Penambang-Penambang Minyak di AS Menutup 21 Rig dalam Seminggu
![Penambang-Penambang Minyak di AS Menutup 21 Rig dalam Seminggu](https://foto.kontan.co.id/MSndd-7DnzHHALD6nz-6PxaegxY=/smart/2019/01/11/1885307429.jpg)
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perusahaan-perusahaan energi AS memangkas 21 rig minyak minggu ini, pemangkasan terbesar jumlah rig sejak Februari 2016.
Rupanya para pengebor minyak bereaksi terhadap penurunan 40% harga minyak mentah AS akhir tahun lalu. Mereka menutup 21 rig minyak dalam seminggu (hingga 18 Januari), sehingga jumlah totalnya turun menjadi 852.
Jumlah tersebut merupakan yang terendah sejak Mei 2018, kata perusahaan jasa energi General Electric Co Baker Hughes dalam laporan yang diikuti dengan cermat pada Jumat, seperti dikutip Reuters.
Banyak dari rig yang ditutup berada di Permian Basin di Texas dan New Mexico, formasi minyak serpih (shale oil) terbesar di negara itu. Jumlah rignya turun tujuh kali seminggu menjadi 481, terendah sejak Agustus.
Harga minyak merosot pada kuartal keempat 2018 dengan minyak mentah berjangka AS jatuh dari titik tertinggi empat tahun (di sekitar US$ 76,90 per barel) pada awal Oktober 2018, ke level terendah 18-bulan US$ 42,36 pada Desember 2018.
Kondisi ini memaksa beberapa perusahaan mempertimbangkan kembali rencana belanja modal. Ada kekhawatiran bahwa harga akan tetap rendah sehingga akan membatasi investasi baru.
"Jelas mereka bereaksi dengan cara lambat terhadap jatuhnya harga yang kami alami selama November dan Desember," kata John Kilduff, mitra di hedge fund energi Again Capital LLC di New York. Menurut dia dibutuhkan satu atau dua bulan untuk menambah atau menarik rig setelah memutuskan untuk melakukannya.
Sisa penurunan rig minggu ini terjadi di daerah penghasil minyak yang lebih kecil yang tersebar di seluruh negeri.
Jumlah rig AS, indikator awal output masa depan, masih jauh lebih tinggi dari tahun lalu ketika 747 rig aktif setelah perusahaan energi mendorong pengeluaran pada 2018 untuk menangkap harga yang lebih tinggi tahun itu.
Namun, beberapa produsen mengatakan mereka memperkirakan akan mengurangi kegiatan pengeboran pada 2019 setelah harga minyak mentah AS turun 25% tahun lalu, penurunan tahunan pertama sejak 2015.
Jika mereka menindaklanjuti pemotongan tersebut, berarti akan terjadi penurunan jumlah rig tahunan rata-rata pertama dalam tiga tahun setelah mereka menambahkan 138 rig minyak pada 2018 dan 222 pada 2017. Mereka memotong 11 rig pada 2016.