Golden Energy Mines (GEMS) Memacu Produksi dan Penjualan

Senin, 11 Maret 2019 | 07:41 WIB
Golden Energy Mines (GEMS) Memacu Produksi dan Penjualan
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penurunan harga batubara, manajemen PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) tetap memasang target optimistis. Mereka memproyeksikan produksi batubara pada tahun ini mencapai 28 juta hingga 29 juta ton, tumbuh 24%-28% dibandingkan target produksi tahun lalu sebanyak 22,64 juta ton.

Bahkan, emiten berkode saham GEMS di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu menargetkan penjualan lebih tinggi daripada target produksi, yakni mencapai 31 juta ton.

Sekretaris perusahaan PT Golden Energy Mines Tbk Sudin Sudirman menyampaikan, untuk mencapai target penjualan itu, mereka akan menyerap produksi dari pihak ketiga. Kelak, mayoritas penjualan batubara menyasar pasar ekspor sebesar 60% sampai 65%, khususnya India.

Tahun sebelumnya, sekitar 40% batubara GEMS dipasarkan ke China. Lantaran ada penurunan permintaan dari Negeri Tembok Raksasa itu, ekspor dialihkan ke India. Penjualan lainnya ke pasar domestik dan pasar anyar seperti Korea, Vietnam, dan Malaysia.

Untuk produksi, GEMS masih akan mengandalkan pasokan dari anak usahanya, yakni Borneo Indobara (BIB). Sebagi contoh, di sepanjang tahun lalu, Borneo Indobara menyumbang produksi sebesar 20,25 juta ton.

Sedangkan anak usaha lain, yaitu PT Kuansing Inti Makmur (KIM) memproduksi batubara sebesar 2,17 juta ton, PT Barasentosa Lestari (BSL ) sebanyak 173.439 ton, dan PT Trisula Kencana Sakti (TKS) sebanyak 47.114 ton.

"Pada tahun ini BIB menyumbang 20 juta–25 juta, KIM 2-3 juta, dan yang lainnya sebesar 1–2 juta," ungkap Sudin.

Mengingat harga batubara acuan (HBA) per bulan Maret tahun ini sebesar US$ 90,57 per ton, atau masih turun 1,34% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$ 91,8 per ton, manajemen GEMS meyakini akan mampu meraih penjualan yang positif pada tahun ini.

Sementara itu, di sepanjang tahun ini GEMS akan menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 25 juta. Nantinya, mayoritas belanja modal atau sebesar US$ 20 juta akan dikucurkan untuk BIB.

Presiden Direktur PT Golden Energy Mines Tbk Bonifasius bilang, lewat capex itu, pihaknya akan meningkatkan infrastruktur dan sarana pendukung untuk produksi batubara, serta bakal menambah kapasitas barge loading conveyor. "Kami akan meningkatkan kapasitas dari 4.000 ton per jam menjadi menjadi 6.200 ton per jam," kata dia.

Rencana penambahan kapasitas ditargetkan rampung pada akhir tahun ini, sehingga pada awal tahun depan sudah mampu mempercepat aktivitas pengangkutan batubara. "Tahun ini belum berpengaruh, kami siapkan infrastruktur ini dari sekarang untuk ke depannya," kata Bonifasius.

Namun dia tak bisa memprediksi bagaimana pendapatan dan laba yang akan dibukukan GEMS pada tahun ini. GEMS masih akan melihat pasar dan pergerakan harga untuk menjalankan strategi produksi dan penjualan.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Orang Kaya Makin Kaya, Jurang Antara Si Kaya dan Si Miskin di Indonesia Kian Parah
| Selasa, 01 April 2025 | 16:49 WIB

Orang Kaya Makin Kaya, Jurang Antara Si Kaya dan Si Miskin di Indonesia Kian Parah

Pemilik rekening bersaldo di atas Rp 100 juta mencapai 7,08 juta atau 1,15%,  tapi menguasai 88,01% duit di bank atau senilai Rp 7.921 triliun.

Nilai Kekayaan Tahir dan Keluarga Menyusut Triliunan Rupiah di 3 Bulan Pertama 2025
| Selasa, 01 April 2025 | 14:00 WIB

Nilai Kekayaan Tahir dan Keluarga Menyusut Triliunan Rupiah di 3 Bulan Pertama 2025

Nilai kekayaan Dato Sri Tahir dan keluarganya hingga akhir kuartal I 2025 tersisa US$ 4,9 miliar, turun US$ 400 juta.

Profit 33,81% Setahun, Harga Emas Antam Terbang(1 April 2025)
| Selasa, 01 April 2025 | 09:50 WIB

Profit 33,81% Setahun, Harga Emas Antam Terbang(1 April 2025)

Harga emas Antam (1 April 2025) ukuran 1 gram masih Rp 1.826.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,81% jika menjual hari ini.

Kinerja Operasional Tertekan, BUMI Sukses Kerek Laba Bersih di 2024
| Selasa, 01 April 2025 | 08:51 WIB

Kinerja Operasional Tertekan, BUMI Sukses Kerek Laba Bersih di 2024

Penjualan batubara BUMI pada 2024 mencapai 75,8 juta ton atau turun dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 78,7 juta ton.

Cek 13 Portofolio Saham JPMorgan Chase & Co di IDX30, Saham Bank Mendominasi
| Selasa, 01 April 2025 | 08:20 WIB

Cek 13 Portofolio Saham JPMorgan Chase & Co di IDX30, Saham Bank Mendominasi

Harga pasar 9 dari 13 saham konstituen IDX30 yang dimiliki JPMorgan berada di bawah harga perolehan rata-rata. 

Intervensi Nilai Tukar Rupiah Berisiko Menggerus Cadangan Devisa
| Selasa, 01 April 2025 | 07:00 WIB

Intervensi Nilai Tukar Rupiah Berisiko Menggerus Cadangan Devisa

Pada akhir Februari 2025, cadangan devisa Indonesia berada di posisi US$ 154,5 miliar, turun US$ 1,6 miliar dari akhir bulan sebelumnya

Ini Kata JP Morgan Soal Laba Bersih Sumber Alfaria (AMRT) yang Menurun
| Selasa, 01 April 2025 | 07:00 WIB

Ini Kata JP Morgan Soal Laba Bersih Sumber Alfaria (AMRT) yang Menurun

Kinerja PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) di kuartal keempat 2025 berada di bawah ekspektasi JP Morgan dan konsensus analis. 

Nilai Kekayaan Chairul Tanjung Menciut US$ 1 miliar, Kini Jadi Orang Terkaya RI ke-11
| Selasa, 01 April 2025 | 06:45 WIB

Nilai Kekayaan Chairul Tanjung Menciut US$ 1 miliar, Kini Jadi Orang Terkaya RI ke-11

Sepanjang kuartal I 2025 harga saham Bank Mega (MEGA), Allo Bank (BBHI), dan Garuda Indonesia (GIAA) terkoreksi.

IHSG Anjlok 8,04% di Kuartal I-2025, Cek Posisi Sepuluh Saham Jawara Market Cap
| Selasa, 01 April 2025 | 05:10 WIB

IHSG Anjlok 8,04% di Kuartal I-2025, Cek Posisi Sepuluh Saham Jawara Market Cap

PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) terlempar dari 10 besar emiten berkapitalisasi besar per akhir kuartal I 2025.

Potensi Profit 32,67% Setahun, Harga Emas Antam Tidak Ada Update (31 Maret 2025)
| Selasa, 01 April 2025 | 03:09 WIB

Potensi Profit 32,67% Setahun, Harga Emas Antam Tidak Ada Update (31 Maret 2025)

Harga emas Antam (31 Maret 2025) ukuran 1 gram masih Rp 1.806.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 32,67% jika menjual hari ini.

INDEKS BERITA