Harga Emas Hari Ini Mendaki, Coba Dekati Level Tertinggi

Selasa, 03 Desember 2019 | 10:15 WIB
Harga Emas Hari Ini Mendaki, Coba Dekati Level Tertinggi
[ILUSTRASI. Pramuniaga menunjukkan emas batangan untuk investasi di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Selasa (16/4/2019).]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini mendaki, mendekati level tertinggi dalam satu minggu terakhir, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenakan tarif atas impor naja dan aluminium dari Brasil dan Argentina.

Langkah Trump ini memicu kekhawatiran baru di sekitar perdagangan global dan menekan selera risiko investor. Sehingga, investor kembali memburu emas sebagai safe-haven yang mendorong harga emas hari ini ke atas.

Mengutip Reuters, harga emas hari ini di pasar spot naik 0,5% menjadi US$ 1.456,70 per ons troi pada pukul 09.34 WIB, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak 22 November. Sementara emas berjangka AS stabil di posisi US$ 1.469,20.

Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 1.000 ke Rp 747.000, Selasa (3/12)

"Setidaknya dalam jangka pendek, data semacam ini akan menjaga harga emas terkendali," kata ​​Carsten Menke, Analis Julius Baer, kepada Reuters. "Harga emas bisa bergerak naik dalam jangka menengah panjang karena kekhawatiran perlambatan masih ada," ujarnya.

Investor menyukai emas selama masa ketidakpastian global. "Gagasannya adalah Federal Reserve (The Fed) telah melakukan pemotongan (suku bunga) untuk saat ini," sebut Ryan McKay, Analis Komoditas TD Securities, kepada Reuters

"Dan, kita perlu melihat tren data yang lebih lemah sampai awal 2020 untuk meyakinkan pasar bahwa kita akan mendapatkan lebih banyak pemotongan (suku bunga). Sampai saat itu, tidak ada dorongan nyata untuk melihat reli emas," tambah McKay. 

The Fed sudah memangkas suku bunga tiga kali pada tahun ini dan masih memiliki satu pertemuan pengaturan kebijakan lagi pada 10-11 Desember nanti. Namun, investor sekarang melihat bank sentral AS bakal mempertahankan suku bunga hingga setidaknya pertengahan 2020.

Baca Juga: Kontraksi Manufaktur Zona Euro Bawa Harga Emas Hari Ini Balik Ke US$ 1.460

Selain itu, pasar juga menunggu kejelasan tentang kesepakatan perdagangan AS-China sementara.

"Fundamental masih cukup mendukung, jeda ini tidak akan bertahan terlalu lama. Mungkin sampai akhir tahun kita akan melihat harga emas kembali ke tren kenaikan yang kita lihat awal tahun ini," kata Hynes yang menambahkan, sampai saat itu harga emas akan diperdagangkan antara US$ 1.450-US$ 1.500. 

Bagikan

Berita Terbaru

Laboratoriun Anak Usaha KLBF  Ditunjuk Jadi Pusat Pengembangan Vaksin
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 07:04 WIB

Laboratoriun Anak Usaha KLBF Ditunjuk Jadi Pusat Pengembangan Vaksin

Laboratorium Kalbio Global Medika ditopang jejaring laboratorium Kalbe Group yang terintegrasi dan  dukungan PML, SCI dan Innolab. 

Urunan Menyokong Proyek Energi Sampah Danantara, Lewat Patriot Bond berkupon 2 Persen
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 06:47 WIB

Urunan Menyokong Proyek Energi Sampah Danantara, Lewat Patriot Bond berkupon 2 Persen

Imbal hasil Patriot Bond terbilang mini dibanding obligasi negara dengan tenor sejenis (FR104) memberikan kupon hingga 6,5% per tahun.

Juragan Baru ANJT Tender Offer 207,64 Juta Saham
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 06:30 WIB

Juragan Baru ANJT Tender Offer 207,64 Juta Saham

Pada 6 Mei 2025, PT Ciliandra Perkasa (CP) sebagai pengendali baru  telah mengambilalih ANJT dengan pembelian 3,05 miliar saham

Potensi Rupiah Masih Tertekan pada Rabu (26/8)
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 06:20 WIB

Potensi Rupiah Masih Tertekan pada Rabu (26/8)

Melansir Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,24% secara harian ke posisi Rp 16.299 per dolar AS

Bank Usul Bunga KPR Subsidi Naik Jadi 6%-7%
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 06:20 WIB

Bank Usul Bunga KPR Subsidi Naik Jadi 6%-7%

BTN mengusulkan kepada pemerintah untuk menaikkan bunga KPR subsidi dengan skema FLPP menjadi 6%–7%.​

Meski Indeks Dolar AS Tertekan, Rupiah Masih Sulit Terangkat
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 06:10 WIB

Meski Indeks Dolar AS Tertekan, Rupiah Masih Sulit Terangkat

Pada Selasa (26/8), indeks dolar berada di level 98,22 atau naik dari akhir pekan lalu yang berada di 97,71.

Dana Murah
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 06:10 WIB

Dana Murah

Apa yang sudah disiapkan Danantara dan pemerintah untuk memastikan dana berbiaya murah ini bisa terpakai optimal untuk kepentingan negara?

Bisnis Kartu Pembiayaan Perbankan Syariah Tumbuh Pesat
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 06:10 WIB

Bisnis Kartu Pembiayaan Perbankan Syariah Tumbuh Pesat

Sejumlah bank syariah maupun unit usaha syariah (UUS) perbankan berhasil mencatatkan pertumbuhan baki debet syariah card. ​

Semen Indonesia Tbk (SMGR) Tersandung Permintaan yang Lesu
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 06:00 WIB

Semen Indonesia Tbk (SMGR) Tersandung Permintaan yang Lesu

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tak mampu menutupi kelesuan permintaan domestik dengan kenaikan pada pasar ekspor

Koperasi Merah Putih Belum Bisa Mengakses Pembiayaan
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 06:00 WIB

Koperasi Merah Putih Belum Bisa Mengakses Pembiayaan

 Koperasi Merah Putih masih menunggu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dan turunannya yang masih dalam tahap harmonisasi.​

INDEKS BERITA

Terpopuler