Fakta Dibalik IPO Texas Chicken; Didirikan Atang Latief Hingga Disuplai Japfa (JPFA)

Sabtu, 04 April 2020 | 00:12 WIB
Fakta Dibalik IPO Texas Chicken; Didirikan Atang Latief Hingga Disuplai Japfa (JPFA)
[ILUSTRASI. Pusat Informasi Go Public di Bursa Efek Indonesia (4/11/2016). Pada April 2020 ini BEI akan kedatangan tujuh emiten baru, salah satunya pengelola gerai Texas Chicken. KONTAN/Daniel Prabowo]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona (COVID-19) masih menekan bursa saham di Indonesia.

Meski demikian, corona tidak menyurutkan langkah sejumlah perusahaan untuk masuk ke bursa saham.

Bulan April ini, setidaknya ada tujuh calon emiten yang akan menggelar initial public offering (IPO).

Salah satunya PT Selera Cipta Murni Tbk yang rencananya bakal mencatatkan saham perdana pada 9 April 2020. 

Calon emiten yang menggunakan kode TXAS, ini melepas 184.061.500 saham baru, setara 22,55% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.

Harga penawarannya Rp 196 per saham sehingga TXAS berpotensi meraup dana sekitar Rp 36,076 miliar.

Baca Juga: Texas Chicken bakal listing 9 April, ini rencana penggunaan dana IPO Cipta Selera

Target perolehan dananya memang kecil. Pun nama PT Selera Cipta Murni barangkali juga tidak terlalu familier di telinga sebagian orang.

Tapi, mungkin tidak demikian halnya dengan nama Texas Chicken. 

Ya, PT Selera Cipta Murni Tbk merupakan pemegang hak waralaba gerai Texas Chicken di Indonesia.

Perusahaan itu punya perjanjian franchise dengan Cajun Global LLC, franchisor asal Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Total emisi capai Rp 742,7 miliar, ini tujuh calon emiten yang IPO di BEI April 2020

Texas Chicken merupakan merek dagang yang digunakan di luar AS.

Di negara asalnya, restoran ayam goreng pesaing KFC, itu menggunakan brand Church's Chicken, yang diambil dari nama pendirinya, George W. Church.

Oh ya, Selera Cipta Murni bukanlah satu-satunya pemegang waralaba Texas Chicken di Indonesia.

Cajun juga punya ikatan bisnis serupa PT Quick Serve Indonesia, perusahaan yang tidak terafiliasi dengan TXAS.

Atang Latief dan anak jenderal Yani

PT Selera Cipta Murni didirikan hampir 37 tahun silam oleh mendiang Atang Latief bersama beberapa sosok lainnya.

Diantaranya Herlia Emmy Yani Subronto Laras (alm). 

Ya, mendiang Emmy adalah istri Soebronto Laras, pengusaha yang kini menjabat Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS).

Emmy itu juga merupakan anak kedua pahlawan revolusi Jenderal Ahmad Yani.

Sementara Atang Latief sendiri bukan nama yang asing di dunia bisnis tanah air. 

Atang Latief merupakan salah seorang taipan ternama pemilik Bank Bira, yang pernah tersandung kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Baca Juga: Dua obligor BLBI lunasi utang

Merujuk prospektus IPO, pada mulanya Atang Latief punya 70% saham PT Selera Cipta Murni.

Emmy, Hediana Luwina dan Tjen Mie Lian masing-masing memiliki 10% saham.

Oh ya, nama PT Selera Cipta Murni dan Texas Chicken sempat mencuat 2006 silam setelah Atang Latief menjanjikan pembayaran hutang BLBI lewat penjualan aset, salah satunya PT Selera Cipta Murni.

Singkat cerita, kini berdasar Akta No.2 tanggal 4 Desember 2019 dan Akta No. 4 tanggal 6 Januari 2020 saham PT Selera Cipta Murni Tbk dikuasai dua anak Atang Latief.

Yakni Lisa Muchtar sebanyak 72,50% dan Husni Muchtar 27,50%.

Di luar Jawa dan dipasok Japfa

Tak seperti kompetitornya, TXAS lebih fokus bermain di pasar luar Jawa.

Selera Cipta Murni menyebut telah mengoperasikan 37 gerai Texas Chicken. 

PT Cipta Global Selera, anak usaha PT Selera Cipta Murni mengoperasikan dua gerai diantaranya yang berada di Jawa Barat.

Nah, 35 gerai yang dioperasikan oleh Selera Cipta Murni berada di luar pulau Jawa. 

Sebanyak 12 gerai diantaranya berada di Medan, Sumatra Utara.

Sisanya tersebar di beberapa kota lain di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.

Berbekal sebagian dana IPO, Selera Cipta Murni berniat menambah lima gerai baru di Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan.

Oh ya, operasional Texas Chicken di Jawa dan Bali, lokasi bisnis yang kerap disebut lebih empuk, dipegang PT Quick Serve Indonesia, pemegang hak waralaba Texas Chicken yang lain.

Baca Juga: Cahaya Bintang Medan pasang harga penawaran IPO Rp 160 per saham

 

Untuk baku baku utama berupa ayam, Selera Cipta Murni menggandeng dua pemasok utama.

Khusus di Medan, pasokan ayam datang dari CV Sahabat Kita. 

Sementara gerai di daerah lain dipasok oleh PT Ciomas Adisatwa, anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).

Secara keseluruhan, Ciomas Adisatwa memasok 60% kebutuhan ayam potong dan 36% oleh CV Sahabat Kita.

Tingginya ketergantungan terhadap dua pemasok ini mendorong manajemen TXAS, dalam prospektus IPO menyebut tengah menyiapkan alternatif pemasok lain, seperti PT Sierad Produce Tbk (SIPD) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Namun, sejauh ini belum ada informasi soal realisasi pasokan ayam dari kedua emiten tersebut.

Kalah telak

Di Bursa Efek Indonesia, Selera Cipta Murni bukanlah satu-satunya emiten yang bermain di bisnis restoran fried chicken.

Pelaku pasar lebih dulu mengenal PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemegang hak waralaba gerai Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia.

Bukan cuma pelaku pasar saham, masyarakat Indonesia sepertinya juga lebih mengenal KFC ketimbang Texas Chicken.

Maklum, per 30 September 2019 FAST sudah mengoperasikan 727 gerai restoran di seluruh Indonesia. 

Sementara Texas Chicken yang dioperasikan TXAS sejauh ini baru 37 gerai di seluruh nusantara.

Dus, perbandingan jumlah gerai KFC dan Texas Chicken yang jomplang sejalan dengan kinerja keuangan FAST dan TXAS juga teramat kontras.

Per 30 September 2019 FAST membukukan pendapatan sekitar Rp 5,01 triliun, sementara TXAS sekitar Rp 155,44 miliar.

Baca Juga: Tambah modal usaha asuransi jiwa, Bhakti Multi Artha incar Rp 206 miliar dari IPO

Pada periode yang sama FAST meraup laba periode berjalan sekitar Rp 175,70 miliar, sedangkan TXAS menanggung rugi Rp 7,42 miliar.

Lantaran kondisi bottom line yang berbeda, secara valuasi saham FAST juga lebih menarik.

Di harga Rp 1.015 per saham, price to earning ratio (PER) 2019 FAST jika disetahunkan ada di level 8,67x.

Sementara perhitungan KONTAN menggunakan asumsi harga penawaran di Rp 196 per saham, PER 2019 TXAS jika disetahunkan adalah -700 kali.

Repotnya, tantangan yang dihadapi TXAS untuk mendongkrak kinerja tahun ini tidak mudah.

Pandemi virus corona membuat sebagian masyarakat, sesuai anjuran pemerintah, memilih lebih banyak berada di rumah ketimbang pergi ke tempat ramai seperti restoran.

Corona juga membuat daya beli masyarakat tertekan, bahkan setelah pandemi virus jahat itu berlalu.

Jadwal lengkap IPO TXAS:
Tanggal Efektif : 31 Maret 2020
Masa Penawaran Umum : 2-3 April 2020
Tanggal Penjatahan : 7 April 2020
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan: 8 April 2020
Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 8 April 2020
Tanggal Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia : 9 April 2020

Bagikan

Berita Terbaru

Bisnis Pertambangan Emas Kian Menggiurkan, Emiten Ramai-Ramai Ekspansi dan Eksplorasi
| Rabu, 30 Juli 2025 | 21:26 WIB

Bisnis Pertambangan Emas Kian Menggiurkan, Emiten Ramai-Ramai Ekspansi dan Eksplorasi

Temuan cadangan emas berkadar tinggi membuat produksi sejumlah emiten berpotensi meningkat signifikan.

CEO-nya Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi dan TPPU, MDI Ventures Buka Suara
| Rabu, 30 Juli 2025 | 14:02 WIB

CEO-nya Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi dan TPPU, MDI Ventures Buka Suara

Menurut manajemen MDI Ventures, sejak awal pihaknya konsisten menerapkan prinsip good corporate governance dalam setiap proses investasi.

Manfaatkan Harga Emas Tinggi dengan Kerek Produksi, Saham ARCI bisa Terus Mendaki
| Rabu, 30 Juli 2025 | 11:33 WIB

Manfaatkan Harga Emas Tinggi dengan Kerek Produksi, Saham ARCI bisa Terus Mendaki

Harga saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) diprediksi bisa menembus Rp 1.000 per saham, sekaligus mencetak rekor tertinggi sejak IPO.

CEO MDI Ventures & Mantan Direksi TaniHub Ditahan Kejaksaan, Terjerat Kasus Korupsi
| Rabu, 30 Juli 2025 | 10:40 WIB

CEO MDI Ventures & Mantan Direksi TaniHub Ditahan Kejaksaan, Terjerat Kasus Korupsi

Direktur MDI Ventures yang dimaksud adalah Donald Wihardja diduga berperan untuk menyetujui investasi secara melawan hukum.

Dukungan Insentif Fiskal & Moneter Dorong Prospek Emiten Properti di Paruh Kedua 2025
| Rabu, 30 Juli 2025 | 09:33 WIB

Dukungan Insentif Fiskal & Moneter Dorong Prospek Emiten Properti di Paruh Kedua 2025

Meskipun suku bunga turun, kondisi likuiditas perbankan masih ketat dan daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih.

Profit 26% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (30 Juli 2025)
| Rabu, 30 Juli 2025 | 08:35 WIB

Profit 26% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (30 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 30 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.918.000 per gram, harga buyback Rp 1.764.000 per gram.

Tidak Jadi Diakuisisi PGEO, RUIS Pilih Divestasi Saham Sorik Marapi ke KS Orka
| Rabu, 30 Juli 2025 | 08:27 WIB

Tidak Jadi Diakuisisi PGEO, RUIS Pilih Divestasi Saham Sorik Marapi ke KS Orka

PGEO sempat menyatakan tengah meninjau dan melakukan negoisasi untuk mengakuisisi PLTP Sorik Marapi dari tangan RUIS. 

Wika Beton (WTON) Pasok Precast untuk Proyek Subway di Manila
| Rabu, 30 Juli 2025 | 08:00 WIB

Wika Beton (WTON) Pasok Precast untuk Proyek Subway di Manila

Ini merupakan hasil kerjasama WTON dan Sta. Clara International Corporation untuk mengerjakan struktur lintasan bawah tanah

Menakar Arah Saham CDIA Berkaca Pada Pengalaman RATU dan DAAZ Ketika Masuk PPK
| Rabu, 30 Juli 2025 | 07:45 WIB

Menakar Arah Saham CDIA Berkaca Pada Pengalaman RATU dan DAAZ Ketika Masuk PPK

Ketika masuk papan pemantauan khusus dan diperdagangkan dengan skema FCA, saham RATU dan DAAZ berkali-kali mencetak ARA.

Mark Dynamics Indonesia (MARK) Bidik Pasar Ekspor China dan India
| Rabu, 30 Juli 2025 | 07:20 WIB

Mark Dynamics Indonesia (MARK) Bidik Pasar Ekspor China dan India

Potensi pertumbuhan industri sarung tangan di China dan India terbuka lebar, mengingat kedua negara sedang membangun kapasitas produksinya.

INDEKS BERITA

Terpopuler