KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini mendaki, mendekati level tertinggi dalam satu minggu terakhir, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenakan tarif atas impor naja dan aluminium dari Brasil dan Argentina.
Langkah Trump ini memicu kekhawatiran baru di sekitar perdagangan global dan menekan selera risiko investor. Sehingga, investor kembali memburu emas sebagai safe-haven yang mendorong harga emas hari ini ke atas.
Mengutip Reuters, harga emas hari ini di pasar spot naik 0,5% menjadi US$ 1.456,70 per ons troi pada pukul 09.34 WIB, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak 22 November. Sementara emas berjangka AS stabil di posisi US$ 1.469,20.
Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 1.000 ke Rp 747.000, Selasa (3/12)
"Setidaknya dalam jangka pendek, data semacam ini akan menjaga harga emas terkendali," kata Carsten Menke, Analis Julius Baer, kepada Reuters. "Harga emas bisa bergerak naik dalam jangka menengah panjang karena kekhawatiran perlambatan masih ada," ujarnya.
Investor menyukai emas selama masa ketidakpastian global. "Gagasannya adalah Federal Reserve (The Fed) telah melakukan pemotongan (suku bunga) untuk saat ini," sebut Ryan McKay, Analis Komoditas TD Securities, kepada Reuters.
"Dan, kita perlu melihat tren data yang lebih lemah sampai awal 2020 untuk meyakinkan pasar bahwa kita akan mendapatkan lebih banyak pemotongan (suku bunga). Sampai saat itu, tidak ada dorongan nyata untuk melihat reli emas," tambah McKay.
The Fed sudah memangkas suku bunga tiga kali pada tahun ini dan masih memiliki satu pertemuan pengaturan kebijakan lagi pada 10-11 Desember nanti. Namun, investor sekarang melihat bank sentral AS bakal mempertahankan suku bunga hingga setidaknya pertengahan 2020.
Baca Juga: Kontraksi Manufaktur Zona Euro Bawa Harga Emas Hari Ini Balik Ke US$ 1.460
Selain itu, pasar juga menunggu kejelasan tentang kesepakatan perdagangan AS-China sementara.
"Fundamental masih cukup mendukung, jeda ini tidak akan bertahan terlalu lama. Mungkin sampai akhir tahun kita akan melihat harga emas kembali ke tren kenaikan yang kita lihat awal tahun ini," kata Hynes yang menambahkan, sampai saat itu harga emas akan diperdagangkan antara US$ 1.450-US$ 1.500.