Di Saat Tekanan China Meningkat, AS dan Taiwan Gelar Dialog Ekonomi Sesi Kedua

Sabtu, 20 November 2021 | 17:00 WIB
Di Saat Tekanan China Meningkat, AS dan Taiwan Gelar Dialog Ekonomi Sesi Kedua
[ILUSTRASI. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Direktur American Institute in Taiwan (AIT) Sandra Oudkirk berpose di depan pesawat tempur F-16V di Pangkalan Angkatan Udara Chiayi, Taiwan, Kamis (18/11/2021). Taiwan Presidential Office/Handout via REUTERS]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON.  Amerika Serikat (AS) dan Taiwan minggu depan akan menggelar dialog ekonomi sesi kedua, demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri AS, Jumat (19/11). Pertemuan yang terjadi di tengah meningkatnya tekanan China atas pulau tersebut, merupakan kelanjutan dari event serupa yang berlangsung tahun lalu.

Pengumuman dialog itu muncul hanya beberapa hari setelah pertemuan virtual antara Presiden AS Joe Biden dan pemimpin China Xi Jinping. Setelah pertemuan itu, Xi memperingatkan bahwa para pendukung kemerdekaan Taiwan di AS “bermain dengan api.”

Menurut pengumuman Kementerian Luar Negeri AS, delegasi AS akan dipimpin Jose Fernandez, pejabat kedua tertinggi di kementerian pertumbuhan ekonomi, energi dan lingkungan, dalam Dialog Kemitraan Kemakmuran Ekonomi AS-Taiwan putaran kedua pada Senin mendatang.

Baca Juga: Tiga Hari Pasca Komunikasi Biden dan Xi, AS Dukung Filipina di Laut China Selatan

Dialog akan dilakukan di bawah naungan Institut Amerika di Taiwan (AIT) dan Kantor Perwakilan Ekonomi dan Budaya Taipei (TECRO) di Amerika Serikat. Kedua entitas itu bertindak sebagai kedutaan tidak resmi dari masing-masing negara.

"Kemitraan kami dibangun di atas perdagangan dan investasi dua arah yang kuat, hubungan antar-warga, dan dalam pertahanan bersama atas kebebasan dan nilai-nilai demokrasi bersama," kata pernyataan itu.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan pertemuan virtual akan dipimpin dari sisinya oleh Menteri Ekonomi Wang Mei-hua dan Menteri Sains dan Teknologi Wu Tsung-tsong.

Baca Juga: Skuadron pertama jet tempur F-16 paling canggih Taiwan terbentuk, siap hadapi China

Taiwan berharap dialog tersebut pada akhirnya dapat mengarah pada kesepakatan perdagangan bebas dengan AS dan memuji pertemuan perdana tahun lalu sebagai langkah maju.

Itu adalah bagian dari peningkatan keterlibatan AS dengan Taipei di bawah mantan Presiden Donald Trump yang terus berlanjut oleh pemerintahan Biden, hingga membuat marah Beijing, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.

Kedua belah pihak mengadakan pembicaraan yang telah lama tertunda tentang Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi hampir pada bulan Juli, dan Taiwan mengatakan pihaknya berharap akan mungkin untuk menandatangani FTA suatu hari nanti.

Tahun lalu, pemerintah Taiwan mencabut larangan impor daging babi yang mengandung zat penambah bobot: ractopamine. Kendati masih akan menggelar referendum atas kebijakan impor daging pada Desember mendatang, langkah pencabutan larangan itu menghilangkan batu sandungan bagi Taiwan untuk mencapai kesepakatan dagang dengan Washington.

Selanjutnya: Setelah Bahas Pelepasan Cadangan Strategis, AS Kembali Menekan OPEC+

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Bertemu Dubes AS, Menkeu Bahas Tarif dan APBN
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:25 WIB

Bertemu Dubes AS, Menkeu Bahas Tarif dan APBN

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengadakan pertemuan kehormatan dengan Duta Besar AS untuk Indonesia H.E. Kamala Shirin Lakhdhir

Profit 34,87% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (19 April 2025)
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:22 WIB

Profit 34,87% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (19 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (18 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34,87% jika menjual hari ini.

Satgas Deregulasi Permudah Ekspor Impor
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:11 WIB

Satgas Deregulasi Permudah Ekspor Impor

Pemerintah mengumumkan untuk membentuk Satgas Deregulasi untuk menyederhanakan beragam regulasi yang dinilai menyulitkan investasi di Tanah Air

Perlu Mitigasi Mengelola Utang Luar Negeri
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:06 WIB

Perlu Mitigasi Mengelola Utang Luar Negeri

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI pada akhir Februari mencapai US$ 427,16 miliar

Buyung Poetra Sembada (HOKI) Ingin Terlibat Program Pangan dari Pemerintah
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:30 WIB

Buyung Poetra Sembada (HOKI) Ingin Terlibat Program Pangan dari Pemerintah

HOKI melihat program swasembada pangan dan MBG akan membawa dampak positif bagi kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.

Jangan Latah Beli Emas
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:15 WIB

Jangan Latah Beli Emas

Lebih bijak jika membeli emas untuk tujuan menabung antisipasi gejolak global yang kian tidak menentu. 

Kebijakan Ekonomi di Era BANI
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:05 WIB

Kebijakan Ekonomi di Era BANI

Pemerintah tidak perlu malu hentikan program makan bergizi gratis (MBG) demi program ekonomi padat karya.

Bisnis Emiten Baru Medela Potentia Sebagai Distributor Kebutuhan Kesehatan
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:00 WIB

Bisnis Emiten Baru Medela Potentia Sebagai Distributor Kebutuhan Kesehatan

Mengintip profil dan strategi bisnis PT Medela Potentia Tbk (MDLA) sebagai pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Sampoerna Agro (SGRO) Mematok Produksi TBS Naik 5% Tahun Ini
| Sabtu, 19 April 2025 | 05:20 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Mematok Produksi TBS Naik 5% Tahun Ini

Memperkirakan, produksi TBS awal tahun 2025 akan lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya

Inilah Pilihan Safe Haven yang Tersisa Saat Ini
| Sabtu, 19 April 2025 | 05:00 WIB

Inilah Pilihan Safe Haven yang Tersisa Saat Ini

Harga komoditas emas tak terbendung di saat pamor US Treasury dan dolar AS meredup akibat kebijakan tarif Donald Trump

INDEKS BERITA

Terpopuler