watt hour (kWh) atau US$ 7,66 cent per kWh.

Sedangkan besaran BPP pembangkitan nasional pada 1 April 2019 hingga 31 Maret 2020 ditetapkan sebesar Rp 1.119 per kWh atau US$ 7,86 cent per kWh. Ini berarti secara nasional BPP pembangkitan naik sekitar 9% dibandingkan periode sebelumnya.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana menyebutkan, perhitungan BPP dalam berdasarkan sejumlah komponen. Khususnya kurs rupiah dan harga bahan bakar minyak, terutama Indonesian Crude Price (ICP). "Parameter itu dihitung secara global, kami tidak bisa kendalikan, tapi sudah kami kalkulasi," ungkap dia, pekan lalu.

Yang terpenting, perubahan BPP pembangkit listrik tidak akan membebani kondisi keuangan PLN, apalagi tarif listrik tidak akan naik hingga akhir tahun ini. Meski begitu, kata Rida, ini tidak menutup kemungkinan pemerintah akan mengevaluasi kebijakan kenaikan tarif listrik.

"Paling tidak janji pemerintah tidak naik hingga Desember 2019. Setelah itu, kita akan lihat lagi kebijakannya, intinya kalau ada perubahan kami mengkaji terus," terang Rida.

Vice President Public Relation PT PLN, Dwi Suryo Abdullah mengatakan, hingga kini PLN belum mengkaji kenaikan tarif listrik. Manajemen PLN meyakinkan perusahaan setrum pelat merah tersebut akan mempertahan tarif listrik hingga akhir tahun ini."PLN belum akan melakukan kajian atas hal tersebut (kenaikan tarif listrik). Komitmen kami tetap mempertahankan tarif yang sama dengan tahun 2018 sampai akhir tahun 2019," ungkap Dwi saat dihubungi KONTAN, Senin (15/4).

Dwi menjelaskan, sampai saat ini, kenaikan BPP pembangkit masih masuk dalam perhitungan, sehingga PLN belum terbebani dengan kenaikan beban pokok. "Sampai saat ini belum membebani keuangan PLN," ujar dia.

Direktur Eksekutif Institute for Essential and Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai, kenaikan BPP pembangkitan idealnya diiringi dengan penyesuaian tarif listrik. Secara otomatis kenaikan BPP akan membebani keuangan PLN.

Apabila kenaikan BPP pembangkit listrik sampai 9%, idealnya tarif listrik naik pada kisaran 7%–10%. "Logikanya kalau BPP naik, tarif disesuaikan untuk satu tahun ke depan. Jadi sebenarnya wajar kalau tarif naik minimal 7%, atau idealnya 10%," terang dia kepada KONTAN.

Memang, kenaikan tarif listrik tidak mudah diputuskan dan perlu perhitungan yang matang. Hal tersebut mengingat kebijakan kenaikan tarif listrik akan berdampak kepada inflasi serta daya beli masyarakat. Apalagi, saat ini Indonesia berada dalam tahun politik.

Alhasil, Fabby menyarankan kebijakan kenaikan tarif listrik bisa dilakukan secara bertahap. "Tentu dampaknya perlu dikaji, selain upaya peningkatan efisiensi PLN," ungkap dia.

Apalagi, kenaikan BPP juga akan memacu negosiasi bagi pengembang swasta atas listrik yang dibeli oleh perusahaan listrik negara itu.

Menggenjot efisiensi

Sejak tahun 2015, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memang terus menahan tarif listrik, bahkan cenderung menurun dalam tiga tahun terakhir. Untuk mengurai kerugian yang diderita, perusahaan listrik pelat merah ini terus menggenjot efisiensi.

Vice President Public Relation PT PLN, Dwi Suryo Abdullah membenarkan, memang strategi efisiensi terus dilakukan oleh PLN. Mulai dari peningkatan performance dan optimalisasi pembangkit serta jaringan transmisi hingga meningkatkan penyerapan tenaga listrik dan penambahan jumlah pelanggan. "Di sisi pelayanan, kami memberikan diskon tambah daya dan harapannya kWh yang tersalur ke pelanggan semakin meningkat," ungkap dia.

Sebelumnya Direktur Keuangan PLN Sarwono mengatakan, salah satu langkah efisiensi PLN adalah melakukan zonasi pasokan. Untuk batubara, misalnya, kebijakan zonasi pasokan batubara bisa menekan ongkos distribusi dan sumber pasokan pembangkit lebih terjamin karena dekat dengan tambang. "Misalnya pembangkit di Sumatra, juga mendapatkan pasokan dari Sumatra," kata dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Isu Merger dengan Grab Kian Menguat, Diawali dengan Mundurnya Patrick Waluyo
| Minggu, 23 November 2025 | 21:58 WIB

Isu Merger dengan Grab Kian Menguat, Diawali dengan Mundurnya Patrick Waluyo

Rencana perubahan manajemen telah mendapatkan restu dari investor kunci dan berpotensi diumumkan kepada karyawan, secepatnya pada Senin (24/11).

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)
| Minggu, 23 November 2025 | 14:00 WIB

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)

Dalam jangka panjang aset baru ini SSMS itu bersifat volume accretive, mendorong produksi TBS dan CPO konsolidasi.

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?
| Minggu, 23 November 2025 | 13:00 WIB

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?

Prioritaskan intensifikasi dan PSR untuk tingkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan.               

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit
| Minggu, 23 November 2025 | 11:00 WIB

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit

Pemerintah berencana membuka lahan baru 600.000 hektare (ha) untuk menanam kelapa sawit. Kebijakan ini memantik kritik.

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional
| Minggu, 23 November 2025 | 10:00 WIB

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional

Selain memperkuat penetrasi pasar, AUTO juga berfokus pada diversifikasi produk guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin berkembang.

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda
| Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda

Analis menilai penguatan harga PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) lebih banyak didorong momentum dan sentimen musiman.

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon
| Minggu, 23 November 2025 | 08:15 WIB

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon

Kapitalisasi pasar aset kripto global turun tajam, seiring Bitcoin cs ambles. Waktunya menadah kripto harga diskon?

INDEKS BERITA

Terpopuler