Boeing kirimkan prosedur untuk menangani masalah yang mungkin terjadi pada 737 MAX

Rabu, 07 November 2018 | 17:19 WIB
Boeing kirimkan prosedur untuk menangani masalah yang mungkin terjadi pada 737 MAX
[ILUSTRASI. Keluarga korban pesawat Lion Air menabur bunga di perairan Tanjung Karawang]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Boeing Co mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah mengeluarkan buletin keamanan yang mengingatkan pilot bagaimana menangani data yang salah dari sebuah sensor penting, setelah kecelakaan minggu lalu di Indonesia.

Pabrik pesawat terbang AS tersebut mengatakan para penyelidik yang memeriksa kecelakaan Lion Air di lepas pantai Indonesia, 189 penumpang tewas, telah menemukan bahwa salah satu sensor "angle of attack" pada pesawat Boeing 737 MAX telah memberikan data yang salah.

Para ahli mengatakan angle of attack adalah parameter penting yang membantu sistem pesawat memahami apakah hidungnya terlalu tinggi dibandingkan dengan aliran udara, sebuah fenomena yang dapat melemparkan pesawat ke dalam kegagalan aerodinamis dan membuatnya jatuh.

Beberapa pesawat modern memiliki sistem yang dirancang untuk memperbaiki postur sayap secara otomatis agar dapat terbang dengan aman.

Ada juga prosedur bagi pilot untuk diikuti ketika ada data yang hilang dari sensor yang rusak pada kulit pesawat. Belum jelas berapa kali awak pesawat Lion yang mengalami kecelakaan harus merespon pada tingkat yang relatif rendah saat mereka terbang.

Boeing mengatakan bahwa buletinnya menggarisbawahi "prosedur awak pesawat yang sudah ada" yang dirancang untuk mengatasi keadaan di mana informasi yang masuk ke kokpit dari sensor itu salah.

Boeing 737 MAX memiliki tiga sensor semacam itu, tetapi pembacaan yang keliru bisa menyebabkan Boeing 737 MAX mengarahkan hidungnya terlalu tajam ke bawah untuk menjaga udara di bawah sayap dan menghindari kejatuhan, menurut seseorang yang diberitahu tentang masalah tersebut.

Sebuah sumber mengatakan secara anonim bahwa buletin Boeing hanya terkait dengan 737 MAX. Boeing telah mengirimkan 219 unit 737 MAX jet ke pelanggan secara global, dengan 4.564 pesanan belum dikirimkan.

Boeing 737 MAX adalah versi lebih hemat bahan bakar dari seri 737. Kecelakaan Lion Air adalah yang pertama kali melibatkan versi baru ini, yang diperkenalkan maskapai penerbangan tahun lalu.

Pihak berwenang Indonesia telah mengunduh informasi dari perekam data penerbangan yang menunjukkan indikator kokpit pada jet Lion Air rusak pada empat penerbangan terakhirnya. Pencarian perekam suara kokpit, yang disebut "kotak hitam" kedua, masih berlangsung.

Bagikan

Berita Terbaru

Safe Haven Masih Menjadi Primadona di Semester II-2025, Emas Tetap Jadi Andalan Utama
| Minggu, 06 Juli 2025 | 08:00 WIB

Safe Haven Masih Menjadi Primadona di Semester II-2025, Emas Tetap Jadi Andalan Utama

Ketidakpastian arah suku bunga acuan The Fed dan geopolitik yang masih memanas kurang mendukung aset berisiko seperti saham.

Dilema Harga Eceran Tertinggi Beras dan Daya Beli Masyarakat
| Minggu, 06 Juli 2025 | 07:15 WIB

Dilema Harga Eceran Tertinggi Beras dan Daya Beli Masyarakat

Harga beras medium dan premium saat ini jauh di atas HET. Masih perlu harga eceran tertinggi?        

Kejayaan Jati dan Bisnis Furnitur yang Terancam Babak Belur
| Minggu, 06 Juli 2025 | 05:39 WIB

Kejayaan Jati dan Bisnis Furnitur yang Terancam Babak Belur

Ancaman tarif resiprokal ke Amerika Serikat, hingga banjir produk furnitur impor, menjadi tantangan industri.

Melaba dari Usaha Minuman Matcha
| Minggu, 06 Juli 2025 | 05:34 WIB

Melaba dari Usaha Minuman Matcha

Belakangan, olahan matcha digemari masyarakat. Peluang ini ditangkap pelaku usaha yang menuai omzet hingga ratusan juta

PR Perlindungan Investor
| Minggu, 06 Juli 2025 | 05:31 WIB

PR Perlindungan Investor

Nyoman terkejut karena dia merasa cuma mengorder 9 lot, namun mengapa bisa berubah menjadi 16.541 lot?

IHSG Turun 0,47% Sepekan, Intip Saham-Saham Top Gainers dan Top Losers Bursa
| Minggu, 06 Juli 2025 | 04:00 WIB

IHSG Turun 0,47% Sepekan, Intip Saham-Saham Top Gainers dan Top Losers Bursa

IHSG ditutup melemah ke 6.865,19 pada perdagangan terakhir, 4 Juli 2025 setelah melemah 0,47% dalam sepekan mulai 30 Juni 2025.

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 18:00 WIB

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence

Akuisisi PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) oleh sejumlah perusahaan yang bergerak di bisnis kendaraan listrik mulai terlaksana.

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:17 WIB

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak

Kinerja emiten tambang PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) diprediksi semakin cemerlang hingga 2027 mendatang.

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:01 WIB

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor

Kebijakan deregulasi impor memberi ruang memperlancar rantai pasok bahan baku, komponen produksi, hingga barang konsumsi tertentu.

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:41 WIB

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025

Tantangan terhadap rupiah juga cukup besar dengan data PMI yang terkontraksi dan proyeksi defisit anggaran yang lebih tinggi menjadi 2,78%.

INDEKS BERITA

Terpopuler