Berniat Embargo Minyak Rusia, Eropa Berburu Minyak Mentah ke Texas

Sabtu, 30 April 2022 | 19:13 WIB
Berniat Embargo Minyak Rusia, Eropa Berburu Minyak Mentah ke Texas
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Pompa minyak di Permian Basin dekat Midland, Texas, AS. 3 Mei 2017. REUTERS/Ernest Scheyder/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Ekspor minyak mentah Amerika Serikat (AS) ke Eropa meningkat selama Maret dan April. Buyer di Eropa berburu minyak jenis light sweet dari AS untuk menutup hilangnya pasokan minyak asal Rusia, demikian ditunjukkan data pengiriman, pedagang dan analis.

Ketika Uni Eropa mempertimbangkan embargo atas minyak Rusia, eksportir AS meningkatkan pengiriman minyak mentah ke Eropa. Penjualan ekspor itu kian mulus dengan keputusan Washington untuk melepaskan 180 juta barel minyak dari cadangan minyak strategis ke pasar domestik.

Ekspor minyak mentah AS menuju Eropa mendekati 1,5 juta barel per hari (bph) sejauh ini pada bulan April. Itu merupakan angka tertinggi dalam dua tahun terakhir dan salah satu bulan terkuat dalam catatan, kata Matt Smith, analis minyak utama untuk Amerika di penyedia data Kpler. Sebagian besar kargo minyak menuju tujuan Eropa termasuk Spanyol, Inggris, Denmark dan Italia, imbuh Smith.

Baca Juga: Meskipun Menggandakan Laba Per Saham, Kinerja Exxon Jauh dari Perkiraan Wall Street

Dengan harga minyak di atas US$ 100 per barel, produksi meningkat di cekungan Permian, ladang serpih AS teratas. Output diproyeksikan mencapai rekor 5,1 juta barel per hari pada bulan depan, menurut Administrasi Informasi Energi. Penyulingan Gulf Coast A.S. lebih suka menjalankan kadar asam berat, meninggalkan sebagian besar minyak mentah yang lebih ringan tersedia untuk ekspor, kata para pedagang.

"Dengan sejumlah penyulingan yang saat ini menghindari minyak mentah Rusia, permintaan untuk barel pengganti menambah panggilan pada minyak mentah AS," kata David Wech, kepala ekonom di perusahaan analisis minyak Vortexa. Minyak mentah light sweet lebih mudah diproses oleh kilang yang tidak terlalu rumit, seringkali membantu mereka mengimbangi biaya pemrosesan yang lebih tinggi, tambahnya.

Rusia adalah pemasok minyak terbesar di Eropa, dengan menyediakan lebih dari seperempat kebutuhan impor benua itu pada tahun 2020, menurut kantor statistik blok itu Eurostat.

Setidaknya 65% dari minyak mentah AS yang dikirim ke Eropa pada bulan Maret diidentifikasi sebagai WTI Midland dalam data Bea Cukai AS yang dikompilasi Refinitiv Eikon. Angka itu meningkat 63% dibanding bulan yang sama tahun lalu. Kargo, yang sebagian besar dihargai dari terminal Magellan East Houston, membawa sekitar 22 juta barel secara keseluruhan.

"Orang-orang Eropa mencari pasokan alternatif. Dan AS menyediakan pasokan yang sesuai untuk kebutuhan Eropa Barat dan Timur," kata sumber perdagangan yang akrab dengan pasar Eropa.

Kilang minyak Inggris, yang berencana untuk menghentikan impor minyak Rusia pada akhir tahun, bulan lalu menampung minyak mentah dari AS dalam volume terbesar selama dua setengah tahun, data Eikon menunjukkan.

Baca Juga: Laba Naik Hampir Empat Kali Lipat, Chevron Akan Meningkatkan Investasi di Gas Alam

Sebagian besar kargo merupakan minyak jenis light sweet. Paling tidak, seperempat dari kargo itu merupakan minyak mentah Midland, demikian ditunjukkan data Bea Cukai AS yang merinci asal dan jenis minyak yang diekspor.

Spanyol mengimpor minyak mentah hingga angka tertinggi, yaitu 7 juta barel pada April, menurut data pelacakan kargo. Di bulan Maret, Spanyol membeli hampir 6 juta barel untuk berbagai penyulingan, termasuk fasilitas yang dijalankan Repsol, Cepsa dan BP.

Repsol, Cepsa dan BP tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Bagikan

Berita Terbaru

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil

Pemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan

Pemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

INDEKS BERITA