Dari Puncak dan Perut Bumi Papua, Tembaga dan Emas Freeport Dihasilkan

Rabu, 11 Desember 2024 | 16:56 WIB
Dari Puncak dan Perut Bumi Papua, Tembaga dan Emas Freeport Dihasilkan
[Panorama puncak Grasberg, wilayah bekas tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. (KONTAN/Titis Nurdiana)]
Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID - MIMIKA. Menjejakkan kaki di Grasberg di wilayah Kabupaten Mimika, Papua adalah kesempatan sekaligus keberuntungan melihat langsung area tambang yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia.

Dengan ketinggian sekitar 4.285 meter di atas permukaan laut (mdpl), tak semua orang bisa atau boleh berkunjung sana. Udara yang tipis, cuaca yang berubah secara tiba-tiba, udara dingin di kisaran 5 derajar-8 derajat menjadi tantangan mengunjungi tambang yang dikelola Freeport Indonesia ini.

Freeport Indonesia menetapkan syarat sehat untuk bisa ke sana. Pengecekan kesehatan dasar seperti suhu tubuh, detak jantung hingga saturasi harus dilakukan. Itu sepadan saat tiba di puncak Grasberg.

Grasberg menawarkan pesona yang barangkali tidak dimiliki wilayah tambang lain.  Untuk sampai di puncak tambang terbuka (open pit) harus berkejaran dengan awan. Awan terus bergerak, bersalipan dengan laju kendaraan menuju puncak tambang terbuka Grasberg yang sejak tahun 2020 tidak lagi dioperasikan. Kandungan bijih atau ore yang tak lagi mengandung tembaga, emas dan perak  menghasilkan lubang besar menganga di Grasberg .

Freeport Indonesia kini mengoperasikan tambang bawah tanah blok penambangan Deep Ore Zone (DOZ), Deep Mill Level Zone (DMLZ), Big Gossan, Grasberg Block Cave dan berikutnya tambang Kucing Liar.  

Panorama puncak Grasberg, bekas tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua Tengah.

Dari ketinggian puncak Grasberg, wilayah bekas tambang menghasilkan cekungan dalam seperti danau besar.  Dari bibir tambang Grasberg, cekungan itu sedalam 1 kilometer (km)-1,5 km dengan diameter 3,5 km-4,5 km.

Teknik menggangsir bijih mineral yang dilakukan secara miring membuat bekas lahan tambang itu meninggalkan serangkaian undakan atau teras-teras yang sejajar dengan kontur lereng hingga puncak tambang. Pasca penutupan Grasberg, Freeport Indonesia akan menjadikan eks tambang terbuka itu sebagai danau yang sekelilinginya ditumbuhi rumput yang menjadi penghuni asli Grasberg.

Freeport mengklaim sudah mengajukan rencana penutupan tambang ke Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). “Dana yang kami siapkan untuk reklamasi sekitar US$ 375 dollar, atau sekitar Rp 7 triliun,” ujar Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas kepada Kontan akhir pekan lalu.  

Saat ini, sekitar 570 hektare tambang Grasber sudah ditanami vegetasi. Jumlah itu 60% dari total 920 hektare area yang akan dilakukan reklamasi dan revegetasi. Bertahap, Freeport akan melakukan reklamasi sesuai dengan dokumen yang diserahkan ke pemerintah. Rumput tipis di berbagai tempat bermunculan, namun belum benar-benar nampak menghijau. Edelweis berbunga kuning menyembul lumayan banyak di antara bebatuan Grasberg yang memutih karena kandungan kapur.

Tony mengklaim dengan ketinggian Grasberg  di atas 4.200 mdpl, habitat tanaman yang muncul adalah rumput.  

Berdiri di puncak Grasberg, jika cuaca cerah nampak salju abadi Puncak Jaya Wijaya, puncuk tertinggi Pegunungan Tengah. Salju berwarna putih itu menyembul di langit biru. Dari sana juga terlihat Eastberg, tambang pertama Freeport sejak tahun 1989 dipensiunkan.

Alat berat yang pernah dioperasikan di Puncak Grasberg.

Pasca penutupan tambang Grasberg, puncak gunung ini juga menjadi museum terbuka peralatan tambang, truk raksasa atau Haul Truck Caterpillar 797 dan Shovel Bucyrus. Freeport membiarkan truk-truk tambang, pengangkut material di puncak tambang, menjadi showcase hamparan terbuka tambang Grasberg.

Minimalkan Risiko, Maksimalkan Produksi dengan Teknologi

Menuju tambang bawah tanah,  tambang Freeport Indonesia ini beroperasi pasca Grasberg dipensiunkan. Ada tiga blok penambangan yang dioperasikan Freeport yakni  Deep Mill Level Zone (DMLZ), Grasberg Block Cave  serta Big Gossan, menyusul rencana berikutnya adalah tambang bawah tanah  dan Kucing Liar yang masih menuggu izin perpanjangan tambang hingga 2061 atau sampai cadangan habis.

Memasuki tambang bawah tanah Freeport Indonesia seperti masuk dalam labirin. Menempuh jalan berkelok, roda-roda mobil mencengkeram dan menembus labirin. Ada 600 terowongan yang saling terhubung di perut bumi Papua itu. Saling terhubung satu dengan yang lain. Di atas ketinggian 2.500 mdpl itu, deep mill berada di perut bumi yang cukup dalam sekitar 5 km secara horizontal dan 1,6 km secara vertikal dari permukaan tanah.

 Tak perlu khawatir dengan udara sesak, Freeport secara berkala menyedut karbon dioksida (CO2) dan menyuntikkan oksigen (O2) ke dalam perut bumi agar pekerja tambang bawah tanah tetap leluasa menghirup udara. Pekerja tambang juga bisa leluasa menjalankan ibadah. Masjid dan gereja juga dibangun dalam perut bumi Papua itu. 

Tambang bawah tanah kini menjadi tumpuan produksi tembaga, emas dan perak Freeport. Jangan berharap melihat lalu lalang pekerja tambang mengeduk bijih yang kaya mineral itu. Operasional tambang bawah tanah sebagian besar dikendalikan oleh teknologi. 

FASILITAS PENGOLAHAN KONSENTRAT TEMBAGA FREEPORT

Di sebuah ruangan kontrol, puluhan karyawan Freeport Indonesia memainkan komputer yang dilengkapi konsol-konsol, mirip bermain gim. Di ruang kontrol itu, operator hanya memencet tombol, mendorong tuas kanan atau kiri untuk untuk memecah batu, memastikan reruntuhan bongkahan batu mineral itu terserok, masuk gerbong, lalu siap diangkut dengan kereta sampai tujuan.

Sejak 2008, secara bertahap Freeport menjalankan operasi tambang bawah tanah dengan mengonversi sejumlah pekerjaan secara otomatis dengan kendali jarak jauh. Banyak aktivitas tambang bawah tanah bisa dipantau dengan layar-layar lebar yang ada di ruang kontrol.

Tony Wenas bercerita, konversi sebagian operasi tambang bawah tanah dengan teknologi menjadikan pekerjaan lebih efisien dan aman. Apalagi, tambang bawah tanah rawan dengan gempa, batu runtuh, semburan lumpur dan air hingga gas beracun. Risiko makin tinggi jika kedukan mineral semakin dalam menembus perut bumi.

Monitor-monitor yang berjajar di ruang kontrol untuk memantau tambang bawah tanah agar risiko fatal bisa diminimalisir. Aplikasi teknologi jarak jauh juga bertujuan untuk menjaga produksi bijih berjalan maksimal. “Freeport dengan Caterpillar mengembangkan teknologi ini,” sebut Tony.

Dengan cadangan mineral hingga 3 miliar ton, Freeport Indonesia saat ini memproduksi bijih (ore) sekitar 220.000 ton per hari dari tambang bawah tanah. Bijih ore ini  lantas diolah menjadi konsentrat tembaga di smelter milik perusahaan.

Hingga saat ini, Freeport memiliki dua smelter yang keduanya ada di Gresik, Jawa Timur. PT Smelting adalah pabrik pengolahan tembaga pertama milik Freeport yang bekerjasama dengan Mitsubishi Materials Corporation.

Memiliki kapasitas pengolahan konsetrat tembaga sekitar 1 juta-1,3 juta ton per tahun, pabrik ini menghasilkan produk utama yakni katoda tembaga sekitar 300.000 ton per tahun adapun produk sampingan yang dihasilkan smelter ini adalah asam sulfat, terak (slag) serta . anoda slime  yang mengandung emas dan perak.

“Dari konsentrat tembaga yang diolah, smelting menghasilkan sekitar 30% katoda tembaga, dan sisanya produk sampingan dengan nilai ekonomi,” sebut Tony.

Freeport saat ini juga tengah berupaya menyelesaikan smelter anyar di Manyar, Gresik, Jawa Timur. Lokasinya berdekatan dengan PT Smelting. Sempat terbakar salah satu unit kecil di pabrik, Freeport gagal menyelesaikan smelter anyar di tahun 2024 ini. “Hitungan kita Agustus 2025, kami sudah bisa beroperasi,” janji Tony.

Smelter Freeport di Gresik

Smelter baru  dengan investasi US$ 3 miliar ini ditargetkan mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga dan bisa menghasilkan 600.000 katoda tembaga per tahun. Jika pabrik ini kelar, sebut Tony, 100% konsentrat  tembaga akan diolah di dalam negeri.

Merujuk laporan Freeport McMorag (FCX), produksi tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI)

sejak Januari hingga September atau kuartal I-III 2024, produksi tembaga PTFI mencapai 1,37 miliar pon, setara 850.000 ton. Jumlah ini meningkat 17,08% dibandingkan periode yang sama 2023 sebanyak 1,17 miliar pon, setara 585.000 ton.

Kenaikan produksi dibarengi dengan kenaikan penjualan tembaga secara konsolidasi. Volume penjualan tembaga konsolidasi FI pada kuartal III/2024 mencapai 1,25 miliar pon (setara 600.000 ton), tumbuh 23,76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 1,01 miliar pon (505.000 ton).

Sementara harga jual jual tembaga FI juga naik dari US$ 3,81 per pon pada kuartal III/2023 menjadi US$4,24 per pon pada kuartal III/2024.

Sementara produksi emas naik tipis pada periode yang sama.  Pada kuartal III, produksi emas FI mencapai 451.000 ons, turun 14,58% dibanding periode sama tahun 2023 sebesar 528.000 ons. Namun, secara akumulatif, dari kuartal I hingga kuartal III 2024, produksi emas PTFI meningkat. Pada kuartal III 2023, produksi emas  mencapai 1,4 juta ons. Sementara periode sama pada 2024, produksinya mencapai 1,43 juta ons atau hanya naik 1,7%.

Volume penjualan emas konsolidasi PTFI juga naik. Tercatat penjualan emas mencapai 1,47 juta ons pada kuartal III/2024. Angka itu naik 27,83% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 1,15 juta ons. Adapun, harga rata-rata emas PTFI juga naik dari US$1.932 per ons pada kuartal II/2023 menjadi US$2.362 per ons pada kuartal III/2024.

FI pun menargetkan penjualan konsolidasi tembaga naik berkisar 1,65 miliar pon sepanjang 2024 ini, sementara emas menembus 1,8 juta ons.

Adapun, volume produksi tembaga dan emas konsolidasi PTFI  sepanjang 2024  diperkirakan akan melampaui volume penjualan tahun 2024.  Freeport masih memiliki sekitar 85 juta pon tembaga dan 85.000 ons emas yang belum diolah.  Stok itu tersimpan di smelter baru yang rusak. Jika smelter Manyar Gresik ini benar beroperasi di Agustus 2025, maka kedua komoditas itu akan menambah penjualan logam olahan Freeport Indonesia di tahun 2025.

Dan, dari perut bumi Tembagapura, Mimiki, Papua, ratusan ribu ton tembaga dihasilkan saban tahun. Dari perut bumi yang sama, ratusan ribu ton emas membuat kinerja Freeport berkilau.  

 

 

Selanjutnya: Ketimbang PPN Lebih Baik Benahi Aturan

Bagikan

Berita Terbaru

Belum Sepekan Melantai, Saham AADI Sudah Dilirik Asing
| Rabu, 11 Desember 2024 | 18:05 WIB

Belum Sepekan Melantai, Saham AADI Sudah Dilirik Asing

Perusahaan asal Hongkong, Premia Partners, tercatat membeli 362.556 saham entitas Grup Adaro yang baru 5 Desember 2024 itu.

Prospek Saham ADRO Usai Divestasi Bisnis Batubara Diprediksi Lebih Cerah
| Rabu, 11 Desember 2024 | 17:43 WIB

Prospek Saham ADRO Usai Divestasi Bisnis Batubara Diprediksi Lebih Cerah

ADRO mempunyai proyek-proyek hijau yang signifikan yang menunggu untuk dimonetisasi melalui Adaro Green dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)

Dari Puncak dan Perut Bumi Papua, Tembaga dan Emas Freeport Dihasilkan
| Rabu, 11 Desember 2024 | 16:56 WIB

Dari Puncak dan Perut Bumi Papua, Tembaga dan Emas Freeport Dihasilkan

Freeport Indonesia terus mereklamasi eks tambang terbuka Grasberg, FI juga terus mengeduk ore perut bumi, penghasil tembaga, emas hingga perak.  

Ketimbang PPN Lebih Baik Benahi Aturan
| Rabu, 11 Desember 2024 | 08:11 WIB

Ketimbang PPN Lebih Baik Benahi Aturan

Menurut mantan Dirjen Pajak Hadi Purnomo, pemerintah perlu melakukan sinkronisasi antara PMK dengan UU KUP agar terbentuk transparansi pajak

DOID Siap Menambang Cuan dari Akuisisi Aset Luar Negeri
| Rabu, 11 Desember 2024 | 08:04 WIB

DOID Siap Menambang Cuan dari Akuisisi Aset Luar Negeri

Hasil akuisisi dan diversifikasi bisnis berpeluang mendorong kinerja PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) di tahun depan

Menanti Transparansi Merger EXCL & FREN
| Rabu, 11 Desember 2024 | 08:01 WIB

Menanti Transparansi Merger EXCL & FREN

Proses penggabungan atau merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) masih bergulir

Berharap Penjualan Eceran Terangkat di Ujung Tahun
| Rabu, 11 Desember 2024 | 07:59 WIB

Berharap Penjualan Eceran Terangkat di Ujung Tahun

Bank Indonesia mencatat Indeks Penjualan Riil (IPR) November tumbuh 1,7% yoy, lebih tinggi dari bulan sebelumnya

Aksi Buyback Mendongkrak Harga Saham GOTO
| Rabu, 11 Desember 2024 | 07:58 WIB

Aksi Buyback Mendongkrak Harga Saham GOTO

PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih terus merealisasikan pembelian kembali saham atau buyback saham. 

Emiten Jalan Tol CMNP Membidik Pendapatan Rp 4,86 Triliun
| Rabu, 11 Desember 2024 | 07:56 WIB

Emiten Jalan Tol CMNP Membidik Pendapatan Rp 4,86 Triliun

Target pendapatan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) tahun depan tumbuh 56,27% dari target tahun 2024

Tahun Depan, Prospek Emiten Ritel Masih Tokcer
| Rabu, 11 Desember 2024 | 07:54 WIB

Tahun Depan, Prospek Emiten Ritel Masih Tokcer

Emiten sektor ritel diprediksi masih memiliki prospek cerah pada tahun depan didukung tingkat suku bunga yang lebih landai dari tahun ini.​

INDEKS BERITA

Terpopuler