Biden Sebut Xi Memahami Masa Depan Ekonomi Negerinya Bergantung pada Negara Barat

Jumat, 25 Maret 2022 | 12:12 WIB
Biden Sebut Xi Memahami Masa Depan Ekonomi Negerinya Bergantung pada Negara Barat
[ILUSTRASI. Presden AS Joe Biden mengadakan pertemuan virtual dengan Presiden China Xi Jinping dari Situation Room di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Jumat (18/3/2022). The White House/Handout via REUTERS]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BRUSSEL. Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis (24/3) mengatakan bahwa China tahu masa depan ekonominya berkaitan dengan negara-negara Barat. Biden sebelumnya memperingatkan pemimpin China Xi Jinping bahwa Beijing bisa menyesal, apabila mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

"Saya tidak membuat ancaman tetapi saya menjelaskan kepadanya, memastikan bahwa dia memahami konsekuensi dari membantu Rusia," kata Biden kepada wartawan tentang isi pembicaraannya melalui telepon dengan Xi pada Jumat (24/3).

"Saya menunjukkan jumlah perusahaan Amerika dan asing yang meninggalkan Rusia sebagai konsekuensi dari perilaku barbar mereka."

Pemerintahan Biden telah menekan China untuk tidak mendukung Rusia, termasuk dalam melawan sanksi Barat dan memberikan bantuan militer.

China tidak mengutuk tindakan Rusia di Ukraina, meskipun telah menyatakan keprihatinan mendalam tentang perang serta tentang sanksi Barat terhadap Rusia, yang dianggap kontra-produktif dan sepihak.

Baca Juga: Olam Akan Lepas 35% Saham Unit Usaha Agribisnis ke Pengelola Investasi asal Saudi

Komentar Biden mencerminkan betapa ekonomi China dan AS saling bergantung satu sama lainnya. AS merupakan mitra dagang terbesar China, demikian juga sebaliknya.

Hubungan ekonomi di antara kedua negara merupakan kartu as yang digunakan Washington untuk memastikan China menjauh dari Rusia. China dan Rusia pada Februari lalu mengumumkan tentang kemitraan strategis "tanpa batas." Tetapi sanksi atau tindakan balasan lainnya terhadap Beijing akan memiliki efek limpahan bagi ekonomi AS juga, kata para ahli.

Namun, sudah ada tanda-tanda bahwa hubungan China-Rusia mungkin merugikan investasi asing di China, termasuk aliran modal yang signifikan dari negara itu sejak invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina, menurut Institute of International Finance.

"China memahami bahwa masa depan ekonominya jauh lebih terkait erat dengan Barat daripada ke Rusia," kata Biden dalam konferensi pers di sela-sela pertemuan darurat di Eropa tentang perang Ukraina.

Bagikan

Berita Terbaru

Racik Portofolio Reksadana, Optimalkan Penguatan Aset Berisiko
| Senin, 15 Desember 2025 | 15:03 WIB

Racik Portofolio Reksadana, Optimalkan Penguatan Aset Berisiko

Para fund manager lebih optimistis menghadapi 2026. Simak strategi portofolio yang disiapkan demi rapor reksadana lebih apik!

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental
| Senin, 15 Desember 2025 | 10:00 WIB

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental

Reli saham TRIN terpicu kehadiran Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai calon pemegang saham strategis dan Komisaris Utama.

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan
| Senin, 15 Desember 2025 | 09:12 WIB

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan

Sebagai investor dan pengelola dana yang rasional maka konsep ESG investing akan sangat penting diperhatikan.

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:49 WIB

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun

Korporasi getol meluncurkan obligasi bertema ESG di tahun ini. Nilai penerbitannya melampaui tahun 2024 lalu.

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:36 WIB

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha

Namun dalam pemilihan investasi, investor hendaknya tetap memperhatikan faktor risiko yang harus ditanggung. 

ESG & Keberlanjutan HMSP:  Mengepul Dengan Produk Bebas Asap
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:32 WIB

ESG & Keberlanjutan HMSP: Mengepul Dengan Produk Bebas Asap

Isu kesehatan dan dampak sosial melekat di perusahaan rokok. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) terus bertransisi untuk mengatasi isu tersebut.

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:23 WIB

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat

BI mencatat, pada periode 8 hingga 11 Desember 2025, nonresiden beli neto sebesar Rp 1,14 triliun di pasar saham dan Rp 2,85 triliun di pasar SBN

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:17 WIB

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI

Kinerja keuangan emiten peritel seperti AMRT, ACES, dan MAPI diprediksi bisa membaik di kuartal IV-2025.

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru

Perusahaan akan menambah lini produk baru berupa outdoor furnitur dari salah satu nama beken asal Italia.

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:55 WIB

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN

Ekspansi bisnis keluarga Prabowo diterjemahkan pasar sebagai sinyal arah kebijakan ekonomi masa depan.

INDEKS BERITA

Terpopuler