Bunga Naik, Reksadana Pasar Uang Kembali Menjadi Jawara di Bulan Mei

Jumat, 03 Juni 2022 | 04:50 WIB
Bunga Naik, Reksadana Pasar Uang Kembali Menjadi Jawara di Bulan Mei
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana berbasis saham kembali loyo sepanjang Mei 2022. Kondisi berbeda dialami oleh reksadana yang berisikan aset pendapatan tetap seperti obligasi atau deposito. 

Berdasarkan data Infovesta Utama, di Mei 2022, reksadana pasar uang menghasilkan return rata-rata 0,26%, seperti ditunjukkan pergerakan Infovesta 90 Money Market Fund Index. Sedangkan kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap, yang  tercermin dari pergerakan Infovesta 90 Fixed Income Fund Index, naik 0,13%. Tapi, sepanjang tahun ini, reksadana pendapatan tetap masih merugi 0,49%.

Kondisi berbeda dialami reksadana saham. Secara rata-rata, kinerja reksadana saham turun 0,97% di Mei 2022. Tapi angka ini jauh lebih baik dari IHSG yang turun 1,11% di periode yang sama. 

Baca Juga: Reksadana Berbasis Saham Turun Sepanjang Mei, Pasar Uang Justru Menguat

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, kenaikan suku bunga The Fed di Mei mempengaruhi kinerja seluruh reksadana. Reksadana saham turun karena IHSG merosot akibat kenaikan suku bunga saat pasar saham Indonesia libur.

Sedang reksadana pasar uang mencetak kinerja terbaik berkat kenaikan suku bunga. "Sebenarnya obligasi pemerintah bergerak negatif,  tetapi kinerja obligasi korporasi positif," ucap Wawan. 

Sejatinya, di akhir Mei saham sudah rebound. Ini karena ekonomi mulai pulih, aktivitas masyarakat berjalan normal, sehingga diprediksi mengerek pendapatan emiten di kuartal II-2022. Sayangnya, kenaikan ini belum memulihkan kinerja reksadana.

Head of Investment Specialist and Product Development Sucorinvest Asset Management Lolita Liliana memperkirakan, setelah kenaikan suku bunga, pasar obligasi akan mulai mengalami stabilisasi. IHSG juga akan lanjut menuju ke 7.600-7.800. 

Karena itu, Lolita menyebut investor bisa tetap mempertahankan strategi, bergantung pada profil resiko, horizon maupun tujuan investasi. "Untuk nasabah dengan profil resiko moderat hingga agresif dapat memanfaatkan koreksi yang terjadi dengan mencicil beli," kata Lolita.

Baca Juga: IHSG Melemah Sepanjang Bulan Mei, Kinerja Reksadana Saham Ikut Melorot

Wawan memperkirakan, IHSG masih bisa naik sekitar 10%-12%. Sedangg kinerja reksadana pendapatan tetap diprediksi tidak akan setinggi sebelumnya karena kenaikan suku bunga The Fed. "Kinerja pasar uang kami upgrade target dari semula hanya bisa memberi 3% menjadi 3,5%," proyeksi Wawan. 

Bagikan

Berita Terbaru

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham
| Kamis, 20 November 2025 | 07:34 WIB

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham

Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji dampak penerapan redenominasi rupiah terhadap perdagangan saham.

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat
| Kamis, 20 November 2025 | 07:33 WIB

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat

Mulai tahun buku 2024, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA( telah menaikkan dividend payout ratio (DPR) menjadi 60%.

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium
| Kamis, 20 November 2025 | 07:32 WIB

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) akan mengoperasikan smelter aluminium fase pertama berkapasitas 500.000 ton per tahun

Setoran PNBP TINS Meningkat di Kuartal III
| Kamis, 20 November 2025 | 07:25 WIB

Setoran PNBP TINS Meningkat di Kuartal III

TINS tidak hanya menjalankan peran sebagai penghasil produk mineral strategis, tetapi juga memastikan  dampak nyata bagi negara.

DEPO Siapkan Strategi Bisnis di Tahun 2026
| Kamis, 20 November 2025 | 07:22 WIB

DEPO Siapkan Strategi Bisnis di Tahun 2026

Perseroan melihat momentum ini sebagai peluang untuk meningkatkan penjualan ritel bahan bangunan, sekaligus memperluas basis pelanggan.

Ubah Skema Pembayaran, Angkat Beban Pertamina & PLN
| Kamis, 20 November 2025 | 07:16 WIB

Ubah Skema Pembayaran, Angkat Beban Pertamina & PLN

Kebijakan ini barang tentu bisa memperbaiki arus kas Pertamina dan PLN, sekaligus mengurangi beban pembiayaan jangka pendek.

Bisnis Banyak Tantangan, United Tractors Tbk (UNTR) Revisi Target Penjualan
| Kamis, 20 November 2025 | 07:13 WIB

Bisnis Banyak Tantangan, United Tractors Tbk (UNTR) Revisi Target Penjualan

Ekspansi pada sektor pertambangan emas dan nikel maupun EBT akan jadi fokus UNTR ke depan lantaran memberikan ketahanan terhadap siklus batubara.

Saham Legendaris Masih Laris Manis
| Kamis, 20 November 2025 | 07:06 WIB

Saham Legendaris Masih Laris Manis

Dalam sebulan terakhir, saham-saham legendaris yang dulu jadi primadona di Bursa Efek Indonesia (BEI) terbang tinggi.

INDEKS BERITA

Terpopuler