Harga Emas Hari Ini Bolak-Balik Menuju Level Terendah

Selasa, 26 November 2019 | 22:15 WIB
Harga Emas Hari Ini Bolak-Balik Menuju Level Terendah
[ILUSTRASI. Seorang pekerja menuangkan emas cair di tambang AngloGold Ashanti di Obuasi, Ghana, 23 Oktober 2003.]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Setelah sempat mendaki, harga emas hari ini turun lagi lantaran para investor menunggu perkembangan lebih lanjut dalam negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China

Mengacu Bloomberg pukul 22.00 WIB, harga emas hari ini turun tipis 0,04% menjadi US$ 1.454,73 per ons troi. Sedang harga emas berjangka AS turun 0,24% menjadi US$ 1.460,30. 

"Pasar sedang siaga," kata Analis FXTM Lukman Otunuga kepada Reuters yang menambahkan, semua orang menunggu perkembangan lebih lanjut, setelah berita soal pembicaraan via telepon antara AS dan China dalam upaya untuk mengamankan kesepakatan dagang fase satu. 

Baca Juga: Keraguan Muncul Lagi, Harga Emas Hari Ini Mulai Menjauh dari Level Terendah

Kementerian Perdagangan China menyatakan, Wakil Perdana Menteri China Liu He, Kepala Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer, dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengadakan pembicaraan melalui telepon tentang masalah yang terkait dengan perjanjian tahap satu, Selasa (26/11).

Bursa saham global naik ke level tertinggi dalam hampir dua tahun terakhir, setelah tanda-tanda terbaru dari kemungkinan berakhirnya perang dagang AS-China. 

"Lebih banyak optimisme perdagangan, seharusnya cukup untuk mengirim harga emas ke US$ 1.430, tapi jika ada lebih banyak waktu terbuang atau investor pulang dengan tangan kosong, itu akan menaikkan harga emas menuju US$ 1.465-US$ 1.475," ujar Otunuga.

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini turun Rp 4.000

Harga emas sebelumnya menyentuh level terendah sejak 12 November lalu di posisi US$ 1.451,15, setelah membukukan kerugian selama empat hari sebelumnya. 

"Harga emas sekarang kembali di sekitar zona support US$ 1.440-US$ 1.460," sebut Analis OANDA Craig Erlam dalam sebuah catatan. "Terobosan ini akan sangat signifikan dan berpotensi bisa membuka langkah kembali menuju area US$ 1.400".

Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell, Senin (25/11), mengatakan, bank sentral AS melihat prospek yang bagus atas ekonomi AS. Tetapi, akan "merespons" jika data ekonomi mengarah ke "penilaian ulang" dari pandangan mereka. 

Baca Juga: Optimisme perang dagang, harga emas jatuh ke posisi terendah dua pekan

The Fed sudah memangkas suku bunga tiga kali pada tahun ini. Harga emas, dianggap sebagai aset yang aman di saat ketidakpastian politik dan ekonomi, naik lebih dari 13% sepanjang 2019, terutama karena perselisihan tarif dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi global. 

Sementara impor emas China melalui Hong Kong tergelincir selama dua bulan berturut-turut pada Oktober, turun ke level terendah sejak Juli di tengah permintaan yang mulai menghangat.

Bagikan

Berita Terbaru

3 Tahun Berturut Laba Industri China Menyusut, Bagaimana Setelah Trump Berkuasa?
| Senin, 27 Januari 2025 | 09:32 WIB

3 Tahun Berturut Laba Industri China Menyusut, Bagaimana Setelah Trump Berkuasa?

Laba industri China kembali turun. Laba perusahaan industri Tiongkok atau China turun selama tiga tahun berturut-turut pada tahun 2024.

Donald Trump Mengancam, Dolar AS Menguat
| Senin, 27 Januari 2025 | 09:02 WIB

Donald Trump Mengancam, Dolar AS Menguat

Mata uang dolar AS menguat pada Senin (27/1), setelah para trader mempertimbangkan konsekuensi dari rencana tarif Presiden AS Donald Trump.

Komparasi Kinerja Saham dan Keuangan Emiten Grup Harita, Antara NCKL, CITA & TIRT
| Senin, 27 Januari 2025 | 07:46 WIB

Komparasi Kinerja Saham dan Keuangan Emiten Grup Harita, Antara NCKL, CITA & TIRT

Meski ditopang fundamental yang baik, kinerja saham emiten Grup Harita NCKL dan CITA sejauh ini kurang memuaskan. 

Jadi Runner Up dalam Sepekan, Saham BBRI Banyak Diborong Perusahaan Investasi Asing
| Minggu, 26 Januari 2025 | 19:23 WIB

Jadi Runner Up dalam Sepekan, Saham BBRI Banyak Diborong Perusahaan Investasi Asing

Total jenderal, dalam sepekan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 1,45% ke level 4.190 per saham.

Setelah Rencana Revisi Terhenti 4 Tahun, Ini Bocoran Poin Penting Revisi UU BUMN
| Minggu, 26 Januari 2025 | 19:22 WIB

Setelah Rencana Revisi Terhenti 4 Tahun, Ini Bocoran Poin Penting Revisi UU BUMN

DPR dan pemerintah sepakat merevisi UU No 19/2003. Revisi dikebut, salah satunya memuat pasal pendirian Danantara.

Bantu Perusahaan Makin Efisien Dengan Teknologi
| Minggu, 26 Januari 2025 | 15:00 WIB

Bantu Perusahaan Makin Efisien Dengan Teknologi

Saat perusahaan ingin mengefisiensikan bisnis, layanan Business Process Outsourcing yang menerapkan teknologi canggih.

Mobil Listrik Dulu, Komunitas Kemudian
| Minggu, 26 Januari 2025 | 14:00 WIB

Mobil Listrik Dulu, Komunitas Kemudian

Tren menggunakan kendaraan listrik melaju kencang. Setali tiga uang, komunitas pengguna mobil listrik juga bermunculan.

Lengkap, Inilah Reformasi yang India Lakukan untuk Menarik Investasi Asing
| Minggu, 26 Januari 2025 | 13:31 WIB

Lengkap, Inilah Reformasi yang India Lakukan untuk Menarik Investasi Asing

Indonesia bisa meniru India untuk menarik investasi langsung. Reformasi total dilakukan demi mewujudkan ambisi ekonomi US$ 5 triliun di 2025. 

Berperang dengan Senjata Bunga Tinggi
| Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB

Berperang dengan Senjata Bunga Tinggi

BPR harus bertahan dalam menghadapi persaingan penghimpunan dana, terutama dari bank digital menawarkan bunga deposito tinggi.

Delisting, Keluarga Santosa & Kolonas Mau Beli Saham Japfa Ltd di Harga Premium
| Minggu, 26 Januari 2025 | 11:46 WIB

Delisting, Keluarga Santosa & Kolonas Mau Beli Saham Japfa Ltd di Harga Premium

Keluarga Santosa tetap mempertahankan kepemilikan dan pengendaliannya di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).

INDEKS BERITA

Terpopuler