Elnusa Genjot Bisnis Midstream

Kamis, 21 Februari 2019 | 08:00 WIB
Elnusa Genjot Bisnis Midstream
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) kian memperkuat portofolio bisnis jasa migas pada level midstream. Perusahaan jasa minyak dan gas (migas) tersebut ingin menjaga keseimbangan portofolio usaha.

Maka dari itu, Elnusa memacu segmen usaha distribusi dan logistik. Segmen tersebut antara lain mencakup jasa transportasi bahan bakar minyak (BBM), perdagangan BBM dan pengelolaan depo. "Kami juga melakukan pengembangan bisnis revitalisasi dan pembangunan terminal BBM," ungkap Rifqi Budi Prasetyo, Head of Investor Relations PT Elnusa Tbk kepada KONTAN, Selasa (19/2).

Sepanjang tahun lalu, bisnis jasa distribusi dan logistik energi menjadi tulang punggung pendapatan Elnusa hingga Rp 3,89 triliun. Jumlah tersebut setara 58,76% dari total pendapatan. Selebihnya adalah kontribusi pendapatan jasa hulu migas terintegrasi dan jasa penunjang migas.

Meskipun sedang getol memacu bisnis midstream, Elnusa tak lantas meninggalkan bisnis migas upstream atau hulu. Tahun lalu, perusahaan tersebut mengantongi kontrak jasa pengeboran dan seismik yang akan berjalan sepanjang tahun ini.

Pada akhir tahun 2018, Elnusa juga mendapatkan kontrak dari sister company di bawah PT Pertamina, yakni PT Pertamina EP. Kontrak kerjasama itu mencakup jasa konstruksi migas dengan sistem enhanced oil recovery (EOR). Bagi Elnusa, pekerjaan EOR tersebut pertama kali didapatkan.

Jadi, nanti Elnusa menerapkan EOR dalam bentuk injeksi polimer pada sumur T46, di Lapangan Tanjung, PEP Asset 5. Lama pengerjaan membutuhkan waktu setahun hingga 21 November 2019.

Peluang bisnis jasa hulu migas lain datang dari lini bisnis jasa engineering, procurement, construction operation and maintenance (EPC-OM). Elnusa mengincar kontrak tahun jamak.

Dalam keterbukaan informasi BEI pada 10 Desember 2018 lalu, Elnusa meneken kerjasama peningkatan kompetensi dan sumber daya dalam sektor jasa hulu migas dengan Schlumberger. Kerjasama itu meliputi reservoir characterization, pengeboran dan produksi minyak, surface production serta integrated services.
 
Tantangan bisnis
 
Untuk memuluskan agenda bisnis tahun ini, Elnusa sudah menyiapkan capital expenditure (capex) sebesar Rp 600 miliar. Sumber dananya dari kas internal dan pinjaman bank. Capex tersebut untuk membeli peralatan jasa hulu migas serta menambah armada kendaraan jasa distribusi dan logistik energi.

Meskipun sudah membeberkan sejumlah rencana bisnis, belum ketahuan target kinerja keuangan Elnusa pada tahun 2019. "Tahun ini kami belum menentukan target tapi kami yakin bakal lebih baik dari tahun lalu," tutur Rifqi.

Yang pasti, perjalanan bisnis tahun ini bakal penuh tantangan. Selain volatilitas harga minyak dunia, Elnusa mencermati tren pasokan dan permintaan minyak.
Tahun lalu, Elnusa membukukan pendapatan Rp 6,62 triliun atau tumbuh 32,93% year on year (yoy). Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih, naik 11,80% (yoy) menjadi Rp 276,31 miliar.

Strategi menggenjot jasa hulu migas berbasis non aset serta jasa distribusi dan logistik energi menjadi penopang kinerja 2018. "Kami kembali memecahkan rekor pendapatan usaha tertinggi sebelumnya," kata Tolingul Anwar, Direktur Utama PT Elnusa Tbk, dalam keterbukaan BEI, Selasa (19/2).

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Permintaan dari PLN, Masih Jadi Pendorong Kinerja POWR
| Senin, 11 Agustus 2025 | 14:00 WIB

Permintaan dari PLN, Masih Jadi Pendorong Kinerja POWR

Per Juni 2025, POWR mencatat penerimaan pendapatan sebesar US$ 271,33 juta, naik 0,89% YoY dari sebelumnya US$ 268,93 juta.

Potensi Bisnis Besar Tapi Anggota BRICS+ Masih Pilih Melangkah Sendiri
| Senin, 11 Agustus 2025 | 13:00 WIB

Potensi Bisnis Besar Tapi Anggota BRICS+ Masih Pilih Melangkah Sendiri

BRICS+ yang digadang sebagai simbol kekuatan ekonomi baru belum menunjukkan tajinya sebagai penyeimbang dominasi negara barat.

Balik Laba Jadi Untung, RAAM Memacu Bisnis Bioskop Platinum Cineplex
| Senin, 11 Agustus 2025 | 12:00 WIB

Balik Laba Jadi Untung, RAAM Memacu Bisnis Bioskop Platinum Cineplex

RAAM berhasil membalik kerugian dari rugi Rp 98,37 miliar menjadi laba Rp 7,19 miliar, kinerja bioskop turut mendongkrak kinerja perusahaan ini.

Genjot Kinerja, HERO Perkuat Strategis Bisnis Guardian dan IKEA
| Senin, 11 Agustus 2025 | 11:00 WIB

Genjot Kinerja, HERO Perkuat Strategis Bisnis Guardian dan IKEA

Transformasi membuat HERO lebih fokus mengelola dua lini bisnis utama yakni ritel kecantikan kesehatan dan furnitur perabot rumah tangga.

Profit 27,84% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (11 Agustus 2025)
| Senin, 11 Agustus 2025 | 09:35 WIB

Profit 27,84% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (11 Agustus 2025)

Harga emas batangan bersertifikat di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang turun Rp 6.000 per gram ke Rp 1.945.000 per gram.

Sudah Saatnya Mengevaluasi Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN
| Senin, 11 Agustus 2025 | 09:13 WIB

Sudah Saatnya Mengevaluasi Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN

Bonus dan tantiem di BUMN triliunan rupiah per tahun itu seharusnya berdasarkan pencapaian operasional riil. Bukan karena trik akuntans. 

Menimbang Investasi Jangka Panjang di Perbankan
| Senin, 11 Agustus 2025 | 08:19 WIB

Menimbang Investasi Jangka Panjang di Perbankan

Faktor diversifikasi juga perlu diperhatikan. Meski sama-sama bergerak di bidang keuangan masing-masing bank memiliki pasar yang dapat berbeda.

Mempercayai Data
| Senin, 11 Agustus 2025 | 06:09 WIB

Mempercayai Data

Lembaga riset CELIOS mengirimkan surat ke PBB dan meminta badan statistik PBB mengaudit BPS terkait data pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut.

Kinerja Emiten Danantara Merana
| Senin, 11 Agustus 2025 | 06:05 WIB

Kinerja Emiten Danantara Merana

Mayoritas emiten pelat marah di bawah naungan BPI Danantara mengalami penurunan laba di semester I-2025.

Investor Individu Terus Menampung Saham Bank
| Senin, 11 Agustus 2025 | 06:00 WIB

Investor Individu Terus Menampung Saham Bank

Penurunan harga saham bank  besar memicu investor ritel menambah kepemilikan. Ini terlihat dari porsi saham milik individu yang naik.​

INDEKS BERITA

Terpopuler