EMTK Borong Saham SAME Senilai Rp 128,97 Miliar, Harga Belinya di Rp 635 Per Saham

Senin, 28 Juni 2021 | 11:15 WIB
EMTK Borong Saham SAME Senilai Rp 128,97 Miliar, Harga Belinya di Rp 635 Per Saham
[ILUSTRASI. Rumah sakit (RS) Omni Cikarang di Bekasi, Jawa Barat. DOK/SAME]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) menambah kepemilikannya di PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME).

Pada Jumat pekan lalu (25/6) Emtek memborong saham SAME senilai sekitar Rp 128,97 miliar.

Jumlah saham emiten rumah sakit (RS) yang membawahi jaringan Omni Hospital, yang diborong EMTK sebanyak 203,1 juta lembar di harga Rp 635 per saham.

 

 

Merujuk penjelasan Jusuf Halimi, Presiden Direktur PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk pada Senin (28/6), transaksi beli yang dilakukan EMTK bertujuan untuk investasi.

Jumlah saham sebanyak itu setara 1,71% dari modal disetor dan ditempatkan penuh pada SAME. 

Dus, transaksi tersebut membuat porsi kepemilikan EMTK di SAME bertambah dari 72,19% menjadi 73,9%.

Baca Juga: Memilih Saham Emiten Sektor Teknologi Yang Masih Murah

Harga saham SAME sendiri saat ini tengah berada di tren bullish, paling tidak sejak awal tahun 2021.

Secara year to date (ytd 25 Juni 2021) harga saham SAME sudah mencetak kenaikan harga sebanyak 200,84 persen.

Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 11.10 WIB, harga saham SAME turun 2,22% ke Rp 660 per saham.

Selanjutnya: Harga Saham MTDL Sentuh Rekor Tertinggi, Ada Investor yang Lepas Satu Juta Saham

 

Bagikan

Berita Terbaru

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group
| Kamis, 27 November 2025 | 07:58 WIB

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group

Semestinya kalau informasi tersebut benar, ANZ maupun Panin Financial berkewajiban melaporkan perubahan itu kepada publik dan otoritas.

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan
| Kamis, 27 November 2025 | 07:53 WIB

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan

Amerika Serikat (AS) merupakan pasar ekspor ban terbesar bagi Indonesia, dengan porsi mencapai 40%-45%.

Kasus Pajak
| Kamis, 27 November 2025 | 07:05 WIB

Kasus Pajak

Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat ditengah marak kasus korupsi pajak.

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP
| Kamis, 27 November 2025 | 07:00 WIB

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP

Kasus korupsi di ASDP yang melibatkan para mantan petinggi BUMN ini merupakan ujian integritas dan kualitas pengambilan keputusan.​

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal

Lonjakan harga saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) seiring rencana OJK mengubah aturan permodalan bank umum.

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda

Setelah aksi jual mulai reda, analis menilai terdapat peluang rebound di saham-saham yang keluar dari MSCI

HAIS Membidik Pendapatan Tumbuh 5%
| Kamis, 27 November 2025 | 06:54 WIB

HAIS Membidik Pendapatan Tumbuh 5%

Emiten jasa angkut pelayaran ini optimistis, permintaan dari pelanggan dan utilitas armada masih cenderung stabil.

Rupiah Terpengaruh Sentimen Eksternal pada Rabu (26/11)
| Kamis, 27 November 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Terpengaruh Sentimen Eksternal pada Rabu (26/11)

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot turun 0,04% secara harian ke Rp 16.664 per dolar AS. 

Merger Batal, Bank MNC dan Bank Nobu Didorong Tambah Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:20 WIB

Merger Batal, Bank MNC dan Bank Nobu Didorong Tambah Modal

Merger antara Bank Nobu dan Bank MNC yang sempat diharapkan jadi konsolidasi sukarela percontohan di Tanah Air resmi batal. ​

Investor Institusi Domestik Mulai Melirik Investasi di Aset Digital
| Kamis, 27 November 2025 | 06:15 WIB

Investor Institusi Domestik Mulai Melirik Investasi di Aset Digital

Indonesia berada di posisi ke-7 setelah India, Amerika Serikat, Pakistan, Vietnam, Brasil, dan Nigeria dalam adopsi kripto institusional. 

INDEKS BERITA

Terpopuler