Bitcoin Drops to New Two-month Low as World Markets Sell Off

Sabtu, 19 Agustus 2023 | 00:20 WIB
Bitcoin Drops to New Two-month Low as World Markets Sell Off
[ILUSTRASI. Mata uang digital Bitcoin, Shiba, Lyra, Ripple. KONTAN/Cheppy A. Muchlis]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - LONDON - Top cryptocurrency bitcoin hit a fresh two-month low on Friday, breaking out of its recent tight range as a wave of risk-averse sentiment swept through world markets.

On Thursday, bitcoin fell 7.2% in its biggest one-day drop since November 2022 when top exchange FTX collapsed.

It then slipped to a two-month low of $26,172 during Asian trading hours on Friday, its lowest since June 16. By 0835 GMT, it had partly recovered to $26,441, down 0.8% on the day.
 
Global markets have been hit by a wave of selling, with Wall Street's main indexes closing lower on Thursday and Asian shares heading for a third week of losses over concerns about China's economy and fears that U.S. interest rates would stay higher for longer given a resilient economy.

Baca Juga: Bitcoin Stagnan, Altcoin Bisa Menjadi Pilihan Alternatif Menangguk Cuan

Ether, the second biggest cryptocurrency, was steady at $1,685.20, having also dropped sharply on Thursday.

Some analysts attributed crypto's drop to a Wall Street Journal report that Elon Musk's SpaceX sold its bitcoin holdings after writing the value down by $373 million. Musk is influential among crypto enthusiasts, and bitcoin prices have previously moved in response to his tweets.

The SpaceX report was the "immediate catalyst" for Bitcoin's sell-off, said Ben Laidler, global markets strategist at eToro.

"The broader driver is that crypto assets are not immune to the deepening risk-off selling pressure seen across all asset classes," Laidler added.

Joseph Edwards, head of research at Enigma Securities, attributed the bitcoin price move to low volatility and a lack of enthusiasm from retail investors.

Baca Juga: Bappebti: Investor Kripto Harus Perhatikan Aspek Legal dan Logis

Bitcoin had been hovering close to $30,000 in recent months, having gradually recovered this year after dropping sharply in 2022 when various crypto firms collapsed, leaving investors with large losses.

Crypto markets were boosted in June by BlackRock applying to launch a spot bitcoin exchange-traded fund (ETF) in the United States. Some investors interpreted that move as an indication that the U.S. Securities and Exchange Commission would approve spot bitcoin ETF applications from various asset managers, including Grayscale.

"The big concern right now is that this might be a front run on the outcome of Grayscale's lawsuit against the SEC; optimism on that front has been keeping markets inflated above whether they might otherwise be for much of the summer," Edwards said.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Bank Mandiri Tanggapi Kabar Pelepasan Saham BSI
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 20:50 WIB

Bank Mandiri Tanggapi Kabar Pelepasan Saham BSI

Bank Mandiri menegaskan bahwa wacana spin off saham BSI tidak ada dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2025 yang telah disampaikan kepada OJK.

Gas Alam Jadi Penyelamat Prospek Emiten Migas di Tengah Tekanan Harga Minyak Dunia
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 20:06 WIB

Gas Alam Jadi Penyelamat Prospek Emiten Migas di Tengah Tekanan Harga Minyak Dunia

Kenaikan harga gas alam ditopang perkiraan cuaca yang lebih dingin dan permintaan gas alam cair (LNG) yang kuat.

WIFI Buka-Bukaan Soal Alasan Menambah Tiga KBLI Baru dalam Usahanya
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 18:26 WIB

WIFI Buka-Bukaan Soal Alasan Menambah Tiga KBLI Baru dalam Usahanya

Penambahan tiga KBLI merupakan bagian dari strategi jangka panjang WIFI dalam memperluas kegiatan usaha dan memperkuat kapabilitas operasional.

Prospek Saham GTSI dan HUMI: Ekspansi Gasifikasi dan Delisting Induk Jadi Katalis
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:12 WIB

Prospek Saham GTSI dan HUMI: Ekspansi Gasifikasi dan Delisting Induk Jadi Katalis

GTSI dan HUMI mencatatkan kenaikan harga saham yang cukup signifikan, dipicu sentimen ekspansi bisnis serta rotasi investor dari perusahaan induk.

Sudah Turun 5 Kali, Bank Indonesia (BI) Menahan BI Rate di 4,75% pada Oktober 2025
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 15:40 WIB

Sudah Turun 5 Kali, Bank Indonesia (BI) Menahan BI Rate di 4,75% pada Oktober 2025

Bank Indonesia tetap jaga BI‑Rate di 4,75% pada RDG 21‑22 Okt 2025. Kebijakan ini dukung inflasi rendah & stabilitas rupiah. 

Di Balik Proyek PLTSa: Truk Sampah Akan Makin Ramai hingga Beban PLN Makin Berat
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 13:39 WIB

Di Balik Proyek PLTSa: Truk Sampah Akan Makin Ramai hingga Beban PLN Makin Berat

Jika pembangkit sampah dibangun di dekat pemukiman, ini akan menimbulkan masalah baru. Truk sampah akan melewati komplek dan mengganggu masyarakat

PP Presisi (PPRE) Memperkuat Segmen Bisnis Pertambangan
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 08:00 WIB

PP Presisi (PPRE) Memperkuat Segmen Bisnis Pertambangan

Diversifikasi usaha PPRE kini terfokus pada jasa pertambangan, yang telah menjadi penyumbang dominan terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat saat Nataru
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:46 WIB

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat saat Nataru

Diskon tarif pesawat berlaku spesifik untuk tiket domestik kelas ekonomi untuk periode penerbangan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.

Bisnis Petikemas Entitas Grup Pelindo Tumbuh 15%
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:45 WIB

Bisnis Petikemas Entitas Grup Pelindo Tumbuh 15%

Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan arus petikemas yang konsisten dari tahun ke tahun di seluruh lini operasi perusahaan.

Danantara Siap Merampingkan Jumlah BUMN
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:43 WIB

Danantara Siap Merampingkan Jumlah BUMN

Danantara menargetkan pemangkasan jumlah BUMN dari ribuan entitas saat ini menjadi hanya ratusan dalam lima tahun ke depan.  

INDEKS BERITA

Terpopuler