Berkat Saham DIVA dan TFAS, Laba Bersih NFCX Terbang Lebih dari Empat Kali Lipat

Jumat, 25 Juni 2021 | 08:20 WIB
Berkat Saham DIVA dan TFAS, Laba Bersih NFCX Terbang Lebih dari Empat Kali Lipat
[ILUSTRASI. Logo PT NFC Indonesia Tbk (NFCX). DOK/NFCX]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) berhasil membukukan kinerja positif di kuartal I-2021. Perusahaan tersebut mampu membukukan kenaikan laba bersih hingga lebih dari lima kali lipat.

Dalam laporan keuangan yang dirilis hari ini (25/6), per 31 Maret 2021 pos laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 21,33 miliar. 

Ini artinya, ada pertumbuhan hingga lebih dari empat kali lipat dibanding periode sama tahun lalu yang nilainya sekitar Rp 5,08 miliar. 

Hal ini membuat laba bersih per saham (earning per share/EPS) NFCX melonjak dari Rp 7,62 per saham menjadi Rp 32,20 per saham.

 

 

Namun, jika diperhatikan, lonjakan laba bersih NFCX lebih disebabkan oleh adanya keuntungan investasi lainnya sebesar Rp 19,13 miliar, yang sebelumnya tidak tercatat pada kuartal I-2020. 

Laba investasi lainnya ini sesungguh belum terealisasi. Sumbernya berasal dari kepemilikan NFCX atas saham PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) dan PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS).

Per 31 Maret 2021 NFCX memiliki 48 juta lembar saham DIVA senilai Rp 44,25 miliar. Lalu sebanyak 50 juta lembar saham TFAS senilai Rp 134,88 miliar.

Baca Juga: Mengintip Aset Saham Kresna Life yang Diputus Pailit, dari Bali United Hingga NFCX

Nah, saldo awal penempatan di kedua saham ini sebesar Rp 160 miliar. Dus, ada selisih sebesar Rp 19,13 miliar yang lalu dicatatkan sebagai keuntungan investasi lainnya di laporan keuangan kuartal I-2021. 

 

 

Sebagai gambaran, secara year to date (ytd) hingga 24 Januari 2021, saham DIVA sudah terbang 41,88%. Di sisi lain, saham TFAS pada periode yang sama terbang 1.511,11%.

Sementara itu, pendapatan usaha NFCX hanya naik tipis 3,61% menjadi sekitar Rp 2,13 triliun. 

Namun, beban usaha NFCX naik hingga 22,54% menjadi Rp 11,06 miliar. Akibatnya, laba usaha emiten tersebut tergerus 4,13% menjadi Rp 14,41 miliar.

Selanjutnya: Bank Dunia Dorong Cukai Rokok Naik Lagi

 

Bagikan

Berita Terbaru

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?
| Jumat, 12 Desember 2025 | 10:59 WIB

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bila terjadi kekosongan anggota direksi sehingga jumlahnya kurang dari dua orang, RUPS wajib diselenggarakan paling lambat 90 hari kalender

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:16 WIB

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal

Berbeda dengan Patriot Bond jilid I yang kelebihan permintaan (oversubscribe), Patriot Bond II punya cerita berbeda.

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:04 WIB

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%

Sido Muncul agresif perluas distribusi hingga 100 ribu gerai modern dan luncurkan produk baru. Kinerja ekspor juga meningkat 23% YoY. 

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:50 WIB

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan

IKAI memasuki periode pemeliharaan besar (major maintenance). Artinya mesin-mesin diperbaiki, diservis untuk memastikan tetap berjalan lancar

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:45 WIB

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin

Pendanaan ke sektor e-commerce tidak sebesar dulu, sehingga beberapa platform melakukan penyesuaian untuk menjaga keberlanjutan operasional.

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:29 WIB

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana

Kebijakan ini mengacu pada POJK 19/2022 tentang perlakuan khusus bagi lembaga jasa keuangan di daerah terdampak bencana. 

Usulan Status Ojol  Menjadi Pelaku Usaha Mikro
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:25 WIB

Usulan Status Ojol Menjadi Pelaku Usaha Mikro

Akan menyampaikan usulan itu dalam pembahasan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojol yang bakal dilanjutkan tahun depan.

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur

Perbanas dorong akselerasi kredit manufaktur untuk genjot pertumbuhan ekonomi 2026                  

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor

Federal Reserve mengisyaratkan hanya akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga tambahan pada 2026.

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:05 WIB

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal

Industri nasional siap untuk menangkap peluang dalam memenuhi kebutuhan pembangunan kapal bagi kementerian, lembaga, BUMN maupun pihak swasta.​

INDEKS BERITA

Terpopuler