Dikabarkan Segera Diakuisisi EXCL, Kinerja Keuangan Link Net Malah Kurang Memuaskan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kabar bakal dijual Group Lippo ke PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Link Net Tbk (LINK) merilis kinerja keuangannya, Senin (29/11).
Sayangnya, Link Net yang merupakan penyedia layanan internet broadband dan tivi kabel, itu tidak menunjukkan kinerja yang cemerlang.
Per 30 September 2021, pendapatan Link Net memang berhasil tumbuh 9,76 persen year on year (yoy) menjadi Rp 3,24 triliun.
Pendapatan LINK dikontribusi dari bisnis jasa broadband internet dan jaringan serta langganan televisi kabel, dengan porsi sumbangan yang hampir setara.
Bisnis jasa broadband internet dan jaringan menyumbang sekitar Rp 1,52 triliun ke pendapatan LINK Sementara dari langganan tivi kabel, LINK memperoleh pendapatan sekitar Rp 1,55 triliun.
Dus, Link Net masih mampu membukukan kenaikan laba usaha 4,20 persen (yoy) menjadi Rp 1,03 triliun.
Namun, laba bersih Link Net malah turun tipis 1,71 persen (yoy) menjadi Rp 686,95 miliar.
Penyebabnya, beban keuangan LINK melonjak 43,05 persen (yoy) menjadi Rp 145,23 miliar. Beban pajak penghasilan juga mengalami kenaikan 4,18 persen menjadi Rp 203,36 miliar.
Sebelumnya KONTAN memperoleh informasi, EXCL dan LINK bakal menandatangani conditional sales purchase agreement (CSPA) atas transaksi tersebut di awal Desember.
"LINK akan dijual senilai Rp 15 triliun," terang sumber KONTAN yang mengetahui rencana ini.
Baca Juga: Soal HYPN Tuntas, Siu Cen Meminta Maaf Kepada Hyppe Teknologi Indonesia
Penandatanganan ini merupakan kelanjutan atas penandatanganan term sheet rencana akuisisi yang dilakukan kedua pihak pada 30 Juli lalu.
Pada periode tersebut, EXCL meneken term sheet atas akuisisi 1,82 miliar saham atau setara 66,03% modal ditempatkan dan disetor dalam LINK.
Adapun pihak penjual LINK adalah Asia Link Dewa Pte.ltd dan PT First Media Tbk (KBLV).
Adapun kepemilikan KBLV atas LINK sebesar 27,9%. Sedang CVC Capital melalui Asia Link Dewa menguasai 35,55% saham LINK.
"Setelah dijual, Grup Lippo melalui KBLV akan mendapatkan dana segar sekitar Rp 4,2 triliun," imbuh sumber tersebut.
Baca Juga: Saham-Saham Ini Dipoles Sentimen Masuk ke Indeks MSCI
KONTAN telah menghubungi Direktur Utama LINK, Marlo Budiman terkait hal tersebut. Namun, ia belum memberikan komentar.
Sebelumnya, manajemen EXCL mengungkapkan tujuan akuisisi LINK adalah untuk pengembangan usaha dan memperluas jaringan usaha serta untuk memperkuat posisi bisnis XL dan Axiata di bidang penyediaan jasa telekomunikasi.
Jika transaksi rampung, EXCL akan menjadi pengendali baru LINK. Perubahan pengendali ini membuat EXCL wajib melakukan tender wajib.