Emiten Farmasi Cari Untung dari Bisnis Kecantikan

Rabu, 24 Juli 2019 | 05:30 WIB
Emiten Farmasi Cari Untung dari Bisnis Kecantikan
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten farmasi berbondong-bondong menjajaki bisnis perawatan wajah. Para emiten menilai peluang bisnis ini sangat menguntungkan. Ada tiga emiten farmasi yang menjajaki lini bisnis ini, yaitu PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Phapros Tbk (PEHA) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Phapros misalnya, pada tahun ini akan mengembangkan produk perawatan wajah untuk mengatasi penuaan dini. Sekretaris Perusahaan PEHA Zahmila Akbar menyebut, PEHA telah menjalin kerjasama dengan Universitas Airlangga untuk memproduksi serum dan krim. "Produk ini berbahan dasar biologi, yaitu sekret hasil metabolisme stem cell," jelas dia. Nilai investasi ekspansi ini Rp 40 miliar.

Dana tersebut merupakan hasil patungan PEHA dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek). PEHA menyetor Rp 20 miliar, sedang Kemenristek menyetor Rp 20,2 miliar. Kerjasama ini sudah terjalin sejak 2007.

Meski menguntungkan, kontribusi produk ini baru 1% dari seluruh total penjualan di PEHA tahun ini, yang mencapai Rp 1,48 triliun. Jadi, asumsinya, produk kecantikan ini berkontribusi Rp 14,8 juta.

Prospeknya menarik

Kalbe Farma juga menggenjot lini bisnis ini sejak tahun lalu. Menurut Direktur Pemasaran KLBF Mulia Lie, lini bisnis kecantikan di KLBF sejatinya ada sejak 2015. KLBF sudah memiliki produk kecantikan, yakni H2 Health & Happiness.

"Pada 2018, KLBF bertransformasi dengan fokus pada lini bisnis kecantikan, yakni aesthetic dan wellness, dengan menambahkan produk lain," jelas Mulia. Kalbe menilai tren global memberi kontribusi cukup besar pada perkembangan bisnis kecantikan di Indonesia.

Tahun lalu, KLBF merilis produk Toxin bernama Truxanthin. Bahan bakunya diimpor dari Eropa, sedang produk dibuat di Indonesia. Tahun ini, KLBF juga meluncurkan produk baru, yaitu Facille Dermal Filler, yang dapat mengatasi kerutan akibat penuaan.

KLBF menggandeng perusahaan bioteknologi Scivisioin Biotech Taiwan sebagai mitra produksi. Produk Facille ini berbentuk jarum suntik berisi serum 1 ml dan dibagi atas empat varian, yakni silk, rouge, brush, dan contour.

KLBF tidak merinci nilai investasi ekspansi ini. Tapi Mulia menyebut, nilai investasi tidak besar karena skema bisnisnya sederhana. "KLBF menerima barang jadi dan hanya sebagai pihak mempromosikan dan distribusi," tutur dia.

Mulia yakin, potensi ke depan bagus. Sebab, baru 10 hari diluncurkan, KLBF telah menjual 100 jarum suntik. Dia menargetkan dalam setahun KLBF mampu menjual 3.000–5.000 jarum suntik. KLBF melego produk ini lewat kerjasama dengan seluruh klinik kecantikan di Jawa dan Bali.

Kimia Farma juga sejatinya sudah memiliki brand kosmetik dan personal care Marcks dan Venus di pasaran. Pada tahun ini, Direktur Keuangan KAEF Suharta Wijaya menyatakan, akan kian serius.

Investasi KAEF di sektor ini mencapai Rp 200 miliar. "Sampai saat ini kontribusi produk kosmetik KAEF mencapai 10%–12% dari total penjualan bersih," jelas Suharta. Tahun ini KAEF akan menggenjot bisnis ini dengan target pertumbuhan di atas 30%.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo
| Rabu, 03 Desember 2025 | 09:59 WIB

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo

Hingga pengujung 2025 PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) membidik pertumbuhan marketing revenue Rp 1,8 triliun.

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:47 WIB

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun

Berdasarkan prospektus obligasi BSDE, seperti dikutip Selasa (2/12), emiten properti ini akan menerbitkan obligasi dalam empat seri.

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:03 WIB

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)

Perdagangan saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) kembali dibuka mulai sesi 1 hari ini, Rabu, 3 Desember 2025. 

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:46 WIB

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI

Tekanan jual investor asing dan rerating sektor konsumer menghantam saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:41 WIB

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham

Saham RLCO lebih cocok dibeli oleh investor yang memang berniat untuk trading. Memanfaatkan tingginya spekulasi pada saham-saham IPO.

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:00 WIB

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun

Berdasarkan data Infovesta, per November 2025 reksadana saham mencatat return 17,32% YtD, disusul return reksadana campuran tumbuh 13,26% YtD

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:46 WIB

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal

Utang publik global capai US$110,9 T, memicu suku bunga tinggi. Ini potensi risiko kenaikan biaya utang pemerintah Indonesia hingga Rp4.000 T. 

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:45 WIB

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pendorong penguatan IHSG berasal dari kenaikan harga saham emiten-emiten konglomerasi dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:39 WIB

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara

Pemerintah perkuat ketahanan fiskal melalui Asuransi BMN berbasis PFB. Cakupan aset melonjak jadi Rp 91 triliun di tahun 2025.

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:37 WIB

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas

Ekspor Oktober 2025 turun 2,31% secara tahunan, tertekan anjloknya CPO dan batubara.                   

INDEKS BERITA

Terpopuler