BI Menahan Suku Bunga Acuan, Pelaku Pasar Kecewa

Jumat, 21 Juni 2019 | 05:40 WIB
BI Menahan Suku Bunga Acuan, Pelaku Pasar Kecewa
[]
Reporter: Nur Qolbi, Yoliawan H | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harapan momentum suku bunga murah harus tertunda. Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan suku bunga acuan.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI kemarin memutuskan menahan BI 7-days reverse repo rate (BI 7-DRR) di level 6%. Hal ini seiring dengan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC ). Petinggi The Federal Reserve tetap mempertahankan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) di level 2,25%-2,50%.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, putusan tersebut berimbas pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). "Karena investor mengharapkan penurunan bunga acuan," ujar dia, Kamis (20/6). Kemarin, IHSG ditutup turun tipis 0,06% ke level 6.335,70.

Herditya melihat ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG ke depan. Di antaranya rencana negosiasi lanjutan AS dan China di pertemuan G20 serta  keputusan suku bunga European Central Bank (ECB).

Pasar juga akan memperhatikan kondisi politik dalam negeri terkait hasil sidang sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK). Hitungan Herditya, target indeks di akhir tahun adalah 6.335. Ini merupakan target moderat.

Analis Senior Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih memprediksi, IHSG akan bergerak sideways dengan rentang pergerakan 6.250-6.400. Namun, ini untuk jangka pendek, sebagai respons atas keputusan suku bunga tersebut. "Namun, dengan kebijakan relaksasi lainnya, ini akan memberikan sentimen positif," terang dia.

Meski tak sesuai harapan pasar, sejumlah pihak menilai langkah BI sudah tepat. Sebab, keputusan BI itu tidak hanya sekadar mengekor The Fed, tapi juga mempertimbangkan kondisi current account deficit (CAD).

"Keputusan menahan suku bunga untuk mengimbangi kondisi neraca perdagangan Indonesia yang masih defisit," kata Harry Su, Managing Director Head of Equity Capital Market Samuel International.

BI mencatat, CAD kuartal I-2019 mencapai US$ 7 miliar,  setara 2,6% dari produk domestik bruto (PDB). Bahkan BI memperkirakan CAD Indonesia akan kembali naik pada kuartal kedua tahun ini.

Setali tiga uang, Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma melihat, BI tidak mau gegabah dalam menurunkan suku bunga acuan. Pasalnya, BI juga masih menunggu neraca perdagangan periode Juni 2019. Analis memperkirakan Indonesia masih akan mencatat defisit cukup tinggi.

Meski demikian, Suria tetap meyakini suku bunga segera turun. Ia memprediksi The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya pada Juli 2019, disusul oleh BI.

Dari situ, menurut Suria, IHSG bisa menguat ke 6.800 di akhir tahun. "Sentimen positif lainnya  dari pertumbuhan EPS emiten dan kepastian hasil pilpres serta susunan kabinet," jelas dia.       

Bagikan

Berita Terbaru

Catur Sentosa (CSAP) Bikin Anak Usaha Baru
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:48 WIB

Catur Sentosa (CSAP) Bikin Anak Usaha Baru

Emiten pengelola gerai Mitra10, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) mendirikan entitas usaha baru, yakni PT Kairos Indah Sejahtera (KIS)..

Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Akan Stock Split di Rasio 1:2
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:43 WIB

Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Akan Stock Split di Rasio 1:2

Melalui aksi stock split, nilai nominal saham SAMF akan berubah dari Rp 100 menjadi Rp 50 per saham setelah stock split.​

Emiten Rumah Sakit Siap Ekspansi Pada 2025
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:39 WIB

Emiten Rumah Sakit Siap Ekspansi Pada 2025

Sederet emiten rumah sakit merencanakan berbagai aksi korporasi strategis pada tahun 2025. Mulai dari penerbitan obligasi hingga ekspansi.

Pergerakan Tak Wajar Saham-Saham Baru
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:38 WIB

Pergerakan Tak Wajar Saham-Saham Baru

Sejumlah saham yang baru mencatatkan sahamnya di BEI (IPO) masuk UMA dan sempat digembok bursa/suspensi 

Emiten Kecipratan Berkah Program Tiga Juta Rumah
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:33 WIB

Emiten Kecipratan Berkah Program Tiga Juta Rumah

Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal terlibat langsung dalam program 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintah. 

Efek Donald Trump Mengendalikan Pasar Keuangan
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:18 WIB

Efek Donald Trump Mengendalikan Pasar Keuangan

Kebijakan Trump diproyeksi bakal berdampak ke ekonomi global. Terutama negara-negara yang menjadi target Trump. 

Perang Dagang Membayangi Prospek Pasar Valuta Asing
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:07 WIB

Perang Dagang Membayangi Prospek Pasar Valuta Asing

Tren pelemahan mata uang utama diperkirakan berlanjut karena kebijakan penerapan tarif masih tetap membayangi pasar.

Mendadak IHSG Menanjak dan Jadi Salah Satu Yang Terbaik
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:05 WIB

Mendadak IHSG Menanjak dan Jadi Salah Satu Yang Terbaik

Derasnya arus net sell selama dua hari terakhir menjadi sinyal waspada bagi para investor di bursa saham. 

Masa Suram Saham Gudang Garam
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:05 WIB

Masa Suram Saham Gudang Garam

Mencermati prospek kinerja dan harga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tahun ini yang masih terus melemah 

Melampaui Ekspektasi, ACES Mengantongi Penjualan Rp 8,5 Triliun di 2024
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:02 WIB

Melampaui Ekspektasi, ACES Mengantongi Penjualan Rp 8,5 Triliun di 2024

ACES membukukan penjualan Rp 911 miliar pada Desember 2024, naik 26,5% secara bulanan dan naik 12,1% secara tahunan 

INDEKS BERITA

Terpopuler