BI Menilai Kinerja Industri Pengolahan Membaik di Kuartal Kedua

Jumat, 16 Juli 2021 | 23:20 WIB
BI Menilai Kinerja Industri Pengolahan Membaik di Kuartal Kedua
[ILUSTRASI. Infografik: Prompt Manufacturing Index kuartal II 2021]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gerak maju industri pengolahan dalam negeri yang terjadi sejak awal tahun ini bertahan hingga kuartal kedua. Kesimpulan ini merujuk ke Prompt Manufacturing Index (PMI) yang disusun Bank Indonesia (BI).

Untuk kuartal kedua tahun ini, PMI sebesar 51,45%. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan hasil di kuartal sebelumnya, yaitu 50,01%. Posisi itu juga jauh di atas angka di kuartal yang sama tahun lalu, yaitu 28,55%.

Catatan saja, angka PMI yang setara atau lebih dari 50% menunjukkan industri pengolahan berada di tahap ekspansi. Sedang, angka PMI yang lebih kecil dari 50% mencerminkan industri pengolahan mengalami fase kontraksi.

Baca Juga: Dorong peningkatan nilai output IKM terhadap industri, begini strategi Kemenperin

Mengutip laporan BI, PMI yang meningkat di kuartal kedua sejalan dengan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha yang dilakukannya. Di periode yang sama, saldo bersih tertimbang untuk kegiatan usaha pengolahan sebesar 2,46%. Di kuartal I tahun ini, saldo bersih tertimbang untuk industri pengolahan sebesar 0,83.

Peningkatan kegiatan industri pengolahan di kuartal kedua tahun ini tidak terlepas dari bulan puasa serta perayaan Idul Fitri. Hampir seluruh komponen pembentuk PMI mengalami kenaikan, terutama Volume Produksi dan Volume Total Pesanan.

Komponen volume produksi bertahan di fase ekspansi selama enam bulan pertama tahun ini. Setelah tercatat sebesar 50,94% di kuartal pertama, indeks volume produksi di kuartal kedua naik menjadi 54,20%. Peningkatna indeks didukung oleh peningkatan Kecepatan Penerimaan Barang Input serta Volume Persediaan Barang Jadi yang tetap solid.

Baca Juga: Bank Dunia turunkan peringkat Indonesia, bagaimana konsesi GSP dari AS

Volume Pesanan Barang Input juga bertahan di tahap ekspansi. Indeks komponen ini tercatat sebesar 54,03% di kuartal kedua, lebih tinggi dari periode tiga bulan sebelumnya, yaitu 52,89%. Peningkatan pesanan barang input terlihat di sejumlah subsektor, terutama Makanan, Minuman dan Tembakau. Itu terjadi sejalan dengan peningkatan volume produksi.

Kendati masih berada di fase ekspansi, komponen Volume Persediaan Barang Jadi mengalami perlambatan. Indeks komponen ini sebesar 51,63% di kuartal kedua, turun dari angka di kuartal I, yaitu 52,24%. Volume persediaan barang jadi menurun diperkirakan karena adanya kenaikan dalam permintaan.

Jumlah Tenaga Kerja merupakan komponen PMI yang masih berada di tahap kontraksi untuk triwulan kedua tahun ini. Namun indeks komponen ini yang sebesar 47,68% di kuartal kedua, lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil di kuartal I yang besar 47,54%. Peningkatan dari kuartal pertama ke kuartal kedua sejalan dengan peningkatan produksi.

Kecenderungan yang serupa juga terlihat pada komponen terakhir PMI, yaitu Kecepatan Penerimaan Barang Input. Indeks komponen ini sebesar 46,57% di kuartal kedua, lebih baik di bandingkan hasil di kuartal pertama, yaitu 44,51%. Kendati masih berada di fase kontraksi, indeks komponen ini membaik sejalan dengan distribusi dan pasokan yang semakin lancar. 

Selanjutnya: Penyebaran Corona Makin Gawat, S&P Pangkas Perkiraan Pertumbuhan

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek Sawit 2026: Harga di Level Tinggi, Permintaan Naik, Regulasi Kompleks
| Senin, 29 Desember 2025 | 13:14 WIB

Prospek Sawit 2026: Harga di Level Tinggi, Permintaan Naik, Regulasi Kompleks

Prospek minyak sawit 2026 tetap atraktif dengan harga US$1.050-1.150/ton didukung biodiesel B50 & permintaan global, meski regulasi kompleks.

Saham Happy Hapsoro: Potensi vs Risiko 2026
| Senin, 29 Desember 2025 | 10:19 WIB

Saham Happy Hapsoro: Potensi vs Risiko 2026

Saham grup Happy Hapsoro reli agresif 2025 didorong politik & korporasi. Prospek 2026 atraktif tapi rawan koreksi spekulasi.

Tekanan Pada Kredit UMKM Membuat Risiko Kenaikan NPL Makin Tinggi
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:30 WIB

Tekanan Pada Kredit UMKM Membuat Risiko Kenaikan NPL Makin Tinggi

Nilai outstanding kredit UMKM perbankan masih terus menurun, sementara tingkat kredit bermasalah juga masih naik

Harga Emas Berkilau, Saham Emiten Memukau
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:16 WIB

Harga Emas Berkilau, Saham Emiten Memukau

Permintaan aset safe have terus mendaki di sepanjang tahun 2025. Dalam sebulan terakhir, mayoritas harga saham emiten emas melonjak tinggi.

Indomobil Multi Jasa (IMJS) Suntik Modal Anak Usaha Rp 499,28 Miliar
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:09 WIB

Indomobil Multi Jasa (IMJS) Suntik Modal Anak Usaha Rp 499,28 Miliar

Penyetoran modal ini berasal dari hasil Penawaran Umum Terbatas IV dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PUT IV HMETD).​

Incar Pertumbuhan Kinerja, Fast Food Indonesia (FAST) Geber Ekspansi
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:05 WIB

Incar Pertumbuhan Kinerja, Fast Food Indonesia (FAST) Geber Ekspansi

 Pada tahun 2030, emiten pengelola jaringan restoran KFC Indonesia itu menargetkan bisa memiliki 1.000 gerai. ​

Laju Konsumsi Tahun 2026 Diproyeksi Pulih, Prospek Emiten Semakin Berseri
| Senin, 29 Desember 2025 | 08:57 WIB

Laju Konsumsi Tahun 2026 Diproyeksi Pulih, Prospek Emiten Semakin Berseri

Konsumsi domestik Indonesia berpeluang pulih bertahap pada tahun depan, setelah sempat melemah dalam beberapa kuartal terakhir. 

Multifinance Redam Risiko Lonjakan NPF
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:20 WIB

Multifinance Redam Risiko Lonjakan NPF

Industri pembiayaan mengantisipasi tradisi kenaikan kredit macet yang biasanya terjadi pada momen liburan akhir tahun.

Trafik Jalan Tol Regional Jasa Marga Menanjak
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:16 WIB

Trafik Jalan Tol Regional Jasa Marga Menanjak

Volume lalu lintas tercatat mencapai 2.033.534 kendaraan, tumbuh 7,42% dibandingkan kondisi normal yang berada pada angka 1.893.017 kendaraan.

Beragam Instansi Menyokong Kopdes Merah Putih
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:13 WIB

Beragam Instansi Menyokong Kopdes Merah Putih

Melalui konsolidasi kebijakan, data dan program lintas kementerian, Kemenkop berharap koperasi kembali menjadi pilar utama ekonomi kerakyatan

INDEKS BERITA

Terpopuler