Emiten Tambang Mineral Masih Kokoh Meski Ada Ancaman Resesi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Resesi global menjadi salah satu sentimen yang akan membayangi harga komoditas logam, khususnya nikel dan emas. Namun, kenaikan permintaan dari China diharapkan dapat kembali mendorong harga komoditas logam pada tahun depan.
Analis Mirae Asset Sekuritas Juan Harahap mengatakan, harga nikel mengalami koreksi setiap kali periode resesi. Contohnya, pada resesi Amerika Serikat (AS) pada tahun 1990, 2001, 2008 dan 2020, terjadi penurunan harga nikel dengan kisaran 7,4% sampai 67,4%, dengan rata-rata penurunan 32,5%. Penurunan terbesar terjadi selama resesi di 2008.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.