Bos Bank BCA dan Dua Direksinya Beli Saham BBCA di Saat Harganya Turun

Selasa, 31 Maret 2020 | 05:05 WIB
Bos Bank BCA dan Dua Direksinya Beli Saham BBCA di Saat Harganya Turun
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menggelar dua kali transaksi penjualan saham BBCA beberapa waktu lalu, Presiden Direktur Bank Central Asia alias Bank BCA Jahja Setiaatmadja ganti menggelar aksi beli.

Yang menarik, aksi Jahja Setiaatmadja membeli saham BBCA ini juga dilakukan oleh dua direksi Bank BCA lainnya.

Dalam suratnya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sekretaris Perusahaan Bank BCA Raymon Yonarto melaporkan transaksi pembelian saham yang dilakukan oleh Jahja Setiaatmadja.

Baca Juga: Saat Corona Mulai Mereda, Saham-Saham Ini Bakal Pulih Duluan

Surat tertanggal 27 Maret 2020 itu menyebutkan, Jahja Setiaatmadja pada 24 Maret 2020 telah membeli saham BBCA sebanyak 20.000 saham.

Usai transaksi, kepemilikan Jahja Setiaatmadja atas saham BBCA bertambah menjadi 7.927.628 saham.

Orang nomor satu di Bank BCA ini menggelar transaksi pembelian saham BBCA di harga Rp 23.000 per saham. Itu artinya, nilai transaksi pembelian saham BBCA itu sebesar Rp  460 juta.

Baca Juga: Kinerja Bank BCA (BBCA) dan Bank Mandiri (BMRI) Tertekan Pencadangan dan Korona

Harga pembelian saham itu jauh di bawah harga penjualan saham BBCA yang dilakukan Jahja beberapa waktu lalu.

Sekadar mengingatkan, pada 9 Maret lalu, bos BCA ini menggelar dua transaksi penjualan saham. Pada transaksi pertama, Jahja menjual 12.500 saham BBCA di harga Rp 29.825 per saham.

Sementara di transaksi kedua, Jahja Setiaatmadja menjual 20.000 saham BBCA di harga Rp 29.800 per saham.

Baca Juga: Bos Bank BCA Jual Saham BBCA Hampir Rp 1 Miliar di Saat Harganya Anjlok

Jahja Setiaatmadja tampaknya memanfaatkan penurunan harga saham BBCA untuk menambah kepemilikan saham. Seperti diketahui, harga saham BBCA terus merosot.

Pada 23 Maret lalu, harga saham BBCA bahkan ditutup di posisi Rp 22.150 per saham. Ini merupakan harga terendah saham BBCA sepanjang tahun ini.

Dua direksi Bank BCA juga beli saham BBCA

Penurunan harga saham BBCA ini juga dimanfaatkan oleh dua direksi Bank BCA lainnya untuk menambah kepemilikan saham BBCA.

Dalam suratnya kepada OJK tertanggal 30 Maret 2020, Direktur Bank BCA Santoso melaporkan transaksi pembelian saham yang ia lakukan pada 16 Maret 2020.

Baca Juga: Klien Anak Usaha Terdampak Corona, Corpus Prima Mandiri Tunda Bayar Bunga MTN

Dalam surat tersebut, Santoso melaporkan telah membeli saham BBCA sebanyak 10.000 saham. Transaksi pembelian saham BBCA itu digelar di harga rata-rata Rp 25.951,8 per saham. Itu artinya, nilai pembelian saham BBCA oleh Santoso sebesar Rp 259,5 juta.

Usai transaksi, kepemilikan Santoso atas saham BBCA bertambah menjadi 247.324 saham.

Direktur Bank BCA Lianawaty Suwono juga telah melaporkan transaksi pembelian saham BBCA melalui suratnya kepada OJK tertanggal 27 Maret 2020.

Baca Juga: WFH Menopang Emiten Telekomunikasi, Ini Rekomendasi Saham TLKM, ISAT, FREN, dan EXCL

Dalam surat tersebut, Lianawaty melaporkan, telah membeli saham BBCA pada 26 Maret 2020 sebanyak 20.000 saham.

Lianawaty menggelar transaksi pembelian saham BCA di harga Rp 26.450 per saham. Artinya, nilai pembelian saham BBCA oleh Lianawaty sebesar Rp 529 juta.

Usai transaksi, kepemilikan Lianawaty atas saham BBCA bertambah menjadi 203.694 saham.

Baca Juga: Pieter Tanuri Perbanyak Saham di Bali United, Saat Liga Berhenti Karena Virus Corona

Setelah sempat turun hingga ke posisi terendah sepanjang tahun ini, harga saham BBCA belakangan rebound.

Kemarin, Senin (30/3), harga saham BBCA ditutup di posisi Rp 27.475 per saham. Dalam sepekan terakhir, harga saham BBCA naik sebesar 16,05%.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Peluang dari Janji Transportasi Publik Hemat Energi
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 05:23 WIB

Peluang dari Janji Transportasi Publik Hemat Energi

Pemerintah sudah punya peta jalan untuk mewujudkan transportasi publik ramah lingkungan. Tapi, penetrasi kendaraan listrik masih rendah.

Peluang Besar Asuransi Perluas Pelindungan dari Olahraga
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 05:23 WIB

Peluang Besar Asuransi Perluas Pelindungan dari Olahraga

Gaya hidup sehat seperti olahraga yang makin populer, membuka ruang baru bagi industri asuransi untuk memperluas perlindungan mereka.

Jaringan Kedai Kopi Bangun Hubungan Lebih Dekat Pelanggan dengan Cara Ini
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 05:23 WIB

Jaringan Kedai Kopi Bangun Hubungan Lebih Dekat Pelanggan dengan Cara Ini

Para perusahaan penjaja kopi kompak mengembangkan aplikasi guna menggaet konsumen dalam ekosistem digital mereka.

Dirjen PPI Kemendag: AS Jadi Peluang Strategis Meningkatkan Ekspor Kopi
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 05:23 WIB

Dirjen PPI Kemendag: AS Jadi Peluang Strategis Meningkatkan Ekspor Kopi

Kopi Indonesia punya peluang meningkatkan ekspor ke AS, setelah Brasil sebagai eksportir terbesar terkena tarif impor 50%.

Bus Listrik Siap Setrum Transportasi Publik Perkotaan
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 05:23 WIB

Bus Listrik Siap Setrum Transportasi Publik Perkotaan

Pemerintah terus mendorong elektrifikasi transportasi publik perkotaan berupa bus listrik di kota-kota  besar di Indonesia.

SSIA Buka Peluang Kolaborasi Lanjutan dengan Konglomerasi Grup Djarum & Barito
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 13:00 WIB

SSIA Buka Peluang Kolaborasi Lanjutan dengan Konglomerasi Grup Djarum & Barito

Presiden Direktur SSIA Johannes Suriadjaja menyampaikan, kedua grup tersebut terbuka atas kesempatan atau peluang kolaborasi bersama SSIA.

Kiat Setyono Djuandi Darmono: Investasi Sektor Riil Sambil Menciptakan Lapangan Kerja
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 10:15 WIB

Kiat Setyono Djuandi Darmono: Investasi Sektor Riil Sambil Menciptakan Lapangan Kerja

Tujuan saya berinvestasi bukan hanya mencari untung, tetapi menciptakan lapangan kerja dan manfaat bagi masyarakat,

Vanda Laura Jadi Presdir Perempuan Pertama Urus SPBU
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 09:45 WIB

Vanda Laura Jadi Presdir Perempuan Pertama Urus SPBU

Perjalanan karier ari Vanda Laura yang memulai dari cuci sayuran hingga menjadi figur yang memimpin ekspansi SPBU BP-AKR

Kucuran Kredit dari Perbankan ke Segmen UMKM Semakin Mampet
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 08:55 WIB

Kucuran Kredit dari Perbankan ke Segmen UMKM Semakin Mampet

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kredit UMKM hanya tumbuh 1,6% secara tahunan per Juli jadi Rp 1.397,4 triliun

Aksi Investasi Korporasi Menopang Penyaluran Kredit Perbankan
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 08:51 WIB

Aksi Investasi Korporasi Menopang Penyaluran Kredit Perbankan

Di saat pertumbuhan penyaluran kredit terus melambat, penyaluran kredit investasi masih tumbuh tinggi, meski juga melambat

INDEKS BERITA