KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penurunan harga batubara, manajemen PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) tetap memasang target optimistis. Mereka memproyeksikan produksi batubara pada tahun ini mencapai 28 juta hingga 29 juta ton, tumbuh 24%-28% dibandingkan target produksi tahun lalu sebanyak 22,64 juta ton.
Bahkan, emiten berkode saham GEMS di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu menargetkan penjualan lebih tinggi daripada target produksi, yakni mencapai 31 juta ton.
Sekretaris perusahaan PT Golden Energy Mines Tbk Sudin Sudirman menyampaikan, untuk mencapai target penjualan itu, mereka akan menyerap produksi dari pihak ketiga. Kelak, mayoritas penjualan batubara menyasar pasar ekspor sebesar 60% sampai 65%, khususnya India.
Tahun sebelumnya, sekitar 40% batubara GEMS dipasarkan ke China. Lantaran ada penurunan permintaan dari Negeri Tembok Raksasa itu, ekspor dialihkan ke India. Penjualan lainnya ke pasar domestik dan pasar anyar seperti Korea, Vietnam, dan Malaysia.
Untuk produksi, GEMS masih akan mengandalkan pasokan dari anak usahanya, yakni Borneo Indobara (BIB). Sebagi contoh, di sepanjang tahun lalu, Borneo Indobara menyumbang produksi sebesar 20,25 juta ton.
Sedangkan anak usaha lain, yaitu PT Kuansing Inti Makmur (KIM) memproduksi batubara sebesar 2,17 juta ton, PT Barasentosa Lestari (BSL ) sebanyak 173.439 ton, dan PT Trisula Kencana Sakti (TKS) sebanyak 47.114 ton.
"Pada tahun ini BIB menyumbang 20 juta–25 juta, KIM 2-3 juta, dan yang lainnya sebesar 1–2 juta," ungkap Sudin.
Mengingat harga batubara acuan (HBA) per bulan Maret tahun ini sebesar US$ 90,57 per ton, atau masih turun 1,34% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$ 91,8 per ton, manajemen GEMS meyakini akan mampu meraih penjualan yang positif pada tahun ini.
Sementara itu, di sepanjang tahun ini GEMS akan menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 25 juta. Nantinya, mayoritas belanja modal atau sebesar US$ 20 juta akan dikucurkan untuk BIB.
Presiden Direktur PT Golden Energy Mines Tbk Bonifasius bilang, lewat capex itu, pihaknya akan meningkatkan infrastruktur dan sarana pendukung untuk produksi batubara, serta bakal menambah kapasitas barge loading conveyor. "Kami akan meningkatkan kapasitas dari 4.000 ton per jam menjadi menjadi 6.200 ton per jam," kata dia.
Rencana penambahan kapasitas ditargetkan rampung pada akhir tahun ini, sehingga pada awal tahun depan sudah mampu mempercepat aktivitas pengangkutan batubara. "Tahun ini belum berpengaruh, kami siapkan infrastruktur ini dari sekarang untuk ke depannya," kata Bonifasius.
Namun dia tak bisa memprediksi bagaimana pendapatan dan laba yang akan dibukukan GEMS pada tahun ini. GEMS masih akan melihat pasar dan pergerakan harga untuk menjalankan strategi produksi dan penjualan.