Bisnis Boiler Dibayangi Lesunya Industri Kelapa Sawit

Jumat, 12 Juli 2019 | 06:57 WIB
Bisnis Boiler Dibayangi Lesunya Industri Kelapa Sawit
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi, Kenia Intan | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri boiler optimistis permintaan pada tahun ini akan tetap berputar. Pelaku usaha penyedia mesin boiler meyakini penjualan pada semester kedua tahun ini tetap bertumbuh kendati dibayangi kelesuan bisnis kelapa sawit.

Selama ini, mesin boiler memang banyak terserap oleh industri kelapa sawit untuk mengolah minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Selain untuk industri CPO, boiler banyak digunakan pada pabrik gula, pabrik makanan dan minuman, pabrik karet, serta pabrik farmasi.

Direktur Industri Permesinan dan Alat Pertanian Kementerian Perindustrian, Zakiyudin, mengatakan kelesuan bisnis kelapa sawit domestik turut mempengaruhi industri boiler. Di tengah mandeknya harga CPO, pemerintah mengeluarkan kebijakan campuran bahan bakar biodiesel sebesar 20% (B20) dan B30. Kebijakan itu berpotensi mendorong industri boiler. "Kebijakan ini bisa kembali memperkuat industri boiler," kata dia, Kamis (11/7).

Selain program campuran biodiesel, Zakiyudin meyakini hingga saat ini industri boiler memiliki potensi berkembang. Pasalnya, pemerintah terus menggulirkan berbagai proyek seperti konstruksi dan pembangkit listrik.

Cuma, industri boiler masih menghadapi tantangan dari sisi hulu karena kekurangan bahan baku. Industri boiler Indonesia juga belum mampu memproduksi komponen boiler tertentu sehingga memerlukan impor.

Meski demikian, Zakiyudin memproyeksikan, kinerja industri broiler pada semester kedua tahun ini akan lebih baik. Pemicunya adalah kondisi sosial politik yang stabil setelah pemilu.

Keyakinan serupa disampaikan Dedi Fahruli, Marketing Manager PT Thermax International Indonesia. "Tentunya kami optimistis. Ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang mendukung berkembangnya industri baik hulu maupun hilir," kata dia.

Thermax memproduksi berbagai jenis boiler yang menggunakan aneka bahan bakar, mulai dari biomasa, batubara, hingga gas alam. Untuk segmentasi pengguna, mayoritas boiler produksi Thermax digunakan sektor produksi makanan dan minuman.

Saat ini, produsen boiler yang berbasis di India itu sudah membangun pabriknya di Kawasan Industri Krakatau, Cilegon. Selain itu, Thermax memiliki fasilitas manufaktur di Tiongkok, Denmark, Jerman dan Polandia.

Selain boiler, Thermax memproduksi berbagai macam produk lainnya seperti pendingin (chiller), aksesori uap, air dan pengolahan air limbah, serta peralatan pengendalian polusi udara seperti electrostatic precipitator (ESP) dan bag filter.

Pertemuan pemasok dan pengguna boiler

Untuk pertama kalinya, Indonesia International Industrial Boilers Exhibition 2019 resmi bergulir di JIExpo Kemayoran, Kamis (11/7). Pameran ketel uap berskala internasional ini merupakan pameran niaga yang khusus menampilkan produk boiler beserta komponen pendukungnya.

Berbagai sektor yang membutuhkan panas memanfaatkan boiler, mulai dari industri makanan minuman, kelapa sawit, gula, kimia, kertas dan pulp, ujar Zakiyudin.

Direktur PT Media Artha Sentosa Teddy Salim mengharapkan pameran ini menjadi platform pasar yang tepat untuk mempertemukan pemasok dan pengguna boiler. Setidaknya 8.000 orang akan hadir di pameran yang diikuti 70 peserta lokal dan mancanegara seperti Inggris, China, Amerika.

Bagikan

Berita Terbaru

Mitra Investindo (MITI) Raih Dana Rp 60 Miliar dari Private Placement
| Rabu, 19 November 2025 | 11:07 WIB

Mitra Investindo (MITI) Raih Dana Rp 60 Miliar dari Private Placement

Dana dari hasil private placement  akan digunakan PT Mitra Investindo Tbk (MITI) untuk pengembangan usaha perseroan ini dan grup usaha.

Rukun Raharja (RAJA) Dirikan Anak Usaha Bidang Jasa Angkutan Laut
| Rabu, 19 November 2025 | 11:02 WIB

Rukun Raharja (RAJA) Dirikan Anak Usaha Bidang Jasa Angkutan Laut

Di entitas baru tersebut,  PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menggenggam kepemilikan saham sebesar 99,99% atau senilai Rp 57,75 miliar.

Vanguard Group Jadi Salah Satu Aktor Utama di Balik Kenaikan Harga Saham DSSA
| Rabu, 19 November 2025 | 09:59 WIB

Vanguard Group Jadi Salah Satu Aktor Utama di Balik Kenaikan Harga Saham DSSA

DSSA makin terlihat oleh manajer investasi global usai masuk ke MSCI Global Standard Index dan FTSE Global Equity Series.

Saham ASII Dicap Masih Undervalued, JP Morgan Hingga Blackrock Rajin Akumulasi
| Rabu, 19 November 2025 | 09:37 WIB

Saham ASII Dicap Masih Undervalued, JP Morgan Hingga Blackrock Rajin Akumulasi

Selain karena faktor valuasi yang dinilai masih murah, saham ASII jadi incaran asing karena fundamental yang solid.

Berhasil Menjebol Level Psikologis Rp 1.300, Saham AKRA Diproyeksi Masih Bullish
| Rabu, 19 November 2025 | 08:32 WIB

Berhasil Menjebol Level Psikologis Rp 1.300, Saham AKRA Diproyeksi Masih Bullish

Penguatan harga saham AKRA didukung kinerja keuangan yang solid dan pengembangan Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE).

Menakar Arah Saham PGAS, Antara Tantangan Biaya dan Prospek Pertumbuhan Bisnis
| Rabu, 19 November 2025 | 08:10 WIB

Menakar Arah Saham PGAS, Antara Tantangan Biaya dan Prospek Pertumbuhan Bisnis

Meskipun laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun, pertumbuhan segmen regasifikasi dan LNG jadi penopang.

Perdana Gapuraprima (GPRA) Andalkan Penjualan Properti Rumah Tapak
| Rabu, 19 November 2025 | 07:45 WIB

Perdana Gapuraprima (GPRA) Andalkan Penjualan Properti Rumah Tapak

Segmen bisnis rumah tapak milik GPRA tercatat menyumbang sekitar 80% terhadap total penjualan perseroan.

Erajaya Swasembada (ERAA) Pacu Prenjualan Gawai di Akhir Tahun
| Rabu, 19 November 2025 | 07:30 WIB

Erajaya Swasembada (ERAA) Pacu Prenjualan Gawai di Akhir Tahun

Manajemen ERAA melihat, secara historis momentum Nataru menjadi salah satu periode penting bagi industri ritel.

Perlu Pemisahan Barang Lokal dan Impor di Platform E-Commerce
| Rabu, 19 November 2025 | 07:20 WIB

Perlu Pemisahan Barang Lokal dan Impor di Platform E-Commerce

Produk-produk lokal tengah menghadapi tantangan banjir produk impor berkualitas baik, namun berharga murah.

Ekspor Mobil Indonesia Terus Tancap Gas
| Rabu, 19 November 2025 | 07:00 WIB

Ekspor Mobil Indonesia Terus Tancap Gas

Gaikindo mencatat sejumlah merek yang punya kontribusi terbesar terhadap capaian ekspor mobil CBU sepanjang tahun ini

INDEKS BERITA

Terpopuler