DOID Raih Kontrak Baru Pertambangan Batubara di Australia, Nilainya Rp 598,7 Miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mengumumkan perolehan kontrak baru jasa pertambangan di tambang Saraji, sebuah tambang batubara metalurgi yang berlokasi di Bowen Basin, Queensland tengah, Australia.
Kontrak tersebut diperoleh DOID melalui anak usahanya di Australia, BUMA Australia Pty Ltd dari BHP dan Mitsubishi Alliance (BMA).
Nilai kontrak tersebut senilai AUD 60 juta atau setara dengan Rp 598,7 miliar dan berlaku untuk jangka waktu kontrak lebih dari 18 bulan. Kontrak tersebut juga mencakup opsi perpanjangan tambahan selama 18 bulan.
Rata-rata produksi tahunan dari tambang tersebut diperkirakan sekitar 7 million bank cubic meter (mbcm) per tahun.
Sebagai gambaran, pada 2022 kegiatan operasional penambangan batubara metalurgi menyumbang 13% dari pendapatan DOID. Sedangkan 87% lagi berasal dari operasi penambangan batubara termal.
Ronald Sutardja, Presiden Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk dalam keterangannya (14/4) menyebut, DOID berencana mengurangi ketergantungannya pada batubara termal, dan menargetkan kontribusi pendapatan dari penambangan jenis batubara ini menjadi kurang dari 50% pada tahun 2028.
Baca Juga: Hormel Kembali Borong Saham Garudafood (GOOD), Kali Ini Sebanyak 364,49 Juta Saham
Sementara itu, BUMA Australia saat ini menyediakan layanan awal penambangan dalam kegiatan tambang terbuka (pre-strip) dan penambangan batubara di tiga tambang BMA di Queensland; Blackwater, Goonyella Riverside, dan Saraji.
Selain itu, BUMA Australia menyediakan jasa penambangan batubara di Broadmeadow East dan Burton Mines yang dimiliki oleh perusahaan Bowen Coking Coal.
Sepanjang tahun lalu DOID membukukan pendapatan sebesar US$ 1,55 miliar dan laba bersih sebesar US$ 29 juta.
Dari sisi kinerja operasional, overburden removal mencapai 547 mbcm, meningkat 68% dari tahun ke tahun. Produksi batubara juga meningkat 61% secara tahunan menjadi 87 juta ton pada tahun 2022.